Berbeda dengan Lain dan Mengacu Kurikulum, Bimbel HappyMath Solusi Belajar

Mengamati bentuk daun pada tanaman obat keluarga (toga) dan membuat laporan pengamatan. foto: dokpri

Seperti kita ketahui, setiap anak terlahir dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Mustahil rasanya seorang anak lahir hanya dengan kelebihan tanpa kekurangan dan  juga sebaliknya.

Demikian halnya ketika anak menyerap materi yang disampaikan guru di sekolah, ada yang mudah paham ada juga yang butuh proses panjang untuk memahami materi yang disampaikan guru.

Hal ini selaras dengan yang disampaikan Ahmadi dan Pupriyono (1991), kemampuan belajar setiap inividu tidaklah sama, ada yang cepat dan ada yang lambat menangkap isi pelajaran. Kondisi dimana seorang anak lambat dalam menyerap dan memahami materi pelajaran karena beberapa faktor bisa kita sebut sebagai kesulitan belajar.

“Salah satu cara untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar adalah dengan diberikannya bimbingan.

Dalam buku Ennan Amni (1991:2) kutip, Crow and Crow mengatakan, bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang  baik pria mapun wanita yang telah terlatih, berpendidikan dan berkepribadian yang baik untuk membantu meringankan beban seseorang.

Sedangkan belajar mengandung arti perubahan kecakapan seseorang melalui proses dan waktu tertentu. Sehingga bimbingan belajar (bimbel) dapat kita maknai sebagai tempat pelayanan bimbingan untuk mengembangkan diri dan mengatasi kesulitan belajar.

Bimbingan belajar (bimbel) HappyMath adalah salah satu bimbel yang terbukti membantu kesulitan belajar pada anak. Dengan program yang tepat dan terarah, bimbel yang didirikan 11 November 2011 ini telah berhasil mencetak siswa/i berprestasi.

Pendiri Bimbel HappyMath Dwi Damayanti mengatakan, bimbelnya mengacu kepada kurikulum yang berlaku, metode yang menyenangkan dan menggunakan trik belajar tertentu sehingga siswa tak jenuh dan mudah memahami materi yang disampaikan sesuai kebutuhan dan menunjang kebutuhan siswa disekolah.

Mengukur jarak pada peta menggunakan skala pada peta. foto: dokpri

Bimbel yang ia dirikan ini berbeda dengan kebanyakan bimbel lainnya. Semaksimal mungkin, kata Dwi, pihaknya berusaha menjadi solusi bagi kesulitan belajar anak dengan mengidentifikasi bagian yang menjadi penghambat dalam menerima dan mencerna materi,” imbuhnya.

“identifikasi biasanya kami lakukan dengan wawancara dan diskusi antara tutor, orang tua dan anak dengan menyertakan hasil raport terakhir saat mendaftarkan anak ke Bimbel HappyMath,” kata Dwi di Jakarta, Selasa (18/9).

Salah satu keunggulan Bimbel HappyMath membimbing siswa agar siap menghadapi ulangan harian, UTS/PTS, UAS/PAS, UKK hingga UNBK. Selain itu Bimbel ini juga selalu mengupdate informasi mengenai dunia pendidikan guna meningkatkan kualitas dan sebagai evaluasi. “Alhamdulillah bimbel HappyMath tiap tahunnya meluluskan siswa dengan NEM memuaskan dan hasil raport yang membanggakan” tambah Dwi.

Maka dari itu tak heran jika Bimbel yang berlokasi di Kemayoran Jakarta Pusat ini ini tak pernah sepi peminat, saat ini jumlah siswa di atas 50 orang dengan jumlah lulusan sekitar 500 orang siswa. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *