Akuisisi Asuransi Umum Tuntas Semester I-2019, BRI Incar Saham Mayoritas

Dirut BRI Suprajarto (keenam dari kiri) bersama para direksi Bank BRI usai memberi paparan kinerja perseroan. foto: heryanto

PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyatakan akan mengakuisisi sebuah perusahaan asuransi umum dengan nilai Rp1 triliun. Saat ini sudah tahap due diligence (uji tuntas) yang targetnya akan tuntaskan akhir semester I-2019.

Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan, bank pelat merah ini mengincar untuk memiliki mayoritas saham hingga 90 persen terhadap perusahaan asuransi umum itu. Tujuanya dapat memperkuat lini bisnis BRI.

“Nanti segera kita ekspose Juni atau semester I -2019 bisa selesai. Sekarang tahap due diligence,” kata Suprajarto usai paparan kinerja perseorang di gedung Bank BRI, kawasan Soedirman, Jakarta Selatan, Rabu petang (24/4).

Nama perusahaan asuransi umum itu pun masih dirahasiakan Suprajarto. Alasan dia, nanti bisa merubah harga yang sudah dicapai. BRI, kata dia, bank dengan laba dan aset terbesar di Indonesia, memang berambisi memiliki anak usaha di seluruh sektor industri jasa keuangan.

Sektor asuransi umum merupakan sektor keuangan yang belum dimiliki BRI hingga saat ini. Terbaru, BRI juga baru menyelesaikan proses akuisisi PT Bahana Dana Ventura dan PT Danareksa Sekuritas untuk menambah jenis layanannya di bidang modal ventura dan sekuritas.

Saat ini, aset konsolidasi BRI sudah terkumpul Rp1.279 triliun dengan pertumbuhan 14,35 persen secara tahunan (yoy). Sedangkan, kecukupan modal inti (Capital Adequacy Ratio/CAR) BRI saat ini sebesar 21,9 persen.

Jika, akusisi tersebut terealisasi, aset BRI akan semakin besar. Sedangkan CAR akan sedikit berkurang karena penggunaan modal untuk belanja akusisi. Emiten bersandi BBRI pun masih menunggu pembentukkan konglomerasi keuangan (Holding) Bank BUMN.

Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas Bank BRI memiliki target pendirian holding Bank BUMN pada Mei 2019. “Kami harap Mei besok selesai juga neh. Walau BRI mendukung penuh, tapi memang terasa untuk menahan diri. Intinya BRI siap dan mendukung pembentukan holding itu,” ujarnya.

Selama due diligence, diakui Suprajarto terus digelar rapat-rapat. “Jadi semua jalan sebagaimana mestinya. Mulai dari persiapan insfrastruktur internal, rapat-rapat, dan lain-lain untuk kejar taget semester I-2014,” tutupnya. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *