KKB Papua Tembak 12 Warga, Pigai Ingatkan Jokowi: Pemekaran Papua Bisa Picu Perdagangan Senjata secara Bebas

Aktivis Papua dan mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai. Foto: internet

Pemerintah diminta untuk tidak mengambil kebijakan pemekaran Papua. Sebab dengan pemekaran Papua bukan tidak mungkin konflik di Bumi Cenderawasih makin tak terbendung.

semarak.co-Hal tersebut ditegaskan aktivis Papua Natalius Pigai merespons kabar terbaru adanya kontak senjata antara TNI dan kelompok teroris Papua di Distrik Gome, Kabupaten Puncak. Pigai yang mantan Komisioner Komnas HAM mengatakan, pihaknya pernah membicarakan soal pemekaran Papua bersama Komisi II DPR RI dan Kapolri saat itu, Jenderal Tito Karnavian.

Bacaan Lainnya

“Yang terhormat Joko Widodo, saya pernah bilang Mendagri Tito Karnavian sewaktu masih menjabat sebagai Kapolri. Saya bertemu Ketua Komisi II DPR, Fraksi Demokrat, PKB, PKS dan lain-lain,” kata Natalius Pigai dikutip dari akun Twitternya, Kamis (27/1/2022) dilansir kantor berita rmol.id/Kamis, 27 Januari 2022, 10:14 WIB.

Ditegaskan Pigai, jika pemekaran tersebut benar-benar dilakukan, maka bukan tidak mungkin akan terjadi perang sipil. “Jika Papua dimekarkan, maka orang Papua akan beli senjata & BOM lawan aparat dan perang sipil. Demi kemanusiaan, saya saran jangan mekarkan Papua!” tandas Pigai.

Diberitakan tribunnews.com/Sabtu, 16 Juli 2022 17:32 WIB/Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua menembak 12 warga sipil dan 10 di antaranya tewas. Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Nanggolait, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (16/7/2022).

Korban penembakan dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika, pada Sabtu ini. Tim evakuasi berangkat ke Nduga menggunakan helikopter jenis Bell milik Polri sekira pukul 13.40 WIT. Sebelumnya diberitakan, sembilan orang dinyatakan tewas dan satu orang mengalami luka.

Sepuluh orang yang menjadi korban itu lalu dibawa ke Puskesmas Kenyam. “Sampai sekarang dari data yang kami dapat, dari 10 yang ada di Puskesmas, sembilan orang tewas,” kata Direskrimum Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani di Jayapura, Sabtu, dilansir Tribun-Papua.com.

Korban yang sebelumnya kritis, Sudirman (36), menambah jumlah korban yang tewas. Sementara itu, dua orang lainnya dinyatakan selamat. “Dari korban yang semula hanya berjumlah tujuh orang, saat ini menjadi 12 korban di mana 10 korban meninggal dunia,” ujar Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal di Jayapura, Sabtu, dikutip dari Tribun-Papua.com.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua dilaporkan menembaki warga sipil secara membabibuta di Kampung Nanggolait, Kabupaten Nduga, Sabtu (16/7/2022). Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua dilaporkan menembaki warga sipil secara membabibuta di Kampung Nanggolait, Kabupaten Nduga, Sabtu (16/7/2022).

Identitas Korban Tewas

Selain Sudirman, berikut daftar sembiilan korban tewas lainnya sebagaimana dikutip dari Tribun-Papua.com:

  1. Yulius Watu, laki-laki, usia 23 tahun, swasta, asal NTT;
  2. Hubertus Goti, laki- laki, usia 23 tahun, swasta, asal NTT;
  3. Daeng Marannu, laki-Laki, usia 42 tahun, swasta, asal Selayar;
  4. Taufah Amir, laki-laki, usia 42 tahun, swasta, asal Selayar;
  5. Johan, laki-laki, usia 26 tahun, swasta, suku NTT, asal Kabupaten Manggarai;
  6. Alex, laki-laki, usia 45 tahun, swasta, asal Kei-Ambon;
  7. Eliaser Baner, Pendeta;
  8. Nasjen, Laki-laki, usia 41 tahun, swasta, asal Sulawesi Selatan;
  9. Yuda Gurusinga, laki-laki, usia 42 tahun, swasta, asal Selayar.

Dugaan Pelaku

Direskrimum Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani, meyakini para pelaku adalah KKB pimpinan Egianus Kogoya. “Kami sangat yakin ini kelompok Egianus. Akan ada satu tim yang dikirim untuk melakukan identifikasi di lokasi kejadian. “Jarak TKP tidak terlalu jauh, tapi daerahnya itu daerah pinggir,” imbuh Faizal.

Adapun proses evakuasi korban pembantaian oleh KKB dari Nduga ke Timika, Papua, Sabtu (16/7/2022). Diberitakan Tribun-Papua.com, belum diketahui motif penembakan warga sipil di Nduga, Papua, tersebut.

Namun, Kombes Ahmad Musthofa Kamal menuturkan, penyerangan bermula saat satu di antara korban yang merupakan pedagang kelontong dan tujuh orang lainnya berada di dalam truk. “Diketahui bahwa truk tersebut merupakan kendaraan pengangkut barang,” ujarnya.

Saat ini, anggota Polres Nduga dengan perbantuan Satgas Damai Cartenz serta prajurit TNI masih mengejar para pelaku. Sembilan dari total 10 jenazah korban sudah tiba di Bandara Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika, Sabtu sore. Isak tangis keluarga pecah saat menyambut kedatangan jenazah hingga dievakuasi ke RSUD Mimika, pukul 16.00 waktu setempat. (net/tpc/mol/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *