PT Pegadaian meluncurkan program layanan Pegadaian Digital Service (PDS) untuk semakin mempermudah layanan dan gadai tanpa bunga dalam rangkaian merayakan hari ulang tahun PT Pegadaian ke-117 di Lapangan Aldiron, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (1/4). Layanan ini untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah dan membutuhkan dana kecil termasuk mahasiswa.
Direktur Utama PT Pegadaian Sunarso mengatakan, pemberian pinjaman tanpa bunga ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi kalangan masyarakat tertentu. Pihaknya menyadari Pegadaian sebagai BUMN harus membangun social values dalam mendukung program inklusi keuangan.Pegadaian, kata Sunarso, menyimpan ambisi menjadi market leader di bisnis gadai. Karena itu, walau bertransformasi ke bidang digital, tapi tidak mengabaikan gadai manual.
“PDS merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh perusahaan untuk memperluas jangkauan dan mempermudah pelayanan kepada nasabah. Dengan demikian, kini nasabah tidak perlu datang ke outlet untuk melakukan pembayaran cicilan, perpanjangan, dan pelunasan,” ucap Sunarso di sela-sela acara puncak HUT Pegadaian yang dihadiri Menteri BUMN RINI Soemarno, dan 24 direksi-direksi BUMN yang ikut merayakan hari ulang tahun bersamaan yang di rentang waktu Maret-April.
Kenapa digital? Karena kalau harus datang ke kantor Pegadaian 72 persen nasabah pegadaian adalah ibu-ibu, bapak-bapak malu kalau datang ke Pegadaian hanya 28%. Ke depannya, aplikasi ini akan dikembangkan untuk lebih memudahkan nasabah melakukan pegadaian.
“Dengan aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah nasabah yang dilayani dari 9,5 juta orang di 2017, akan menjadi 2 juta nasabah. Atau bertambah 11,5 juta nasabah di 2018,” ujar Sunarso disambut tepuk tangan.
Selain meluncurkan PDS, ikut diluncurkan Agen Pegadaian, dan aksi sosial Zumba Peduli. PDS dan Agen Pegadaian merupakan aplikasi yang dikembangkan Pegadaian untuk memperluas jangkauan dan mempermudah pelayanan kepada nasabah. Untuk Agen Pegadaian, pihaknya melibatkan masyarakat dalam bisnis Pegadaian dengan membentuk 6.000 agen untuk memperluas jangkauan dan mempermudah pelayanan kepada nasabah. Sampai Maret 2018, Pegadaian sudah memiliki 3.000 agen.
“Produk gadai tanpa bunga yang besaran pinjaman maksimal Rp500.000 dengan tenor dua bulan, ditargetkan dapat menjangkau satu juta nasabah hingga akhir tahun ini. Sementara untuk tahun ini perseroan menargetkan omset sebesar Rp143,9 triliun. Kami berharap program ini dapat membantu meringankan kebutuhan masyarakat serta memperluas basis nasabah, khususnya mahasiswa, buruh pabrik, dan kalangan masyarakat lainnya,” jelasnya.
Kegiatan Sosial
Adapun kegiatan Zumba Peduli, rinci Sunarso, yaitu kegiatan senam Zumba yang diikuti dengan pengukuran kalori yang dikeluarkan oleh sekitar 6.000 peserta. Hasil pengukuran tersebut akan dikonversikan dalam jumlah uang yang selanjutnya disumbangkan ke berbagai lembaga sosial di berbagai wilayah Indonesia.
“Total dana yang disiapkan sebanyak Rp2,5 miliar. Ini disumbangkan ke 59 lokasi. Termasuk untuk membantu sarana dan prasarana sekolah bagi anak-anak pemulung di Bantar Gebang senilai Rp500 juta. Pegadaian juga. Beberapa program khusus ini sebagai tanda terima kasih perusahaan kepada masyarakat yang selama ini banyak memberikan kontribusi terhadap layanan Pegadaian. Ini kehadiran Pegadaian dalam rangka BUMN hadir untuk negeri. Meskipun tidak besar-besar amat mudah-mudahan kehadiran Pegadaian cukup berarti bagi negeri,” ujarnya.
“Kami juga melakukan program CSR bertajuk Pegadaian Bersih-bersih, yang terdiri dari Program Bersih Administrasi, Bersih Hati, dan Bersih Lingkungan sebagai bentuk kepedulian sosial Pegadaian kepada masyarakat,” tambahnya.
Direktur Produk Haryanto Widodo menjelaskan, untuk meningkatkan kualitas layanan, Pegadaian terus melakukan digitalisasi proses bisnis, meningkatkan kenyamanan layanan di outlet, revitalisasi gudang & logistik, serta pelayanan prima kepada nasabah. Pegadaian juga terus memperluas jaringan distribusi dengan membuka 6.000 Agen Pegadaian dan melakukan digitalisasi pelayanan secara online dengan layanan berbasis mobile app.
Tahun ini perseroan menargetkan omset sebesar Rp143,9 triliun. Pendapatan usaha ditargetkan Rp12,5 triliun, meningkat sekitar 19% persen dibanding pendapatan tahun lalu Rp10,5 triliun. Sedangkan laba bersih pada 2018 sebesar Rp2,7 triliun, meningkat 7,14 persen dari capaian tahun lalu sebesar Rp2,5 triliun. “Performa keuangan perusahaan tahun 2018 diperkirakan akan terus tumbuh positif seiring dengan berlanjutnya pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan sebesar 5,4 persen.
Menteri BUMN Rini
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, hal ini sebagai upaya untuk menjaga agar perusahaan BUMN terus melakukan good corporation supaya BUMN bisa diwariskan ke generasi mendatang. “Dibentuknya pegadaian ini buktinya sudah bisa dinikmati oleh cucu cicit kita. Dan dengan adanya program baru ini artinya Pegadaian sudah menyadari akan pentingnya dunia digital dan mau bertransformasi ke digital,” kata Rini dalam sambutannya.
Angka 117 itu, lanjut Rini, umur yang cukup panjang. “Saya sampaikan kepada para direktur utama BUMN bahwa pemimpin BUMN ini harus berpikir bagaimana mengembangkan usahanya mengikuti zaman. Saya meminta para pengelola BUMN sadar akan keberadaan era digital dan dapat betul-betul melakukan reformasi secara digitalisasi,” pintanya.
Kementerian BUMN sendiri pada April ini akan merayakan hari lahirnya yang ke-21 tahun. Menteri Rini meminta perusahaan-perusahaan berstatus BUMN untuk terus bersinergi dan memperkuat ekonomi negara. “Kita tunjukan, bahwa di ultah ke 21 ini tidak ada BUMN yang rugi, dan pelayanan kepada masyarakat harus prima. Jangan lupa juga, BUMN ini milik bangsa, dan harus hadir bersama untuk negeri,” tuntasnya. (lin)