Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dalam rangka percepatan pendaftaran tanah wakaf di seluruh Indonesia untuk menekankan sinkronisasi data wakaf dari beberapa pemangku kepentingan dari lembaga terkait hingga organisasi keagamaan Islam di Ruang Rapat Menteri ATR/BPN, Kebayoran, Jakarta Selatan, Jumat, (10/1/2025).
semarak.co-Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid mengatakan, dalam implementasi percepatan di lapangan, perlu adanya kerja sama yang erat antara Kantor Wilayah (Kanwil) BPN Provinsi dan Kantor Pertanahan (Kantah) dengan pengurus cabang dari masing-masing lembaga dan organisasi tersebut.
“Pertemuan ini dalam rangka proses percepatan, dengan adanya perwakilan dari Kementerian Agama dan organisasi seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan lainnya ini bisa ada proses percepatan,” kata Menteri Nusron dirilis humas usai acara melalui WAGrup Forum Mitra ATR/BPN, Senin (13/1/2025).
“Nanti dalam rangka eksekusi di lapangan tentunya kami tidak bisa sendiri, maka itu saya juga mengharapkan teman-teman ATR/BPN di setiap wilayah menginisiasi pertemuan dengan lembaga dan organisasi Islam di daerah setempat,” demikian Menteri Nusron menambahkan.
Direktur Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah (Dirjen PHPT) Asnaedi menjelaskan, berdasarkan data Sistem Informasi Wakaf (Siwak) oleh Kementerian Agama (Kemenag), sampai saat ini terdapat total objek tanah wakaf sebanyak 561.909 bidang.
Dengan rincian Masjid sejumlah 258.156 bidang, Musala sejumlah 266.413 bidang Madrasah sebanyak 36.240 bidang dan KUA sebanyak 1.100 bidang. Capaian nasional pendaftaran tanah wakaf saat ini sebanyak 265.698 bidang dengan luas 25.255 ha.
Capaian pada 2024 sendiri sebanyak 15.971 bidang dan yang belum tersertipikat sebanyak 297.211 bidang. Oleh karena itu, ini yang bisa kita sinkronkan datanya dari Kementag, BWI (Badan Wakaf Indonesia, red), dan organisasi yang lain.
Kesempatan sama, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Kemenag Kamaruddin Amin sangat mengapresiasi pertemuan ini, utamanya dalam keberlanjutan sertipikasi tanah wakaf di Indonesia ke depannya.
Ia menyebut setelah MoU antara Kementerian ATR/BPN, Kemenag, dan BWI, capaian sertipikasi wakaf setiap tahunnya cukup besar. “Data-data yang disajikan tadi adalah data dari Kemenag. Terkait rapat teknis dengan ATR/BPN, staf-staf kami cukup intensif, sekarang tinggal lebih diintensifkan lagi,” ucap Kamarudin
“Saya kira dengan pembentukan tim bersama, jika ini diikuti oleh seluruh Indonesia akan sangat luar biasa. Kami siap untuk bekerja maksimal untuk menyertipikasi seluruh tanah wakaf di seluruh Indonesia,” demikian Kamarudin menambahkan.
Hadir Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama Kementerian ATR/BPN, perwakilan Badan Wakaf Indonesia (BWI), perwakilan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah,perwakilan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Selanjutnya Persatuan Islam (PERSIS) Al-Washliyah, Dompet Dhuafa perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan perwakilan Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia. (ar/rt/hms/ken/smr)