Jamkrindo Raih Predikat WTP untuk Laporan Keuangan 2016

Dalam laporan keuangan di website internal, tercatat pada 2016, aset Perum Jamkrindo mengalami kenaikan menjadi Rp13,408 triliun dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp11,643 triliun. Pada 2016, Perum Jamkrindo meraih laba tahun berjalan sebesar Rp692 miliar. Angka ini lebih tinggi dibanding tahun 2015 yang mencapai Rp625 miliar.

Untuk menunjang pelaksanaan program pemerintah, salah satu badan usaha milik negara (BUMN) tersebut mendapatkan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp500 Miliar pada 2016. Sehingga total PMN yang telah diterima Perum Jamkrindo sampai dengan Desember 2016 sebesar Rp7.638 triliun.

Ekuitas perusahaan bertambah dari Rp9,476 triliun pada 2015 menjadi Rp10,299 triliun pada 2016, disumbang kenaikan cadangan-cadangan, saldo laba dan penerimaan PMN.

Dalam hal penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance), Perum Jamkrindo di bawah Direktur Utama Diding S Anwar meraih predikat dengan kualifikasi sangat baik. Berdasarkan sertifikasi PEFINDO (Credit Rating Agency), Perum Jamkrindo juga mendapatkan peringkat AA (Double A, Stable Outlook).

Perum Jamkrindo merupakan satu-satunya Badan Usaha Milik Negara yang mendapat mandat dari pemerintah untuk membidangi usaha penjaminan. Penjaminan yang dibawahi Perum Jamkrindo meliputi tiga aspek utama.

Pertama, Penjaminan Kredit Program Pemerintah, diantaranya penjaminan KUR Mikro, Ritel, TKI, Berorientasi Ekspor (BE), Penjaminan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi, Penjaminan Kredit Usaha Pembibitan Sapi, dan Penjaminan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP.

Kedua, Penjaminan Kredit Non Program, diantaranya Penjaminan Kredit Mikro, Umum, Konstruksi, Kredit Multiguna, Kredit BPR, dan lain-lain. Dan aspek ketiga adalah Penjaminan Sistem Resi Gudang. (lin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *