Mengenang Tsunami Aceh, FPI Raih Penghargaan WHO dan Bakti Husada dalam Evakuasi Jenazah Terbanyak

Ini foto sertifikat dari WHO dan Bakti Husada yang diterima FPI karena peran luar biasa dalam urus jenazah korban tsunami Aceh 16 tahun silam (26/12/2004. Foto: faktakini.net

Karena peran luar biasa Front Pembela Islam (FPI) itu, FPI diposisikan nomor satu dalam mengurus jenazah korban tsunami yang paling banyak sehingga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui WHO (World Health Organization) bekerja sama kementerian kesehatan memberikan apresiasi tingginya kepada FPI.

semarak.co-Sertifikat tersebut ditandatangani Dr Georg Petersen, sebagai perwakilan WHO di Indonesia dan Sjafii Ahmad, M. Koordinator Relawan FPI Nasional saat itu Ustadz Haji Machsuny Kaloko menerima sertifikat penghargaan dari WHO dan Bakti Husada sebagai wujud apresiasi kegiatan sosial kemanusiaan FPI di Aceh.

Bacaan Lainnya

Mengutip faktakini.net (Jumat, 17 April 2020), saat bencana tsunami melanda Aceh pada 26 Desember 2004, seribu lebih relawan FPI ikut membantu mengevakuasi 100 ribu lebih mayat korban Tsunami di Aceh selama berbulan-bulan bahkan sampai setahun lebih saking banyaknya korban.

Akibat peristiwa tersebut, lebih kurang 170 ribu orang meninggal dunia dan ratusan ribu rumah, bangunan, dan fasilitas umum di sana luluh lantak.  Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) sendiri ikut terjun langsung di lokasi bencana dan selama empat bulan tidak pulang ke Jakarta.

Urusan pengkafanan, pemandian dan penguburan korban dilakukan oleh FPI. Relawan lain mengambil bagian tugas yang lain. Karena peran luar biasa FPI itu, 16 tahun lalu itu, FPI diposisikan nomor 1 mengurus jenazah korban tsunami yang paling banyak.

Kemudian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui WHO (World Health Organization) bekerja sama kementerian kesehatan memberikan apresiasi tingginya kepada FPI. Sertifikat tersebut ditandatangani langsung oleh Dr Georg Petersen, sebagai perwakilan WHO di Indonesia dan Dr Sjafii Ahmad, M.

Koordinator Relawan FPI Nasional saat itu, Ustadz Haji Machsuny Kaloko yang menerima sertifikat penghargaan dari WHO dan Bakti Husada sebagai wujud apresiasi kegiatan sosial kemanusiaan FPI di Aceh. Pemberian penghargaan ini sebetulnya sudah lama dan selama ini tidak dipublikasikan FPI karena FPI memang tidak suka untuk memamerkan aksi-aksi sosial kemanusiaannya.

Namun seiring perkembangan zaman dimana fitnah dan propaganda jahat terhadap FPI semakin keji, pihak FPI pun kini tidak lagi menutup-nutupi kegiatan sosial kemanusiaannya. Selain untuk membantah tudingan dan fitnah, karena FPI adalah Ormas Islam dan milik umat, maka umat pun berhak tahu apa saja kegiatan FPI.

“Ana diberikan amanah Imam Besar Habib Rizieq Shihab sebagai Kordinator Relawan FPI Nasional (sekarang Relawan Nasional HILMI FPI). Relawan yang turun ke Aceh sebanyak 1.000 orang lebih dari seluruh pelosok Tanah Air NKRI,” ujar Ustadz Machsuny atau akrab disapa Ustadz Sonny kepada Faktakini.net.

Alhamdulillah, lanjut Ustadz Sonny, mereka kompak dan menyatu di bawah satu komando Imam Besar HRS untuk semaksimal mungkin mengevakuasi jenazah para korban tsunami. “Dan berikut ini foto sertifikat dari WHO dan Bakti Husada sewaktu ana diutus IB HRS sebagai narasumber di seminar pasca tsunami Aceh yang dihadiri beberapa negara,” ucapnya.

Alhamdulillah, kata Ustadz Machsuny, FPI diakui dan diposisikan sebagai nomor satu dalam mengurus jenazah korban bencana tsunami yang paling banyak. Mudah-mudahan dengan disebarnya foto ini menjadi pengingat kita bahwa kita pernah mengalami musibah yang sangat dahsyat dan mengerikan.

“Dan dapat membangkitkan serta menjadi penyemangat kita dalam berjuang, Jihad untuk melawan penyebaran virus Covid-19. Hidup mulia atau mati syahid. Allahu Akbar!”, tutup Ustadz Sonny. (net/smr)

 

sumber: faktakini.net di WAGroup PA Al-Wasliyah P.Brayan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *