Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto menyatakan, Pondok Pesantren yang sebagian besar di desa sangat penting bagi Kementerian Desa PDT. Kondisi kekinian di desa, terutama di luar Jawa, kultur keagamaan mulai melemah.
Semarak.co – Hal tersebut disampaikan Mendes Yandri saat menghadiri penyambutan Santri Pondok Pesantren Bai Mahdi Sholeh Ma”mun tahun ajaran 2025-2026, Sabtu (13/7/2025).
“Untuk itu, Kementerian Desa telah MoU dengan Kementerian Agama dalam rangka pemberantasan Buta Huruf Alquran di seluruh desa di Indonesia,” kata Yandri, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Media kemendesa 2025, Minggu malam (13/7/2025).
Fakta terkini di Serang, banyak anak-anak yang masih buta aksara Alquran, untuk itu pentingnya Pondok Pesantren. “Bagi Kementerian Desa, Pondok Pesantren penting karena sebelum Indonesia merdeka, sudah ada Pondok Pesantren,” kata mantan Wakil Ketua MPR RI ini.
Yandri juga telah memberikan pengarahan kepada Seribu Muallim yang bakal mengajar di desa-desa di Indonesia. “Saya mendukung penuh seluruh Pondok Pesantren di Indonesia untuk membangun karakter anak-anak Indonesia,” katanya.
Ketua Yayasan Bai Mahdi Ratu Rachmatuzakiyah mengucapkan selamat datang kepada wali santri, santriwan dan santriwati di Ponpes Bai Mahdi. Dia mengatakan, memasuki Pondok Pesantren bukan hanya sekedar membaca Alquran dan kitab tapi juga membangun karakter anak.
“Ancaman di luar sana sangat mengkhawatirkan, untuk itu perlu pendidikan karakter yang baik untuk menghadapinya,” kata Ratu Zakiyah yang juga Bupati Serang ini. (hms/smr)