PT Pembangunan Jaya Ancol melepasliarkan sepuluh jalak suren (Sturnus contra) di dalam Kawasan Ancol sebagai konservasi pelestarian burung di kawasan wisata pantai Ancol, Jakarta utara, Kamis (14/11/2019).
VP Sea World Ancol dan Ocean Dream Samudra Rika Sudranto menjelaskan, manajemen Ancol sedang melaksanakan program pembangunan wahana baru, yakni “Bird Park” dengan konsep konservasi burung dengan perkiraan anggaran mencapai Rp30 miliar.
“Dulu di sini ada wahana namanya surga burung, tetapi karena penyakit flu burung, sehingga burung tersebut terbang dan tidak kembali lagi,” kata Rika dalam rilis Humas Ancol, Kamis malam (14/11/2019).
Manajemen Ancol ingin membuka kembali wahana itu, kata dia, tapi fokus pada upaya konservasi dan pelestarian burung. “Hasil pemantauan kami, pengunjung juga menyukai kicauan burung selain mengunjungi wahana seperti lumba-lumba dan ikan,” ungkapnya.
Artis sekaligus pencinta satwa, seperti Lucky Hakim mengapresiasi konservasi burung oleh PT Pembangunan Jaya Ancol dengan membangun wahana dan kandang burung terbesar di Indonesia (dome).
“Pengalaman Ancol dalam perlakuan satwa sudah sangat baik, apalagi melihat kesungguhan Ancol mengeluarkan anggaran hingga Rp 30 miliar untuk membangun dome,” kata Lucky di sela acara pelepasan liar burung jalak suren itu.
Menurut Lucky, “dome” merupakan kandang besar di mana orang di dalamnya tidak merasa seperti dalam kandang, tidak merasa terkurung dan burung bisa terbang dari pohon ke pohon lainnya.
Wahana itu sebagai upaya konservasi pelestarian burung untuk dapat berkembang biak, para pencintanya bisa melihat dengan bebas serta sebagai sarana pendidikan khususnya anak-anak.(net/smr)