Akurasi Narasi Tentang Kemunculan Pratanda Mulai Terbukti

Potret Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih di Pilpres 2024. Foto: internet

Oleh Hamka Suyana *)

semarak.co-Artikel tentang kemunculan pratanda bahwa Prabowo Subianto akan gagal menjadi presiden sudah banyak saya tulis dan tersebar luas. Namun dengan terlaksananya Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, 20 Oktober 2024, seolah mematahkan narasi prediksi yang saya tulis.

Bacaan Lainnya

Dengan kata lain, prediksi berdasarkan kemunculan pratanda dianggap meleset jauh, bertolak belakang dengan kenyataan, Prabowo Subianto terbukti dilantik menjadi Presiden. Saya bersyukur kepada Allah dan merasa bahagia setelah Presiden Prabowo mengumumkan dan melantik para menteri dan wakil menteri.

Artikel tentang kemunculan pratanda yang biasanya saya tulis pada ⅓ malam setelah menunggu petunjuk Allah, akhirnya menunjukkan tanda-tanda akurat dan tepat. Secara lahir atau cover berdasarkan fakta, Prabowo Subianto memang sudah sah dilantik menjadi presiden.

Namun secara batiniah atau substasinya, ia dalam proses menuju kegagalan menduduki jabatan presiden. Paling tidak, sudah muncul pratanda besar yang menjadi petunjuk bahwa ke depan, Presiden Prabowo berpotensi besar akan mengalami kegagalan menduduki jabatan yang sangat digandrungi hingga 2 kali mengalami kegagalan.

  1. Wakil Presiden dijabat Gibran Rakabumihg Raka, pemilik akun Fufufafa yang jejak digitalnya tidak senonoh sudah ditelanjangi Allah.
  2. Kabinet Merah Putih yang dilantik Presiden Prabowo mengalami obesitas jabatan mencapai 109 menteri dan wakil menteri.
  3. Menurut mantan Penasehat KPK, Abdullah Hehamahua, para menteri yang ditunjuk Presiden Prabowo, banyak yang terpapar kasus korupsi.

Tiga masalah tersebut akan menjadi batu sandungan cukup tajam bagi Presiden Prabowo, karena:

Perjalanan politik Gibran Rakabumihg Raka menjadi cawapres dipenuhi noda hitam, ditambah lagi dibukanya aib oleh Allah merupakan fakta tak terbantahkan bahwa ia terbukti tidak berakhlak dan tidak memiliki kompetensi kepemimpinan, sehingga sangat tidak layak menduduki jabatan terhormat sebagai Wakil Presiden.

Jumlah menteri dan wakil menteri yang mengalami obesitas jabatan, tidak akan bisa bekerja dengan baik untuk menyelesaikan permasalahan bangsa. Keberadaan obesitas jabatan akan menambah kompleksnya permasalahan bangsa yang sudah ruwet.

Indonesia saat ini sedang berada pada darurat korupsi, tetapi kabinet yang dibentuk Presiden Prabowo justru diisi oleh para oknum pejabat yang tidak bersih dari praktek korupsi.

Hanya ada satu pilihan agar kepemimpinan Presiden Prabowo tidak terguncang, yaitu: pecat Wapres Gibran; rampingkan kabinet dengan jumlah seperti kabinet presiden sebelumnya; serta bersihkan para menteri yang terpapar kasus korupsi.

Apabila tiga pratanda besar tetap dibiarkan, resikonya sangat besar. Kepemimpinan Presiden Prabowo akan DITOLAK alam, yang berarti kegagalan menjadi kepastian. Wallahu a’lam bishshowab

*) Pengamat Kemunculan Pratanda

Taman Sasyuik, 22-10-2024

Pos terkait