Bakal Calon Presiden (capres) dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024 Anies Baswedan sudah memulai safari politiknya. Capres Anies melakukan safari politik di kota menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Boby Nasution di Medan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Jumat-Sabtu (4-5/11/2022).
semarak.co-Dalam kurun waktu 2 hari di Medan, Anies mengunjungi berbagai rangkaian acara mulai dari bertemu dengan para relawan, para tokoh lintas etnis dan lintas agama. Kendati Anies terus melakukan safari politik, dua partai koalisinya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat ternyata tidak mendapat undangan dalam deklarasi relawan Indonesia Anies, 10 November 2022.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menyampaikan alasan tidak diundangnya Partai Demokrat dan PKS pada deklarasi tersebut. Ia menyampaikan bahwa Partai NasDem hadir karena menjadi satu-satunya partai politik (parpol) yang telah resmi mendukung Anies sebagai capres 2024.
“Partai itu memiliki mekanisme sendiri-sendiri. Nasdem sendiri itu untuk menetapkan Mas Anies capres cukup panjang prosesnya. Jadi mulai dari Juni bahkan sebelumnya sampai Rakernas kita tetapkan,” ujar Ali dikutip dari kompas.com yang dilansir serambinews.com di msn.com, Sabtu (5/11/2022).
Namun demikian, Ali menampik jika Indonesi Anies merupakan relawan yang dibentuk Partai NasDem. Ia mengeklaim relawan Indonesi Anies bakal bekerja untuk parpol lain yang sama-sama bekerja untuk pemenangan Anies.
PKS Bisa Pindah Koalisi
Direktur Lembaga Kajian Politik, Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai, PKS bisa bergabung ke koalisi Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Menurutnya, keputusan itu bisa diambil karena kepentingan PKS dinilai sulit diakomodir oleh dua calon mitra koalisinya, Partai Nasdem dan Partai Demokrat.
“Sejauh ini Demokrat begitu menggebu-gebu ingin menyandingkan Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon pengantin bagi Anies Baswedan,” kata Ari pada Kompas.com, Jumat (4/11/2022) lantas dilansir serambinews.com di msn.com, Sabtu (5/11/2022).
Di sisi lain, Ari memandang Partai NasDem tak bisa banyak membantu PKS yang ingin mengusung mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) untuk mendampingi Anies. Pasalnya, Partai Demokrat memiliki kursi di parlemen lebih banyak ketimbang PKS.
AHY pun memiliki elektabilitas yang jauh lebih perkasa ketimbang Ahmad Heryawan. Sebaliknya, Ari tak melihat bahwa PDI Perjuangan tertarik untuk bergabung bersama koalisi Gerindra-PKB. Ia menduga partai pimpinan Megawati itu tidak akan mendapatkan banyak keuntungan jika bekerja sama dengan Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar.
PDI-P dinilai bisa kesulitan mengajukan kadernya untuk mengikuti Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 jika bersatu dengan Partai Gerindra dan PKB. “Capres adalah kavling Gerindra dengan Prabowo, serta cawapres adalah jatah PKB dengan Cak Imin. Justru, PDI-P akan punya daya tawar lemah jika masuk dalam koalisi tersebut,” ujarnya lagi.
Diketahui, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan ada dua partai politik (parpol) Parlemen yang bakal bergabung. Komunikasi intensif sudah terjalin dengan parpol calon mitra koalisi tersebut. Namun, Muzani masih merahasiakan nama pihak yang akan bergabung.
“Insya Allah sudah ada mulai pembicaraan. Warna-warna sudah mulai kelihatan, tapi warna-warna itu gelap lagi, kadang-kadang terang lagi, kira-kira seperti itu,” kata Muzani ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2022) dilansir serambinews.com.
Teranyar ribuan warga tumpah ruah menyambut kedatangan Anies Baswedan di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (4/11/2022). Meski Anies sudah tidak lagi sebagai pejabat publik, sambutan masyarakat di Medan terbilang besar. Hal ini terlihat ramainya warga menyambut kedatangan Anies sejak tiba di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumut.
Suasana keramaian masyarakat yang mengelu-elukan mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga terpantau di Masjid Raya Medan, saat Anies menunaikan ibadah Salat Jumat. Di sana, warga ramai berkumpul sekadar menyapa mulai dari pintu keluar masjid hingga ke depan hotel, tempat Anies melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh.
Puncaknya, ribuan warga di tengah guyuran hujan setia menanti pidato Anies Baswedan di Istana Maimun. Tingginya antusias masyarakat di Medan atas kedatangannya apakah menjadi indikasi elektabilitas Anies Baswedan meningkat pesat, khususnya di Sumatera Utara?
Pengamat Politik Universitas Sumatera Utara (USU) Fernanda Putra Adela menjelaskan, sejak pertama Anies Baswedan berkontestasi di dunia politik, pendukung dari kelompok Islam jadi basis utamanya.
“Jadi sehingga pasca tidak menjadi gubernur, Anies digadang-gadang menjadi calon Presiden gitu ya. Sehingga ini bagian dari road show Anies Baswedan untuk menjaga ritme popularitasnya, karena panggung Anies ini kan praktis sudah tidak banyak lagi,” ujar Fernanda kepada SuaraSumut.id, Sabtu pagi (5/11/2022) di msn.com juga.
Lewat road show ke Medan, kata Fernanda, bentuk komunikasi politik Anies dalam menjaga relawan-relawan, atau masyarakat kelompok-kelompok Islam untuk terus dekat dengan sosok Anies. “Sebenarnya Anies sudah memiliki pemilih tersendiri,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, elektabilitas Anies Baswedan bisa saja meningkat pesat, terutama di Sumut jika ia mampu merangkul kelompok lainnya yang berada di luar basis pemilihnya yang sudah solid. Menurut Fernanda, masih terlalu dini mengatakan kedatangan Anies ke Medan mampu mendongkrak suaranya atau tidak.
“Kalau saya melihat Anies harus masuk ke dalam komunitas-komunitas di luar dari kelompoknya yang sekarang terbentuk. Ya misalnya Anies bersilaturahmi dengan masyarakat Tionghoa, dan lainnya. Sehingga image tentang Anies hanya didukung oleh satu kelompok bisa lebih cair. Sehingga Anies itu milik semua identitas yang ada,” sambung Fernanda.
Ditambahkan Fernanda, “Tapi kemudian Anies secara konsisten meng-infiltrasi masyarakat Sumut yang beragam, kunjungan secara berkelanjutan, kehadiran itu menawarkan program, ide-ide, gagasan, itu yang akan meningkatkan elektabilitas, bisa-bisa saja.”
Sementara itu, Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Medan Area (UMA) Ara Auza mengatakan, kedatangan perdana Anies ke Medan dapat dimaknai bahwa ia ingin menyapa kalangan pemilih Islam dan Melayu di Provinsi Sumatera Utara. “Intinya dari pandangan komunikasi sah-sah saja dimaknai Anies ingin mendapatkan citra kelompok Islam dan Melayu,” ujarnya.
Ara mengatakan, Anies memiliki dapat dengan mudah untuk melakukan road show keliling Indonesia, usai tidak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. “Anies sedang melakukan itu. Anies sudah menyelesaikan tanggung jawabnya di Jakarta,” katanya.
Berbeda dengan nama lain yang masih dan sedang menjabat, sambung Ara, sehingga fleksibilitas untuk melakukan itu sangat terbatas. Ara juga mengatakan, sebagai langkah awal datang ke Medan, Anies sudah menempuh komunikasi politik yang tepat dengan menyapa relawan dan pendukungnya.
“Cara Anies sudah tepat dengan mendatangi secara langsung pemilih yang memiliki kecenderungan terhadap dirinya,” kata Ara di SuaraSumut.id (grup suara.com), Sabtu pagi (5/11/2022) dilansir msn.com, Sabtu malam (5/11/2022).
Diketahui juga bahwa Capres Anies Baswedan yang diusung Partai NasDem disambut puluhan ribu pendukung dari mulai di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumtera Utara (Sumut), Jumat pagi (4/11/2022).
Puluhan ribu warga yang diantaranya merupakan relawan Capres Anies tampak memadati lobi Bandara Kualanamu hingga terjadi desak-desakan. Saat Anies memasuki Bandara Kualanamu warga dan simpatisan meneriakinya Presiden, Presiden, Presiden!
Teriakan, “Anies Presiden!” terus terdengar ketika mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuju mobil Alphard berwarna hitam di depan bandaranya. Banyaknya relawan Anies Baswedan di Bandara Kualanamu sempat membuat petugas keamanan kelimpungan. Saat naik ke mobil, Anies sempat melambaikan tangan ke arah relawan dan kembali disambut teriakan.
Diberitakan tribun-medan.com, Capres Anies Baswedan akan melakukan rangkaian kegiatan di Kota Medan dan Kabupaten Langkat sejak Jumat – Sabtu, 4-5 November 2022. Rangkaian kegiatan tersebut mulai dari Shalat Jumat di Masjid Raya Al Mashun komplek Istana Maimoon.
Kemudian bertemu kalangan ulama di Hotel Madani, bertemu para relawan di Istana Maimoon dan kembali ke Kantor DPW NasDem Sumut untuk bertemu tokoh lintas agama dan lintas etnis. Sedangkan pada hari kedua, Anies mengunjungi Tuan Guru Besilam di Langkat.
Dari situ kemudian ke Sekretariat Bersama (Sekber) relawan di Jalan Sunggal untuk bertemu para koordinator relawan. Usai dari lokasi tersbeut, ia akan menuju PSP Center untuk bertemu dan berdiskusi dengan kalangan mahasiswa. Kemudian, ia bersilaturahmi dengan Keuskupan Agung Medan dan ke Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI). (net/kpc/smb/ssi/tbc/msn/smr)