Sejumlah kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jawa Barat (Jabar) mengaku dijebak Tim nomor urut 2 Prabowo Gibran untuk sebuah acara pelatihan. Namun, menurut pengakuan mereka, ujung-ujung pelatihan tersebut ternyata dilakukan deklarasi.
semarak.co-Pengakuan itu disampaikan Budi Kristanto dan Asep Mulyana melalui video klarifikasi yang kini tersebar luas di media sosial. Salah satunya diunggah akun @BosPurwa. Menyusul share link berita sejeumlah pengurus PKS di Jabar mengalihkan dukungan dari pasangan AMIN.
“Saya Budi Kristanto, mau klarifikasi terkait deklarasi Paslon Nomor Urut 2. Jujur, saya dijebak beliau-beliau yang entah siapa, saya juga tidak kenal mereka. Saya juga bukan koordinator dari kegiatan tersebut. Pokoknya saya tetap pilih nomor satu,” kata Budi Kristanto dalam tayangan video itu seperti dilansir fajar.co.id/Kamis, 7 Desember 2023 17:20 PM.
“Nama saya Asep Maulana. Saya ingin mengklarifikasi terkait acara pelatihan di Wisma Haji Ciloto yang mengatasnamakan PKS dari Jawa Barat. Saya merasa dijebak dengan keadaan tersebut, ternyata bukan pelatihan tetapi dukungan paslon nomor 2. Untuk itu saya mohon maaf atas kecerobohan saya. Assalamu Alaikum warahmatullahi wabarakatuh,” demikian Asep pada video lanjutan.
Sejumlah warganet pun mengomentari postingan itu. Pasalnya, pemberitaan terkait deklarasi mengatasnamakan PKS itu cukup ramai di berbagai media online. “Deklarasi palsu ini diliput/ditulis oleh berbagai media… kira2 siapa pihak yg menghubungi media2 tsb…? 🤔,” tulis akun @feriza***.
“Yooo siapa lagi kalau bukan yg punya modal gede buat kampanye???,” balas warganet lainnya.
“Segitu besarnya hasrat dua ayah untuk memenangkan kontestasi ini. Segala macam gimik dan intrik digunakan. Ampun dah gua!” celoteh lainnya.
Di bagian lain dokter spesialis jantung sekaligus kader Partai Demokrat, Berlian Idriansyah Idris, menyatakan mundur dari partai tersebut karena tidak ingin mendukung cawapres Gibran Rakabuming Raka. Hal itu dia sampaikan melalui akun X atau Twitter pribadinya @berlianidris pada Senin, 4 Desember 2023 dilansir tempo.co, Senin, 4 Desember 2023 20:28 WIB.
“Bismillah. Dengan berat hati saya kabarkan bahwa minggu lalu, Senin, 27 November 2023, saya menyampaikan surat pengunduran diri saya sebagai kader dan pengurus Partai Demokrat. Alasannya adalah, saya tidak bisa mendukung Cawapres Demokrat Gibran Rakabuming Raka,” tulis Berlian.
Alasannya, kata Berlian, dia merasa tidak pantas kalau nantinya mengkritik pasangan calon yang diusung Partai Demokrat sementara masih menjadi kader partai. “Rasanya tidak etis kalau saya bukan hanya tidak mendukung, bahkan mengkritik paslon Demokrat sementara saya masih berstatus kader,” ucap dia.
Berlian pun mengatakan berterima kasih atas ilmu dan persahabatan yang sudah diberikan Partai Demokrat kepada dirinya selama ini. “Saya juga mohon maaf atas segala kesalahan yg saya perbuat. Saya yakin persahabatan kita akan tetap langgeng. Politik secukupnya, persahabatan selamanya,” ujarnya.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka adalah cawapres pasangan Prabowo Subianto dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), dimana Demokrat menjadi salah satu partai yang bergabung di dalamnya. Pencalonan putra sulung Presiden Joko Widodo alias Jokowi itu banyak dikritik lantaran harus mengubah peraturan batas usia minimal capres-cawapres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), batas minimal usia capres-cawapres sebelumnya adalah 40 tahun. Namun, aturan itu diubah menjadi 40 tahun atau pernah dipilih menduduki jabatan publik melalui Pemilu atau Pilkada oleh MK yang diketuai Anwar Usman pada 16 Oktober 2023 lalu. Anwar merupakan paman dari Gibran sekaligus ipar Jokowi.
Sebelumnya diberitakan, detik.com, Jumat, 01 Des 2023 17:41 WIB, sebanyak 21 laskar arus bawah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Yogyakarta mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau dipanggil AMIN. Padahal sebelumnya lagi, sudah banyak yang menjatuhkan pilihan pada AMIN.
Sebelumnya lagi, calon presiden (capres) Anies Baswedan mengklaim mendapatkan dukungan dari akar rumput PPP. Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP Sandiaga Salahuddin Uno meminta publik tak perlu menyikapi berlebihan.
“Jadi ini adalah sebuah fenomena yang sudah menjadi realita dan kita tidak perlu menyikapi secara negatif dan berlebihan,” kata Sandi Uno ditemui di Kapanewon Moyudan, Sleman, seperti kemudian dilansir detikjogja, Minggu (12/11/2023).
Sebab, ia mencontohkan ketika ia berpasangan dengan Prabowo Subianto saat Pilpres 2019, banyak yang mendukung dari luar koalisi. “Saya di 2019 juga sebagai seorang calon banyak berkampanye di seluruh titik masyarakat, dipilih Prabowo-Sandi 45 persen pemilih hampir setengah masyarakat kita dan itu dari beragam partai,” sambungnya.
Ia tak memungkiri adanya akar rumput PPP yang mendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN). Ia menegaskan fenomena tersebut bukan hanya terjadi di partainya saja. “Pasti, pasti ada. Di semua partai juga seperti itu. Di semua partai dan itu fenomena yang telah menjadi realita dan itu justru PR bagi kita untuk meyakinkan suadara-saudara kita baik itu di Sleman maupun di Yogyakarta dan di wilayah Indonesia lainnya,” ujarnya.
Sebelumnya, muncul baliho PPP yang memberikan dukungan ke pasangan Anies dan Muhaimin. Anies menyebut selama ini ia banyak menerima dukungan dari kalangan akar rumput PPP. “Ya memang banyak. Sudah lama ya sebetulnya dengan teman-teman grassroot PPP kita berinteraksi dekat, berjuang bersama,” kata Anies, Jumat (10/11). Minggu, 12 Nov 2023 15:52 WIB. (net/faj/tpc/dtc/smr)
sumber: fajar.co di WAGroup RELAWAN SOBAT ANIES DKI (postJumat8/12/2023/erwinabdurrahman)/tempo.co di WAGroup HIMPUNAN AKTIVIS MASJID (postJumat8/12/2023/amanwarims)/google.co.id