Direktur Eksekutif Indonesia Political Power (IPP) Ikhwan Arif menilai, langkah yang dilakukan Koalisi Perubahan dengan mengunjungi anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) beberapa saat lalu sebagai upaya merayu Golkar untuk merapat gabung Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai NasDem, Demokrat, dan PKS.
semarak.co-Poros perubahan mampu membaca partai politik di KIB yang kemungkinan besar bisa diajak berkoalisi seperti Golkar, karena PAN dan PPP dalam deklarasi nominasi nama-nama calon presiden (capres) tidak pernah menyebutkan nama Anies Baswedan.
“Yang ada hanyalah tokoh-tokoh yang berpotensi sebagai rivalnya Anies seperti Ganjar Pranowo, Erick Thohir,” kata Ikhwan dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 9 Februari 2023 dilansir msn.com, Jumat (10/2/2023) dari medcom.id.
Menurut Ikhwan, Golkar dipilih karena partai tersebut merupakan pemilik suara terbesar dalam KIB dan juga belum mempunyai nominasi kandidat dalam Pilpres 2024. “Poros perubahan lebih terbuka terhadap Partai Golkar karena Golkar sebagai partai besar yang tergabung dalam KIB belum mempunyai nominasi kandidat bakal capres yang dipilih secara resmi dari ketiga partai,” jelas Ikhwan.
Bukan hanya dari sisi suara terbanyak dalam KIB, menurut Ikhwan, Golkar dipilih karena dari koalisi-koalisi yang lain, hanya KIB yang terlihat belum mempunyai kandidat kuat capres-cawapres. “Berkemungkinan besar ketiga partai poros perubahan dan Golkar membentuk koalisi besar dan tidak akan menutup kemungkinan ada partai lain yang ikut bergabung untuk mengejar elektoral ekor jas,” kata Ikhwan.
Sebelumnya partai Golkar kembali didatangi partai politik (parpol) yang tergabung dalam Koalisi Perubahan. Setelah Partai NasDem, terbaru giliran Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berkunjung ke Kantor DPP Partai Golkar di Kawasan Tomang, Jakarta Barat.
Juru Bicara PKS, Pipin Sopian mengatakan kunjungan tersebut untuk mengajak Golkar bergabung ke Koalisi Perubahan. “Agendanya silaturahim dan mengajak Golkar bergabung ke Koalisi Perubahan,” kata Pipin saat dihubungi 7 Februari 2023.
Di bagian lain dilaporkan bahwa koalisi politik untuk menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang telah terbentuk saat ini, belum sepenuhnya mengikat. Parpol-parpol yang sudah berkoalisi masih sibuk lobi sana-sini. Dengan kondisi ini, koalisi tersebut diprediksi bisa berubah, juga bisa bertambah.
Dari sembilan partai yang ada di Parlemen, delapan di antaranya telah membentuk koalisi. Golkar, PPP dan PAN yang pertama kali mendeklarasikan KIB. Kemudian, disusul Gerindra dan PKB membentuk koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).
Selanjutnya Partai NasDem bersama Demokrat dan PKS secara resmi mengumumkan kerja sama di Pemilu 2024 dengan nama Koalisi Perubahan. Tinggal PDIP yang terlihat santai, karena sudah memiliki tiket untuk mencapreskan meski tidak harus berkoalisi.
Meski koalisi sudah terbentuk, ternyata parpol-parpol masih melakukan lobi-lobi. Contohnya, pekan lalu, NasDem nemui Golkar. Kemarin, PKS juga bertemu Golkar. Lalu, PKB juga berencana bertemu Golkar. NasDem juga pernah melakukan penjajakan dengan PKB dan Gerindra. Sementara, Gerindra terlihat pedekate dengan PDIP.
Pengamat politik dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menyatakan, kondisi tersebut menunjukkan bahwa politik itu dinamis. Bisa berubah kapan pun. Bahkan dalam waktu hanya kedipan mata.
“Pengikat utama koalisi presiden adalah calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diajukan. Sejauh tokoh yang akan diusung itu belum jelas, artinya koalisi masih sangat mungkin untuk berubah,” terang Saidiman dilansir msn.com, Jumat (10/2/2023) dari Padang Ekspress.
Dia mencontohkan Koalisi Perubahan. Meskipun koalisi ini sudah punya capres, yaitu Anies Baswedan masih ada pekerjaan rumah yang harus dibereskan. Utamanya dalam penentuan cawapres. “Mereka belum solid. Kan belum deklarasi koalisi dan belum punya cawapres. Segala kemungkinan masih terbuka,” terangnya.
Dari pihak parpol, mengakui bahwa meski sudah ada koalisi, komunikasi dengan partai lain masih dilakukan. Ketua DPP Golkar Dave Laksono menyatakan, di KIB, pihaknya terus berupaya mencari dukungan partai lain untuk ikut bergabung. “KIB selalu terbuka untuk partai lain gabung bersama kami, agar memperkuat posisi KIB dan memantapkan calon yang akan kita usung,” sebut Dave.
Sedangkan Gerindra, pede keutuhan koalisi bersama PKB akan tetap terjaga. Gerindra justru pede, anggota koalisinya akan bertambah. “Jadi, kalau ada partai di luar kita sedang berunding, ya itu lumrah saja. Tidak ada masalah namanya politik selalu cair. Namun, KIR Alhamdulilah relatif cukup solid sampai hari ini,” ucap Wakil Ketua Umum Gerindra Irfan Yusuf.
Demokrat juga percaya bahwa koalisinya dengan NasDem dan PKS akan tetap solid. Acuannya karena ketiganya sudah punya bakal capres, yaitu Anies. “Kami saat ini termasuk koalisi yang terdepan. Koalisi Perubahan sudah memegang tiket 28%, melebihi ambang batas presiden dan satu-satunya yang sudah punya capres.
Juru Bicara Demokrat Herzaky Mahendra Putra menambahkan, Untuk komunikasi yang dilaksanakan, dia menyebut, hal itu memperkuat barisan merebut kursi presiden. “Kalau teman-teman lain tak pasti di tempat lain, lebih baik merajut kebersamaan dengan kami di Koalisi Perubahan,” ajak dia.
Terpisah, PDIP mengaminkan anggapan koalisi yang ada saat ini masih bisa terpecah. Sebab, koalisi masih cair. Jual beli aspirasi masih terus berlangsung. “Tak ada yang luar biasa. Tak ada yang tidak masuk akal. Semua dinamika politik masih wajar. Akselerasi silaturahmi dan lobi sudah diduga terjadi seturut jadwal kontestasi yang mendekat,” ucap politisi PDIP Hendrawan Supratikno.
Diketahui, Sekretaris Jendeeral (Sekjen) DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Alhabsy melontarkan pantun saat berkunjung ke kantor DPP Golkar, Selasa (7/2/2023). Dalam salah satu pantunnya, Aboe bertanya soal arah politik Partai Beringin.
“Jalan-jalan ke Pulau Bima. Mampir Taliwang makan ayam bakar. Sekarang kami datang bersama. Hendak bertanya ke arah mana gerangan Partai Golkar?” ujar Aboe dilansir cnnindonesia.com, Selasa, 07 Feb 2023 20:49 WIB.
Dalam pantun yang lain, anggota Komisi III DPR itu juga mengajak Golkar untuk bergabung dengan Koalisi Perubahan dengan mendukung Anies Baswedan bersama NasDem dan Demokrat. Sejumlah pantun itu Aboe lontarkan di akhir sambutannya terkait kunjungan tersebut.
Dia mengaku kunjungan itu membahas soal arah Demokrat. Indonesia ke depan. “Putri Melayu membawa nampan. Nampan berisi bunga hiasan. Jika belum tentukan pilihan. Ayo bergabung untuk perubahan,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan dalam kunjungan tersebut kedua pihak membahas soal arah demokrasi Indonesia ke depan. Menurut dia, Golkar terbuka membangun komunikasi dengan semua partai.
Doli bilang menghormati otoritas masing-masing partai untuk tetap menjalin komunikasi meski telah membangun koalisi. “Partai Golkar tentu terbuka berdialog dengan siapa aja, tidak melihat posisi politik di dalam perjalanan satu di dalam atau di luar pemerintahan,” katanya.
Golkar terus menjalin silaturahmi dengan sejumlah partai di luar koalisi mereka bersama PAN dan PPP. Sebelum menerima PKS, Golkar sempat menerima kunjungan Partai NasDem yang dipimpin langsung Ketua Umum Surya Paloh. Sementara PKS terus memantapkan rencana koalisi mereka bersama Demokrat dan NasDem dengan mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024. (net/pdg/med/cnn/smr)