Kelelahan Akut Ganggu Metabolisme Tubuh yang Akibatkan Kematian, Selama Puasa Penyakit Ini Sering Muncul

Warga Jakarta tetap berolahraga di trotoar Jendral Sudirman meski CFD ditiadakan untuk antisipasi penyebaran virus COVID- 19 di Jakarta, Minggu (15/3/2020). Foto: internet

Rasa lelah kadang dianggap sebagai hal sepele oleh sebagian orang. Padahal kelelahan akut tidak hanya akan mengganggu metabolisme tubuh, namun juga mengakibatkan gangguan organ dalam tubuh, seperti jantung.

semarak.co -Sejumlah pesohor seperti Didi Kempot dan Ashraf Sinclair bahkan meninggal dunia akibat mengalami gagal jantung, yang diduga karena kelelahan akut. Berikut ini adalah gejala kelelahan akut yang harus Anda waspadai.

Bacaan Lainnya

Pelatih pribadi dan pelatih kesehatan holistik bersertifikat Jen Bruno dari J.B. Fitness and Nutrition seperti dikutip dari Bustle memberikan beberapa gejala yang menyebabkan kelelahan.

  1. Kesulitan berpikir

Ketika tubuh mengalami kelelahan akut, kondisi itu juga akan mempengaruhi pikiran. Sulit untuk tetap fokus ketika seseorang merasa lelah secara fisik karena munculnya kabut otak. Kurangnya konsentrasi dan kabut otak dapat menghambat produktivitas dan kinerja fisik.

  1. Mudah sakit kepala atau migrain

Seiring dengan kurangnya konsentrasi dan munculnya kabut otak, seseorang akan mudah mengalami sakit kepala dan migrain. Hal ini akan semakin parah jika tubuh dan pikiran berada di bawah tekanan.

“Nyeri di kepala juga dapat meluas ke seluruh tubuh, mengakibatkan nyeri sendi yang hanya memperburuk anggota badan yang lelah. Cobalah mengkonsumsi jahe, atau oleskan minyak capsaicin pada pelipis dan mengendus aroma peppermint ketika mulai merasakan sakit kepala,” ujar Bruno.

  1. Mudah jatuh sakit

“Kelelahan akut yang dialami oleh tubuh dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh kita, yang kemudian menyebabkan kita lebih sering sakit,” kata Bruno.

Jika Anda tiba-tiba batuk, hidung tersumbat atau pilek, atau mual dan sakit perut, itu bisa terjadi karena kelelahan akut yang dialami tubuh.

“Beristirahatlah dari beban kerja, komitmen, atau apapun yang membebani Anda. Cobalah habiskan waktu dengan hobi yang membuat Anda bahagia,” saran Bruno. Ketika pikiran bahagia, kondisi ini akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga jarang sakit.

  1. Pola tidur yang berantakan

Jika tubuh terus-menerus merasa lelah, itu menjadikan Anda terlalu lelah untuk tidur, dan jika ini berlangsung terlalu lama, itu bisa berbahaya bagi kesehatan.

“Jika Anda hanya bangun sesuai jam alarm dan kemudian perlu ‘tidur’ pada akhir pekan, maka Anda akan kehabisan tenaga,” kata pelatih kesehatan vitalitas dalam bersertifikat, Karen Grosz.

Melatih pernapasan melalui yoga atau meditasi dapat membantu pikiran dan tubuh menjadi lebih santai sehingga lebih mudah tidur. Selain itu cobalah melakukan peregangan ringan untuk meningkatkan aliran darah ke kaki dan menjauh dari otak.

  1. Jantung berdegup kencang

Meskipun tubuh mengalami kelelahan akut, namun detak jantung masih bisa berdegup kencang. “Jantung yang berdegup kencang bisa menakutkan, karena dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan dapat meningkatkan perasaan stres,” kata Bruno.

Tenangkan tubuh dengan meditasi, yoga, atau aktivitas menenangkan yang Anda nikmati, dan tanyakan kepada dokter untuk perawatan lebih lanjut.

  1. Bibir mengering

Ketika Anda mengalami bibir kering dan pecah-pecah meskipun sudah banyak mengkonsumsi air, itu berarti bukan disebabkan oleh dehidrasi. Bibir dan kondisi kulit dapat menjadi kering akibat dari kurang tidur, stres berlebihan dan kelelahan akut.

Para ahli mengatakan bahwa bibir yang kering dan berubah warna dapat terjadi karena kelelahan adrenal, dan jadi penting untuk mengetahui apakah kondisi itu akibat dehidrasi biasa atau kelelahan akut.

  1. Keinginan untuk terus makan

Jika Anda mengalami keinginan untuk terus menerus mengkonsumsi baik makanan asin atau manis, hal ini disebabkan oleh nafsu makan yang tidak seimbang dan kurang tidur. Cara terbaik untuk menyembuhkan adalah mencoba dan menahan godaan dan konsumsi banyak sayuran, buah dan biji-bijian.

  1. Emosi yang mudah berubah (mood swing)

Jika Anda mengalami perubahan emosi yang drastis, kadang merasa terlalu sensitif atau mudah tersinggung, itu mungkin karena tingkat energi tubuh Anda yang terganggu. “Ketika terlalu banyak stres yang hadir, itu dapat menghalangi tubuh dan pikiran kita dari berfungsi dengan baik dan dapat mengacaukan keadaan emosi kita,” kata Bruno.

Untuk mencegah hal ini terjadi, ambil napas dalam-dalam beberapa kali sebelum bereaksi terhadap situasi untuk menyusun pikiran dan menurunkan detak jantung Anda.

Sepekan lagi puasa berlalu, Anda mengalami masalah-masalah kesehatan semisal kembung atau pusing? Bisa jadi ada yang salah dalam pola makan Anda selama Ramadan ini. Berikut sejumlah penyakit yang kerap muncul saat berpuasa, seperti dirangkum dari berbagai sumber:

  1. Refluks asam lambung

Refluks asam lambung biasanya dicirikan adanya sensasi terbakar di daerah dada bagian dada dan di masa Ramadan kondisi ini salah satunya terjadi karena kebiasaan langsung tidur usai makan sahur.

Di sisi lain, ada sejumlah faktor yang berperan menyebabkan refluks asam lambung seperti makan dalam jumlah besar, kegemukan, konsumsi minuman berkarbonasi, makanan pedas berlebihan, lalu minuman berkafein seperti kopi dan teh.

Pakar kesehatan menyarankan Anda memberi jeda setelah makan sahur sebelum kembali tidur, umumnya dua jam agar tak mengalami refluks asam lambung.

  1. Kembung

Dokter spesialis gizi dari FKUI, Marya W. Haryno pernah mengatakan, Anda perlu menyeimbangkan komposisi makan saat berbuka dan sahur agar perut tidak kembung.

Di sisi lain perut kembung juga bisa terjadi karena Anda tidak mengunyah makanan dengan benar, menyantap minuman bersoda dan makanan berlemak berlebihan. Hidangan ini memicu gas berlebih dan membuat perut Anda kembung sepanjang hari.

Marya menekankan makanan bervariasi dan bergizi seimbang yakni karbohidrat, protein, lemak sehat serta mikronutrien semisal mineral sekitar 40-50 persen terpenuhi saat sahur.

Kemudian saat berbuka puasa, penuhilah 10-20 persen kebutuhan energi dengan makanan bernutrisi. Marya mengajurkan makanan manis namun tak berlebihan seperti madu, kurma dan yogurt.

  1. Insomnia

Asupan karbohidrat berlebihan bisa menyebabkan glukosa melonjak dan akibatnya siklus tidur tergganggu. Sebaiknya penuhilah asupan karbohdirat sesuai kebutuhan tubuh.

  1. Sembelit dan lesu

Makanan tertentu seperti berbahan tepung dan olahan cenderung kurang serat dan sulit dicerna tubuh. Akibatnya, saluran cerna bisa terganggu. Di sisi lain makanan olahan seperti mi instan mengandung sejumlah besar pengawet, natrium (garam), gula dan lemak trans, rendah vitamin dan mineral sehingga menyebabkan berat badan naik.

Jangan lupa mengonsumsi makanan mengandung serat seperti buah dan sayuran agar tak kena sembelit. Sementara itu, lesu saat berpuasa salah satunya bisa karena kurangnya aktivitas dan asupan gula berlebihan. Sebaiknya tetaplah bergerak selama Ramadan, misalnya beberapa jam sebelum berbuka melakukan olahraga ringan.

  1. Pusing

Dokters spesialis gizi, Jovita Amelia mengatakan, sakit kepala saat Ramadan umumnya terjadi bila Anda melewatkan makan sahur dan dehidrasi yang ditandai mulut kering, lemas, disorientasi dan pingsan.

Sebaiknya penuhi asupan cairan harian saat berbuka dan sahur yakni delapan gelas dan pilihlah hidangan dengan komposisi bergizi seimbang yakni 50-60 persen karbohidrat, 15-20 persen protein dan 20-25 persen lemak.

Selain itu, jangan mengonsumsi minuman mengandung kafein seperti teh dan kopi saat sahur karena berisiko membuat Anda dehidrasi selama berpuasa. Jika ingin mengonsumsi makanan manis sebaiknya berasal dari karbohidrat kompleks, sayuran dan buah.

  1. Bau mulut

Bau mulut bisa terjadi tak melulu saat berpuasa. Namun saat berpuasa umumnya bau mulut hadir karena dehidrasi, sehingga penting untuk Anda minum banyak air selama jam-jam non-puasa dan menghindari kafein sementara waktu.

Pakar kesehatan menyarankan Anda menyikat gigi rutin, lalu membersihkan lidah dan menghindari makanan manis dosis tinggi saat berbuka puasa. Selain itu, sebaiknya hindari dulu makanan berbau tajam dan mengandung asam karena bisa memberi makan bakteri dan menambah bau. (net/lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *