Film Iqro jadi Alternatif Penonton Indonesia, Khususnya Anak-Anak

Film ini mengisahkan isu polusi cahaya di sekitar Observatorium Bosscha yang diilhami kejadian sebenarnya. Observatorium terbesar di Asia ini pernah tidak dapat berfungsi karena adanya pembangunan hotel di sekitar Bosscha. Ikut jadi penampilan aktor senior Cok Simbara dan Neno Warisma juga menjadi salah satu daya pikat. Kemampuan keduanya tidak diragukan lagi dapat mencuri perhatian penonton.

Dalam konferensi pers yang digelar hari ini di Jakarta, Cok mengungkapkan rasa gembira karena dapat bergabung dalam film ini. Ke depannya dia berharap film ini mampu menjadi tontonan yang mengispirasi bagi banyak orang. “Saya sangat suka dengan film ini. Semoga hasilnya bisa berkenan dan bisa disaksikan banyak keluarga karena ini banyak mengajak kita untuk kebaikan,” jelasnya, Minggu (22/1).

Iqro: Petualangan Meraih Bintang adalah film yang dipersembahkan oleh Masjid Salman ITB dan Salman Film Academy. Film ini merupakan film yang akan rilis pada tanggal 26 Januari 2017 serentak diseluruh bioskop di Indonesia. Bertemakan dengan astronomi dan diperkuat dengan latar islam menjadikan film ini sangat cocok ditonton bersama dengan keluarga di rumah.

Iqro: Petualangan Meraih Bintang sebelumnya telah ditayangkan khusus dihari sebelum rilis serentak seindonesia di kota bandung. Termasuk walikota bandung, Ridwan Kamil juga diberi kesempatan untuk Menonton bersama Film Iqro bersama dengan komunitas astronomi di bandung pada tanggal 19 januari 2017, beliau mengaku sangat tersentuh saat melihat Cok Simbara menangis, bahkan Walikota Bandung ini juga sempat meneteskan air mata.

Respon yang diberikan bapak walikota bandung kepada film Iqro sangat positif. Karena selain menambah wawasan akan ilmu astronomi, film Iqro juga akan memberikan pesan kepada penontonnya untuk berkenalan lebih dekat dengan islam. Memang, jika dilihat dari trailernya film ini memang memiliki kekuatan cerita dengan cara mengaitkan ilmu sains dengan ilmu agama yang bertujuan untuk meningkatkan keimanan kita terhadap Tuhan YME.

Karena kebanyakan dari orang yang mengerti sains dizaman sekarang justru melepaskan diri dari ilmu agama, karena dinilai jika ilmu agama dicocokkan dengan ilmu sains terasa sangat memaksakan dan dinilai tidak akan pernah cocok. Justru faktanya adalah banyak ilmu sains yang ditemukan dengan berlandaskan agama, pendekatan diri melalui agama justru akan mendapatkan bonus dengan bertambahnya ilmu sains yang akan kita dapatkan. Setidaknya itulah pesan yang diajarkan dari Film Iqro: Petualangan Meraih Bintang.

Film Iqro: Petualangan Meraih Bintang yang dibintangi oleh Cok Simbara, Neno Warisman, Raihan Khan, Aisha Nurra, Meriam Bellina dll. akan membuat film ini sangat cocok untuk ditonton sekeluarga atau juga bersama dengan komunitas. Diberi nama “ Iqro “ yang berarti “ Bacalah! “ dan juga berdasarkan dari seorang anak yang ingin mengeksplorasi lebih jauh tentang planet Pluto tetapi terhalang dikarenakan banyaknya paparan polusi cahaya yang menjadikan pengeksplorasiannya menjadi terganggu di Observaturium Bosscha.

Film ini juga mengajak kepada semua orang untuk kampanye “ Langit gelap-bebas polusi cahaya “ karena andaikata seluruh indonesia pada malam hari gelap gulita, maka kita bisa melihat indahnya langit malam yang dihiasi Milky way dan bintang – bintang di malam hari. Itulah makna dan motivasi dari Film Iqro: Petualangan Meraih Bintang. (bis.c/wakt.c/lin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *