Komisi VI DPR mendukung langkah Pemerintah Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri) mengembangkan sektor Industri Kecil Menengah (IKM) di bumi Bunda Tanah Melayu itu. Seperti diungkapkan anggota Komisi VI DPR H. M Idris Laena yang membidangi perindustrian dan perdagangan saat menerima Bupati Lingga, H. Alias Wello di Jakarta, Rabu (25/10).
“Pada prinsipnya, pola pengembangan IKM yang berbasis pemanfaatan sumber daya lokal, kita dukung. Termasuk pengembangan IKM kelapa di Kabupaten Lingga,” tegas Idris, anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar di sela menerima tamunya.
Ia memuji langkah strategis Bupati Lingga, Alias Wello yang menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi di bidang perdagangan, pertanian, perikanan dan pariwisata kedua daerah. “Kerjasama perdagangan antar daerah seperti ini cukup bagus. Kabupaten Tanjung Jabung Timur itu, merupakan daerah penghasil kelapa terbesar di Jambi yang bisa menopang kebutuhan bahan baku IKM kelapa di Lingga,” katanya.
Politisi kelahiran Pulau Kijang, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau itu, berjanji akan melakukan peninjauan ke lokasi pembangunan IKM kelapa di Lingga bersama Kementerian Perindustrian (Kemenperin). “Insya Allah, saya akan agendakan berkunjung ke Lingga. Nanti saya koordinasikan dengan Kementerian Perindustrian,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Lingga, Alias Wello mengatakan, untuk mendukung keberhasilan IKM kelapa yang dikembangkannya itu, pihaknya menggandeng sejumlah perusahaan yang dapat menyerap seluruh produk yang dihasilkan dari IKM kelapa ini. “Soal pasar, Insya Allah tak ada masalah. Semua produknya langsung diserap oleh perusahaan yang memang sudah punya pasar potensial di dalam dan luar negeri,” ujarnya.
Dalam proses produksi di IKM kelapa yang dikembangkan di Lingga, jelas Alias, semua bagian dari kelapa itu, tak ada yang terbuang. Ia mencontohkan, sabutnya langsung diolah jadi bahan baku sofa dan media tanam, tempurungnya jadi briket arang, dagingnya jadi minyak goreng dan airnya jadi nata de coco. “Jadi, semuanya bermanfaat. Jadi, di Lingga ini nantinya, tak ada lagi sabut kelapa dan tempurung yang terbuang jadi sampah,” beber mantan Ketua DPRD Lingga ini. (tbc/lin)