Kilas Balik: Kisah Sepatu Boot Kuning dan Biru Bersama Prabowo Subianto

Prabowo Subianto (kanan depan) di tengah lapangan pacuan kuda. foto: dokumentasi Boyke Ambo

Episode 1: Nonton Pak Prabowo(PS) Latihan Polo Berkuda di Pamulang dan Latihan Naik Kuda

Sekitar September 2005, saya bersama isteri tercinta Jasmin Kartiasa, suka ke Pamulang, nonton Pak Prabowo latihan Polo Berkuda bersama anak saya Dirgayuza dan Dirgayumara.

Suatu hari Jasmin ngajak ke Batavia Polo Club di Jagorawi, tadinya hanya jalan2, akhirnya kami semua belajar naik kuda dan anak sulung saya Tama juga ikut serta.

Kami satu keluarga belajar naik kuda 3 kali latihan dan saya inget pelatihnya saat itu Mas Wartono. Hasilnya agak lumayan saya sudah bisa Canter (lari cepat), tapi anak-anak saya sudah ke tingkat Gallop (lari kecepatan maksimal).

Pada Oktober’2005, sekeluarga lagi nonton PS latihan di Pamulang, tiba-tiba anak saya, Yuza, saat itu masih SMA kelas 1 bicara ke PS:”Pak kenapa sih Bapak latihannya gak di Jagorawi? Disana kan deket, gak macet, kudanya ada 6, pelatihnya juga ada Oom Wartono.

Bapak hanya terdiam tidak merespon rapi sedikit menerawang jauh?

Suatu hari PS, bilang:”Boy hayuk naik kuda sama Jasmin sana, jangan duduk aja? Kasih Pak Boyke sama Bu Jasmin kuda”

Saya &Jasmin dikasih kuda dan mulai riding keliling lapangan. Makin lama kudanya makin kenceng dan larinya Canter/cepat. Kuda Jasmin ikut lari kenceng. Tiba-tiba saya liat wasit keluar lapangan dan memotong jalan lari kuda saya, dan memegang kendalinya, sehingga jadi jalan lambat? Begitu pula kuda yang dinaikin Jasmin dipegang tali kekangnya dan kami bersama-sama, berbarengan pulang kandang.

Saya tanya ke wasit (lupa namanya): ”Abangkan lagi wasitin pak Prabowo yang sedang latih tanding? Kenapa ninggalin lapangan dan kejar kami?”

Wasit:”Iya, yang nyuruh ngejar pak Boyke sama Ibu Jasmin, ya pak Prabowo. Kejar itu pak Boyke nanti jatuh!’ Saya langsung cegat karena perintah Bapak!”

Itulah seorang sosok bernama Prabowo, yang sedang asyik-asyiknya bertanding, memerintahkan wasit pertandingan untuk mengejar kami yang sedang naik kuda lumayan kencang larinya, agar segera dihentikan, jangan sampai jatuh?!

Apakah ini sebuah ungkapan dan dilanjutkan dengan sebuah tindakan terkait tanggungjawab sebagai pemrakarsa latihan berkuda dan atau sebuah kepedulian atas kesalamatan orang lain?

“Hanya Bapak Prabowo yang bisa menjawabnya?”

Episode 2: Pergi ke Thailand berdua Jasmin untuk liat Siam Polo Park di Pattaya?

Selama saya nonton PS latihan di Pamulang, saat istirahat kita mendengarkan Pak Prabowo cerita tentang tempat latihan di Siam Polo Park dan Thai Polo. Cerita tentang lapangan nya, kudanya, tentang suana dan lingkungannya kepada anak-anak saya, khusus nya Yuza. Kami cuma mendengarkan saja.

Tiba-tiba suatu hari di bulan Oktober 2005, Jasmin mengutarakan keinginannya pengen liat semua yang diceritakan Bapak? Saya oke saja, karena saya juga pengen lihat, karena saat itu saya masih bingung kenapa orang suka banget kepada kuda, khususnya Pak Prabowo?

Kalau Jasmin memang sejak kecil sudah naik kuda di Warung Buncit Jakarta, punya pak Herman Saren Sudiro.

Kalau saya, suka hanya buat hepi-hepi saja, naik kuda dari Ciumbuleuit ke Lembang, saat masih SMP dan mengisi liburan dirumah eyang.

Hari Kamis di awal bulan Oktober 2005, berangkatlah kami ke Thailand. Dari Bangkok ke Pattaya naik Bis Umum dan menginap di Pattaya.

Keesokan harinya: Nyarter Angkot pergi ke Siam Polo Park, sekitar 10 km kearah perbatasan Kamboja.

Kepergian kami tanpa sepengetahuan PS, jadi inisiatif kami berdua.

Setelah tanya sana sini akhirnya kami sampai di Siam Polo Park dan bertanya apa ada staf Manajernya? Kemudian ada seorang perempuan yg mengantar kami keliling Stable(Kandang Kuda) dan menunjukan Kuda yg suka dipakai Mr.Prabowo(bukan dimiliki)

Kami tanya: “Dimana Kuda General Prabowo?” (Pak Prabowo di sini dikenal General Prabowo)? Mungkin kebiasaan di Thailand yang ada Pangkalan Militer AS, panggilan kepada seorang Pensiunan Jenderal tetap saja: General?!

Akhirnya angkot kami yang di depan atas bertuliskan ‘TAXI’ tiba di Siam Riding Academy. Di sini banyak orang-orang utamanya anak-anak sampai remaja yang latihan berkuda khususnya Equestrian: Adalah cabang olahraga ketangkasan berkuda yang menitikberatkan keserasian gerak antara kuda dan penunggang atau atletnya.

Kami masuk Gallery Shop Accesories, yang menjual peralatan kuda, baju, topi dan semua merchandise berkuda dgn logo Siam Riding Academy. Kami menanyakan: “Dimana kuda General Prabowo?” Kemudian petugas Gallery menelpon seseorang dan datang seorang anak muda, namanya: Alfa Novel Momongan, dan mengantar kami ke stables dan melihat kuda General.

Kami kaget, warnanya putih bersih mengkilap dan tinggi besar gagah. Jadi inget kuda yg dipakai Julius Caesar ketika memasuki Roma sekembalinya dari Mesir. Setelah keliling 1 jaman kami kembali ke Pattaya naik Taxkot (=Taxi Angkot), yang setia menunggu. Sebelum kami pergi Novel berpesan: “Jangan sampai tahu Bapak sama Ibu kesini naik Angkot?!”

“Gak Vel, saya naik TAXI, tuh ada tulisan nya?

Kesimpulan Episode 2:Olahraga Berkuda adalah Olahraga yang mahal, akan tetapi punya sejarah masa lalu terkait dengan peradaban, budaya, dan etika hidup dan kehidupan manusia di muka bumi ini.

Episode *3: Prabowo: “Dok, kamu bisa bantu urus kuda2 saya?”

Suatu hari di awal bulan November 2005, saya dipanggil ke kediaman pak PS dan saya segera meluncur.

Sesampai disana, ada sekitar 10 orang anak-anak muda sudah berkumpul di ruang tamu. Saya diperkenalkan kepada mereka dan salah satunya saya sudah kenal dan bertemu: Novel Alva Momongan.

Pembukaan dari PS: “Ini pak Boyke yang sudah puluhan tahun saya kenal betul.”

Setelah itu PS cerita tentang kuda-kudanya yang intinya agak sedikit kurus, harus istirahat di Ciater dan tiba akhirnya pada tujuan saya dipanggil?

PS: “Dok, bisa kamu bantu urus kuda-kuda saya di Pamulang?”

Saya langsung tertegun sedikit kaget tapi ditahan?

“Ijin, maaf Pak, saya tidak punya pengalaman mengurus kuda apalagi olahraga berkuda?”

PS: “Nanti bisa belajar dari senior-senior ini dan Novel. Kamu kan tugasnya memanage saja?” (sambil melempar senyum khas yang artinya mungkin: Apa yang kamu gak bisa? Kali ya? Saya gak nanya tuh?)

Kemudian saya dipanggil kedalam berdua, dan ditanya:”Apa rencana kamu Boy?”

“Siap Pak, saya pulang dulu utk ambil perlengkapan sekalian bilang Jasmin dan besok langsung ke Pamulang dan tinggal disana. Sekaligus koordinasi dgn Ciater utk pengistirahatkan kuda2”.

PS:”Silahkan dan tolong agak dirapihkan Stables nya serta makanan kuda diatur lebih baik agar gemuk proporsional”

(PS membekali saya utk keperluan logistik anak2 disana beserta kuda2 nya)

Saya ijin pulang ke Cibubur utk persiapan ke Pamulang.

Episode *4: Pamulang Aku Datang……

Keesokan harinya saya sdh di Pamulang dan berkenalan dgn seluruh personil dgn jumlah total sekitar 16(enam belas) orang, terdiri dari anak muda dan senior.

Saya kelililing Stables dan langsung mengintruksikan bersih2, mengecat tembok, beli mkn kuda yg tepat serta beli beberapa peralatan semisal Genset, mesin pendorong air, slang plasik dsb.

Hanya 2(dua) minggu kami di Pamulang, Jakarta Selatan dulu, sekarang Tangsel, kami bergerak ke Ciater dgn mengendarai 12(duabelas) truk dgn isi setiap truk 3(tiga) kuda. Sampai di Ciater, Tim Aju sdh menyiapkan segala sesuatunya: Stable bersih, rumah kontrakan utk personil dsb.

Kenangan di Ciater: Udara yg sangat dingin  dan kuda2 sehat banget sangat menikmati 3(tiga) bulan liburannya? Kalau ke Paddock(tempat melepas kuda agar bebas), kadang2 ada yg jalan sendiri dari kandang nya dan waktunya pulang jalan sendiri ke kandang nya dan tidak pernah tersesat, karena ini lah jam makan sore.

Kenangan kedua: Saya gak bisa tidur di Stables, banyak nyamuk? Udah disemprot, kasih obat nyamuk gak mempan dan akhirnya saya cari kontrakan dibelakang stables dan merasa lebih nyaman.

Episode *5 Boot Kuning Boot Biru: Prabowo:”Boy, lapangan Polo Enam Bulan Jadi Ya?!”

Baru 1(satu) bulan di Ciater, saya dipanggil PS pulang ke Jakarta. Saya sdh ditunggu di Lap.Polo, Cibinong. Saya kaget kok lapangan berantakan banyak galian melintang ditengah lapangan.

Saya dan PS berdiri dipinggir lapangan tanah dan Pak PS menujuk:”Boy, teruskan Lapangan Polo dan 6(enam) bulan selesai?”

“Siap pak”

(Dalam hati: Saya bukan ahli sipil kontruksi? Tidak ada pengalaman merumput/nanam rumput lapangan dan rumput kuda dsb)

Pak Prabowo sebelum meninggalkan lapangan berujar:”Nanti ada insinyur Sipil; Wicaksono Aji dan Club House biar Jasmin yg buat)

Akhirnya saya kumpulkan seluruh personil lapangan yg berjumlah sekitar 100 (seratus) orang dgn tujuan berbagi tugas:

Siapa bertanggungjawab Lapangan, Sarana&Prasarana dan Rerumputan.

Keesokan harinya: Datanglah Ir.Sipil Mas Wicaksono Aji bersama dua personil Ir.Setyoko(Sipil) dan Ir.Soedarsono(Arsitek), utk mengerjakan lapangan.

Saya utk Rerumputan dgn luas lahan sekitar 8 ha(diluar rumput lapangan, yg 5 ha), dibantu Ir.Rully Gozali(Arsitek).

Sedangkan Club House; Ditangani Jasmin dan timnya.

Utk membedakan tenaga lapangan dan non lapangan Polo, dari sepatu boot tingginya. Lapangan:Warna Kuning dan Lingkungan/Non Lapangan Warna Biru serta PS:Warna Orange, agar keliatan bila berjalan arahnya kemana?

Kenapa diharuskan memakai sepatu boot? Krn dilapangan banyak Ular akibat penggalian tanah lapangan?

Akhirnya dgn kerja keras sekitar 150(Seratus Lima Puluh) personil dimulai pengerjaan disemua lini.

Saya mulai mengendus dimana saya bisa dapatkan Bermuda Grass Tifway 419 utk Lapangan Polo dan Tifway 328 utk halaman Club House. Kalau harus impor biji tidak akan kekejar belum lagi prosedur karantina nya?

Akhirnya saya datangi beberapa Lapangan Golf seputar Jakarta, Jatinangor dan Dago Resort utk mengambil hasil potongan rumput golf nya. Potongan2 tsb kita semai dulu dgn cara spt men-cor menggunakan mesin aduk cor.

Setelah lapangan seluas 5(lima) Ha jadi dan siap ditanami rumput, maka pencoran rumput:Siap dan Ratusan Meter Slang penyiraman disiapkan dgn sumber dari danau kecil penampungan air yg sebelumnya dibuat. Disedot mesin Pompa 40.000 watt dan didorong ke 8(delapan) titik utama baru didistribusi ke sekitar 50 titik2 melalui selang2. Sangat kompleks!

Usaha keras semua pihak membuahkan hasil dan setelah 3(tiga) bulan penanaman, lapangan sdh menjadi hijau persis lapangan Golf di Pondok Indah?

Episode *6: Nusantara Polo Club Operasional

Pada Bulan Mei 2006: Semua kuda2 di Ciater mulai dipindahkan ke NPC Cibinong. Rumput Pakan Kuda yg bibitnya beli dari Pamulang, Ciater dan Lembang sdh tumbuh subur dan siap disajikan pada kuda.

Suatu hari Pak Prabowo berkata pada sata:”Boy, lapangan sdh bisa diinjak?”

“Silahkan Pak”

Kami berdua bergerak dari Klub House pinggir lapangan dan tiba2 Bapak teriak:”Tolong koran” dan staf Club House memberikan koran hari tsb kpd Bapak langsung.

Setibanya dipinggir lapangan tiba2 pak Prabowo melepas sepatunya dan tanpa sepatu berjalan ke 1/3 lebar lapangan dan tiba2 korannya digelar dan beliau duduk diatas koran sambil melihat dan menikmati keliling lapagan hijau, segar, bersih dan tumbuh sehat.

Sampai hari ini saya tidak tanya kenapa Bapak buka Sepatu dan duduk diatas koran sambil tangannya mengelus rumput kekanan dan kekiri.

Sampai hari ini NPC yg operasional 15 Mei 2006 sdh tegak kokoh berdiri selama 13(tiga belas) tahun dgn kemeriahan yg dihadirkan dan sbg Rumah Atlet Nasional Polo Berkuda dgn Segudang Prestasinya baik Asia Tenggara maupun Asia.

Terima kasih dan Penghargaan yg se-tinggi2 nya kpd Mas Rudy Susmanto, selaku Club Manager yg telah menjaga&merawat NPC dan sekarang menduduki Jabatan Baru: Calon Ketua DPRD Kab.Bogor

Terima kasih kpd Nicolas Curto selaku Polo Manager yg telah melatih Atlet Polo Nasional.

Terima kasih kpd: Sylvana Agnes Bobane beserta seluruh staf Club House, Maintenance, Groom, Atlet Nasional Polo, Stables Manager Alfa dan Bravo, Security dan semua pendukung NPC, dimana sampai hari ini setelah 13 tahun  NPC terus berkibar❤🇮🇩

Terima kasih kpd:Ketua Indonesian Polo Association(IPA):R.Iman Kusumo dan PP.Pordasi Kabid.Polo

“Polo is a Sport of Kings and King of Sports”

Winston Churchill:”Polo is the window to the World”

Sumber: Facebook Boyke Ambo Setiawan. Posting: Jumat 23 Agustus 2019,pukul: 10.45.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *