Sasar Agritech, INDICO by Telkomsel Inisiasi Digitalisasi Pertanian di Wonogiri

Dua orang agronomis sedang menguji perangkat IoT soil sensor yang akan digunakan dalam digitalisasi pertanian yang diinisiasi INDICO di Wonogiri, Jawa Tengah. INDICO bersama Tanivest menggandeng Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Makmur dalam kerjasama digital contract farming yang diharapkan mampu membantu sekitar 50 petani beras di Wonogiri, Jawa Tengah untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian mereka. Foto: humas Telkomsel

INDICO, anak perusahaan Telkomsel yang berfokus pada pengembangan ekosistem digital, membuka peluang untuk berkontribusi pada sektor teknologi agrikultura (agritech). INDICO kini mengelola platform Digital Food Ecosystem (DFE) yang sebelumnya diinkubasi di Telkomsel.

semarak.co-Sebagai langkah awal, INDICO bersama Tanivest menggandeng Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Makmur dalam digital contract farming. Kerja sama ini diharapkan mampu membantu sekitar 50 petani beras di Wonogiri, Jawa Tengah untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian mereka.

Bacaan Lainnya

Upaya INDICO untuk memberikan kontribusi teknologi dan pemberdayaan petani dimulai dengan membangun kerja sama strategis dengan Tanivest, agritech enabler asal Solo. Bersama Tanivest, INDICO menjangkau para petani di Jawa Tengah.

Dalam pilot project ini, INDICO akan mengimplementasikan solusi pertanian berbasis teknologi di 40 hektar lahan sawah di Kecamatan Selogiri, Wonogiri. Para petani di wilayah tersebut akan mempelajari teknik pertanian modern memanfaatkan teknologi Telkomsel Internet of Things (IoT) dan digitalisasi pertanian.

Chief Tech & Product Officer INDICO Luthfi K. Arif mengatakan, implementasi teknologi tersebut diharapkan bisa memproduksi 200 ton beras. Kolaborasi digital contract farming menjadi langkah awal strategis pihaknya dalam mengembangkan ekosistem digital di sektor pertanian.

“Dengan memanfaatkan aset Telkomsel, kami optimis bisa memberikan kontribusi signifikan yang akan meningkatkan kesejahteraan petani, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujar Luthfi dirilis humas Telkomsel usai acara melalui email semarak.redaksi@gmail.com, Jumat pagi (24/2/2023).

Melalui metode pertanian yang presisi, INDICO akan membantu petani dalam menerapkan prosedur operasional penanaman melalui revitalisasi lahan, pemanfaatan sensor IoT, dan penggunaan drone untuk penyiraman lahan.

INDICO juga akan membantu petani melalui pendampingan dari peneliti pertanian (agronomis) dan pengadaan sarana produksi (saprodi) pertanian. INDICO akan berupaya memastikan hasil panen petani terserap dan membuka akses pasar untuk memperoleh hasil panen tersebut.

Ketua Gapoktan Tani Makmur Kecamatan Selogiri, Wonogiri Bambang Setiadi menambahkan, “Kami merasa senang dan antusias untuk bekerja sama dengan INDICO. Kami sangat menantikan perubahan yang terjadi dalam peningkatan hasil panen dan kesejahteraan petani di masa depan.”

Pilot project ini menjadi fase awal bagi INDICO untuk membangun solusi pertanian presisi. Langkah ini diharapkan dapat berkontribusi membangun ketahanan pangan nasional dengan memberdayakan petani melalui digitalisasi yang akan meningkatkan nilai komersial hasil panen mereka.

Melalui kemitraan strategis dengan Tanivest, INDICO berencana memperluas lahan menjadi 120 hektar di Wilayah Jawa Tengah pada semester pertama tahun ini. Untuk mengembangkan platform DFE, ke depannya INDICO akan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait, seperti penyedia saprodi, pemerintah daerah, institusi akademik dan pusat penelitian, serta startup agritech lainnya.

Tentang Digital Food Ecosystem (DFE)

DFE adalah inisiatif Telkomsel di bidang agritech yang kini dikelola INDICO. Sebagai bagian dari misi BUMN untuk berkontribusi membangun ketahanan pangan nasional, DFE menggunakan aset dan kapabilitas yang dimiliki oleh Telkomsel untuk pemberdayaan petani.

DFE memiliki dua pilar solusi yang ditawarkan untuk untuk end-to-end process pertanian padi, yakni on-farm dan off-farm. Solusi on-farm berfokus pada proses produksi tani dengan memberikan penyuluhan dan penggunaan teknologi pertanian.

Seperti IoT Soil Sensor & Precision Farm Management System, sementara solusi off-farm berfokus pada proses pascapanen, mulai dari pembelian gabah dengan harga yang sesuai, pembiayaan permodalan petani, serta kemitraan untuk jalur penjualan dan pemasaran. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *