Maskapai berbiaya murah atau low cost carrier (LCC) Citilink Indonesia bersama dengan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) menyepakati kerja sama bagi para alumni UGM Jogjakarta dalam upaya mendukung mobilitas akademisi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Direktur Utama Citilink Indonesia, Juliandra Nurtjahjo mengatakan, tersebarnya alumni UGM di seluruh penjuru Indonesia menjadi salah satu alasan maskapai pelat merah ini memilih KAGAMA sebagai mitra yang tepat dalam membantu percepatan pengembangan bisnis yang kini sedang dialami Citilink. UGM, lanjut Juliandra, terkenal memiliki reputasi yang sangat baik di dalam negeri maupun luar negeri, terbukti dengan banyaknya tokoh penting lahir dari Universitas Gadjah Mada yang telah banyak memberikan kontribusi penting, serta pengaruh besar bagi kemajuan bangsa.
“Keberadaan para alumni yang tersebar luas di seantero tanah air menunjukkan betapa perannya yang betul-betul dirasakan masyarakat luas, terlebih dengan julukannya sebagai lulusan yang merakyat. Citilink melihat 56 ribu mahasiswa dan 200 ribu alumni UGM yang saat ini tersebar di pelosok nusantara bahkan luar negeri sebagai potensi yang sangat luar biasa,” kata pada acara penandatanganan nota kesepahaman MoU Citilink Indonesia dan KAGAMA di Jakarta, Rabu (11/10).
Dengan kerja sama ini, anggota KAGAMA akan mendapatkan kemudahan ketika melakukan perjalanan dengan Citilink Indonesia dan diharapkan akan memberikan pengalaman terbang yang unik, menyenangkan, dantentunya tak terlupakan. Potensi market lainnya yang dapat dikapitalisasi bersama adalah fakta mengenai jumlah lulusan UGM yang besar mencapai angka 6.700 wisudawan setiap tahunnya, serta banyaknya peserta yang mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN). “Belum lagi dengan kedatangan mahasiswa baru sebanyak 8.745 orang setiap tahun, ini merupakan suatu potensi market yang luar biasa,” tambah Juliandra.
UGM merupakan salah satu universitas terkemuka dan terbaik di Indonesia. Bahkan data QS University World Ranking tahun 2017 mencatat bahwa UGM berhasil masuk dalam 500 besar kampus terbaik di Dunia. Anak usaha Garuda Indonesia ini melihat pasar LCC masih sangat prospektif seperti proyeksi yang digambarkan IATA mengenai posisi Indonesia sebagai pasar aviasi terbesar kelima di dunia dalam 17 tahun mendatang. Dan kedepannya Citilink Indonesia memang akan membuka rute-rute internasional untuk terus mempercepat ekspansi bisnisnya.
Kerjasama ini dikukuhkan dengan penandatanganan kerjasama antara Direktur Niaga Citilink Indonesia, Andy Adrian dengan Sekretaris Jenderal KAGAMA, Ari Dwipayana dan disaksikan oleh Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo. Perkembangan global saat ini juga membuat strategi Citilink menyasar generasi milenial sebagai sasaran utamanya dengan memberikan experience yang unik baik pre-flight, during-flight atau pun post-flight.
Misalnya dengan pengalaman belanja online di udara (shoping online in the air) dan adanya kemudahan dalam memesan dan membeli tiket di 32.000 lebih outlet di seluruh Indonesia, hasil kerjasama dengan sejumlah mini mart favorit di seluruh Indonesia.
Sepanjang tahun 2017 Citilink Indonesia secara konsisten terus menambah jaringan penerbangannya di domestik maupun regional. Empat destinasi baru di Kawasan Timur Indonesia yaitu, Jayapura, Kendari, Gorontalo, Ambon, serta satu rute regional ke Dili, Timor Leste.
Citilink Indonesia juga akan mendatangkan total enam unit pesawat Airbus A320 yang terdiri dari lima unit Airbus A320NEO dan satu Airbus A320CEO sepanjang tahun 2017. Penambahan keenam pesawat tersebut akan melengkapi jajaran armada Citilink Indonesia menjadi 50 unit pesawat pada akhir tahun. (lin)