Mendikdasmen Mu’ti Dorong Murid di Samarinda Terapkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menghadiri kegiatan Pagi Ceria yang dihadiri ratusan pelajar dari  PAUD hingga SMA di Gelanggang Olahraga Segiri, Kota Samarinda, Selasa (30/9/2025).

Semarak.co – Mendikdasmen mengapresiasi Pemkot Samarinda yang rutin menggelar Senam Anak Indonesia Hebat. Hal ini sejalan dengan edaran Kemendikdasmen dan Kementerian Dalam Negeri untuk mendorong budaya hidup sehat di lingkungan pendidikan dan masyarakat.

Bacaan Lainnya

“Melalui kegiatan seperti ini, kita menumbuhkan kebiasaan positif yang akan membentuk anak-anak Indonesia menjadi generasi yang sehat jasmani, kuat mental, dan cerdas spiritual,” ujar Mu’ti, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Mitra BKHumas Fortadik, Rabu (1/10/2025).

Dalam dialog interaktif bersama siswa, Mu’ti menyampaikan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yaitu bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.

Menurutnya, kebiasaan sederhana namun konsisten tersebut terbukti memberi dampak positif bagi anak-anak di sekolah. Penelitian menunjukkan, anak-anak yang membiasakan diri bangun pagi menjadi lebih disiplin dan mampu datang tepat waktu ke sekolah.

Mu’ti menekankan bahwa tujuh kebiasaan ini sejalan dengan visi Presiden dalam Asta Cita, khususnya Asta Cita keempat yang menekankan pembangunan sumber daya manusia yang sehat, unggul, dan berdaya saing.

Mu’ti juga menggarisbawahi ciri anak Indonesia hebat yang harus terus ditumbuhkan yaitu serba tahu, serba bisa, dan rendah hati. Generasi serba tahu adalah generasi yang gemar membaca dan belajar.

Generasi serba bisa adalah mereka yang terampil, berani mencoba hal-hal baru, serta mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan. Sementara itu, generasi rendah hati adalah anak-anak yang sopan, santun, serta menjunjung tinggi akhlak mulia.

“Saya yakin kalau kita rajin belajar, rajin berlatih, dan peduli pada lingkungan sosial, Insya Allah kita akan melahirkan generasi yang hebat, generasi Indonesia yang kuat, dan sumber daya manusia yang unggul,” ucap Mendikdasmeni.

Suasana GOR Segiri dipenuhi keceriaan ketika Mu’ti berinteraksi langsung dengan siswa dari berbagai jenjang. Anak-anak diajak menjawab pertanyaan, menyebutkan makanan sehat, hingga menyanyikan lagu anak-anak. Beberapa siswa bahkan mendapat hadiah langsung karena berani tampil di depan.

Wali Kota Samarinda Andi Harun mengapresiasi kedatangan Mendikdasmen dan menilai kegiatan ini membawa semangat baru bagi dunia pendidikan di Samarinda. “Mudah-mudahan kehadiran beliau memberi berkah serta motivasi bagi seluruh warga Samarinda, khususnya dunia pendidikan,” ungkapnya.

Mendikdasmen Resmikan Sekolah Terpadu Samarinda sebagai Model Sekolah Unggul Non-Asrama

Mendikdasmen Abdul Mu’ti meresmikan Sekolah Terpadu Samarinda yang terdiri dari tiga jenjang pendidikan, yaitu SD Negeri 028 Sungai Kunjang, SMP Negeri 16 Samarinda, dan SMA Prestasi Samarinda.

Sekolah terpadu yang dibangun di atas lahan Pemerintah Kota Samarinda ini diharapkan menjadi model sekolah unggul non-asrama yang mengintegrasikan mutu akademik, karakter, serta fasilitas pendidikan modern.

Mu’ti menyampaikan apresiasi  Wali Kota Samarinda  Andi Harun, atas komitmen besar membangun sarana pendidikan terpadu dan gratis. “Komitmen seperti ini akan melahirkan generasi Samarinda yang unggul, bukan hanya di tingkat lokal, tetapi juga tingkat nasional bahkan dunia,” ujarnya.

Menurutnya, keberadaan sekolah terpadu dengan kurikulum bilingual yang menggabungkan Kurikulum Merdeka Nasional dan kurikulum Cambridge adalah langkah strategis untuk menyiapkan generasi muda menghadapi era global.

Mu’ti menegaskan pentingnya penguasaan bahasa Inggris serta bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Math) sejak dini. Bahasa Inggris adalah bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi.

Mu’ti menyinggung prioritas pemerintah dalam pembangunan sumber daya manusia unggul. Ia menekankan pentingnya wajib belajar 13 tahun. Hal ini sejalan dengan program nasional pemberian makanan bergizi gratis bagi anak sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui untuk mendukung tumbuh kembang generasi emas Indonesia.

Sekolah Terpadu Samarinda berdiri di atas lahan seluas 1,8 hektare dengan target 36 rombongan belajar. Fasilitas modern seperti laboratorium, perpustakaan multimedia, ruang pembelajaran digital, hingga sarana olahraga dan seni melengkapi lingkungan belajar yang kondusif.

Peresmian sekolah terpadu ini menjadi simbol nyata kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menghadirkan layanan pendidikan bermutu. “Dengan dukungan sarana pendidikan modern dan semangat kebersamaan, Samarinda siap melahirkan generasi emas Indonesia yang cerdas, berkarakter, dan berdaya saing global,” tutup Mu’ti. (hms/smr)

Pos terkait