Rezim Jokowi Diprediksi Bubar Sebelum 2024

Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto: internet

Oleh Sholihin MS *

semarak.co-Pencapresan Anies Baswedan oleh Nasdem berimplikasi goyahnya kekuatan istana. Anies Baswedan yang diprediksi mudah disingkirkan, ternyata sangat kokoh. Sehingga upaya KPK untuk mentersangkakan Anies hampir dipastikan gagal.

Bacaan Lainnya

Selain karena Anies memang terbukti tidak korupsi, juga berbagai konspirasi jahat pihak penguasa makin terbongkar sehinga membangun perlawanan rakyat. KPK tidak bisa memaksakan terus rekayasa membidik Anies karena sudah ditelanjangi publik.

Pada saat yang hampir bersamaan, poros KIB yang terdiri dari Golkar, P3, dan PAN hampir dipastikan akan mendukung Anies. Dengan demikian, 4 partai koalisi pemerintah akan hengkang dari Kabinet Jokowi. Dengan hengkangnya 4 partai dari kabinet Jokowi, hampir dipastikan kabinet Jokowi goyah bahkan bisa jadi akan bubar.

Jika akan tetap dipaksakan, maka tidak akan efektif dan terjadi saling curiga mencurigai. Sebenarnya, dengan keputusan Nasdem mencapreskan Anies, secara batin Nasdem sudah berbalik haluan dari pemerintahan Jokowi walaupun secara lahir masih bergabung.

Sekarang rencana jahat rezim untuk menyingkirkan Anies dan mengulangi kecurangan lagi seperti di tahun 2014 dan 2019 semakin sulit. Pasalnya, Surya Paloh bukan orang sembarangan yang mudah disingkirkan. Dengan dipercepatnya deklarasi pencapresan Anies, Surya Paloh dinilai oleh para pengamat bukan saja sebagai langkah yang berani, tapi juga cerdik.

Jadi KPK sekarang (baca Firli Bahuri) harus berhadapan orang KPK sendiri, partai koalisi pemerintah, para pakar hukum, tokoh-tokoh nasional dan daerah, relawan militan Anis, dan rakyat dari berbagai elemen.

Dan semakin hari semakin ketahuan bahwa kenekatan Firli membidik Anies ternyata cuma “orderan” penguasa. Sayang, sebagai pimpinan lembaga hukum Firli moralnya sudah rusak dan ditambah dirinya tidak punya integritas memberantas korupsi secara total sehingga ketika disuruh masuk jurang oleh atasannya manut saja.

Saat ini istana sedang sangat panik. Semua skenario busuknya satu per satu telah terbongkar, dan ke depan kita akan disuguhi kebusukan+kebusukan rezim dan orang-orang yang berada di sekeliling Jokowi.

Semua kejadian ini bukan karena kebetulan atau ada pengkhianat yang membocorkannya, tapi memang Allah sendiri yang membongkarnya. Jika ini skenario Allah, tidak bisa dibendung dan ditutupi. Saat kehancuran rezim Jokowi sudah di depan mata.

Kasus-kasus berat yang terjadi di rezim Jokowi adalah indikator keruntuhan itu. Mulai kasus KM 50 yang menewaskan 6 laskar FPI, kasus terbunuhnys 894 petugas KPPS secara misterius, terbantainya 9 orang di kerusuhan 21-22 Mei 2019, terbongkarnya kasus Brigadir J dan Ferdi Sambo.

Lalu terkuaknya kepalsuan data Jokowi baik silsilah keluarga, latar belakang orang tuanya, sampai ijazahnya yang dicurigai palsu, dan kasus yang sangat berat adalah tragedi pembunuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang di mana lebih dari 220 orang mati karena gas air mata dan terinjak-injak.

Dari semua kasus itu, satu pun tidak ada yang bisa ditangani (sampai tuntas). Sudah saatnya rezim Jokowi tumbang, karena selama kepemimpinan Jokowi negara tambah hancur, kedaulatan negara terancam dijajah, hukum porak porak poranda, Islam direndahkan, ulama dikriminalisasi, umat Islam dipojokkan, dan rakyat makin sengsara.

Semoga Allah segera memberikan pertolongan-Nya. Aamiin Ya Rabbal’aalamiin.

Bandung, 12 Rabbiul Awwal 1444

 

sumber: WAGroup PA Al-Wasliyah P.Brayan (postMinggu16/10/2022/)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *