Jika Jokowi Depak Menteri dari NasDem, Pengamat Arifki Sebut, Baru Cawapres Anies Baswedan Diumumkan

Kemesraan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Ketua umum DPP Partai NasDem dalam satu kesempatan. Foto: internet

Jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendepak menterinya yang dari Partai NasDem, Pengamat Politik Arifki Chaniago menyebut baru calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan akan lebih cepat diumumkan.

semarak.co-Hingga saat ini Arifki melihat Partai NasDem masih dalam posisi yang tidak menguntungkan untuk mengumumkan siapa pasangan Anies yang sudah lebih dulu dideklarasikan, pada Oktober 2022. Sebab di satu sisi NasDem masih masuk dalam ceruk pemerintahan Presiden Jokowi.

Bacaan Lainnya

“Ceritanya bakal berbeda jika kader-kader NasDem didepak dari pemerintahan Jokowi. NasDem tentu bakal memainkan narasi lebih cepat untuk mendeklarasikan capres dan cawapres,” kata Arifki dalam keterangan diterima tribunnewsbogor.com, Kamis (12/1/2023) dilansir msn.com, Jumat (13/1/2023).

Meski nanti, nilai Arifki, efeknya NasDem bakal langsung diidentikan sebagai oposisi pemerintahan Jokowi setelah dua periode berdiri di posisi yang sama dengan pemerintah. Panggung ini juga ditunggu NasDem, tetapi meninggalkan posisi menteri di pemerintahan tentu lebih rugi lagi bagi NasDem.

Makanya, lanjut dia, berdampak terhadap molornya deklarasi capres dan cawapres. Sejauh ini, Arifki juga masih melihat adanya persaingan internal di dalam Koalisi Perubahan di mana dua dari tiga partai yang berada dalam koalisi, yakni Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih saling tarik menarik untuk menjadi pilihan pertama NasDem.

Hal tersebut juga merupakan alasan lainnya, kata dia, mengapa NasDem masih belum mengumumkan siapa pasangan Anies. Arifki melihat Demokrat dan PKS sama-sama berlomba memaksakan tokoh partainya untuk menjadi pendamping Anies.

Meski di satu sisi, terang Arifki Kembali, jika berdasarkan hasil banyak survei sejauh ini Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lah yang dirasa wajar untuk menjadi pendamping Anies dibandingkan Ahmad Heriyawan dari PKS.

“Tetapi, modal ini tidak cukup untuk mengantarkan paket duet Anies-AHY karena ada beberapa pertimbangan juga yang berpotensi menyulitkan deklarasi capres dan cawapres ini,” tegas Arifki yang juga merupakan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic. (net/msn/tbb/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *