Wings Air member of Lion Air Group memudahkan penerbangan bagi setiap penumpang berkunjung dan menjelajahi Maluku Utara lebih luas lagi. Wings Air mulai Senin besok (7/ 6/2021) akan menambah frekuensi terbang dari Ternate melalui Bandar Udara Sultan Babullah, Pulau Ternate (TTE).
semarak.co-Adapun tujuannya:
- Halmahera Selatan melalui Bandar Udara Oesman Sadik, Labuha, Pulau Bacan (LAH).
Jadwal penerbangan 3 (tiga) kali seminggu Senin, Rabu dan Jumat
- Ternate – Labuha nomor penerbangan IW-1174 | keberangkatan pukul 10.30 WIT | dijadwalkan tiba pada 11.05 WIT.
- Labuha – Ternate nomor penerbangan IW-1173 | keberangkatan pukul 11.25 WIT | dijadwalkan tiba pada 12.05 WIT.
Waktu tempuh antarkota berkisar 35 menit, dimana tidak ada perbedaan waktu pada kedua kota tujuan yakni menggunakan Waktu Indonesia Timur (GMT+ 09).
- Pulau Morotai melalui Bandar Udara Leo Wattimena (OTI).
Jadwal penerbangan 4 (empat) kali seminggu Senin, Rabu, Jumat dan Minggu
- Ternate – Morotai nomor penerbangan IW-1172 | keberangkatan pukul 11.55 WIT | dijadwalkan tiba pada 12.40 WIT.
- Morotai – Ternate nomor penerbangan IW-1171 | keberangkatan pukul 13.00 WIT | dijadwalkan tiba pada 13.40 WIT.
Durasi perjalanan udara adalah 45 menit, dimana tidak ada perbedaan waktu pada kedua kota tujuan menggunakan Waktu Indonesia Timur. Wings Air menyiapkan armada jenis baling-baling (propeller) tipe pesawat ATR 72-500 atau ATR 72-600, berkapasitas tempat duduk 72 kelas ekonomi dengan konfigurasi (tata letak) 2-2.
ATR 72 adalah pesawat berteknologi canggih dengan tingkat kenyamanan lebih terasa karena interior kabin dirancang lebih futuristik, sehingga penumpang bisa bekerja saat penerbangan atau bersantai sembari menikmati perjalanan dengan melihat pemandangan luar karena pesawat mampu terbang rendah.
Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, kualitas udara segar (fresh) terus menerus dipasok dengan tingkat pembaruan volume udara kabin yang tinggi, sehingga siklus udara terjamin bersih.
Aliran udara dari atas (langit-langit kabin) bergerak satu arah ke bawah (lantai) yang meminimalkan pergerakan udara ke depan dan arah belakang pada kabin (blown transversally and vertically).
Menurut Danang, udara akan tersedot ke area lantai melalui panel (floor panel level) sesuai proses pada katup aliran tekanan udara (pressurization outflow valves operation).
Volume udara kurang lebih 95 meter kubik di kabin akan selalu diperbaharui dalam waktu 5 sampai dengan 7 menit dengan mengandalkan 2 buah mekanisme ECS packs Operative, 2 buah Recirculation dan Extraction Syatem (by Environment Control System (ECS)) yang menjamin udara dalam kabin tetap segar.
“Wings Air memaksimalkan berbagai langkah selama masa waspada pandemi antara lain mengatur proses masuk dan keluar penumpang dari pesawat udara secara berurutan guna meminimalkan kepadatan,” ujar Danang dalam rilis humas Lion Air Group dalam rilis humas by email semarak.redaksi@gmail.com, Minggu (6/6/2021).
Pada pesawat ATR, naik dan turun dari pintu bagian belakang. Hal ini akan meminimalsir interaksi bertatapan langsung (face to-face) antara penumpang. Area dapur (galley) yang terletak di bagian belakang juga meminimalkan interaksi tatap muka antara penumpang dan awak kabin.
Untuk menjaga kesehatan dan keselamatan penerbangan, kata Danang, Wings Air juga telah meningkatkan fase sterilisasi seluruh armada. Proses pembersihan pesawat dilakukan oleh tim teknisi dan aircraft interior exterior cleaning (AIEC).
Itu meliputi Aircraft Interior Cleaning (membersihkan bagian dalam pesawat) dan Aircraft Exterior Cleaning (membersihkan bagian luar pesawat). Frekuensi terbang yang ditingkatkan (ditambah) khusus dari Ternate merupakan bagian upaya meyakinkan bahwa terbang itu aman.
“Karena pelaksanaan penerbangan dijalankan sebagaimana standar operasional prosedur dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan, keamanan (safety first) dan pedoman protokol Kesehatan,” lanjut Danang.
Wings Air optimis bahwa tren bepergian menggunakan pesawat udara di kedua kota akan kembali tumbuh, sehingga layanan penerbangan akan menyesuaikan sesuai permintaan pasar, yakni dengan menambah atau meningkatkan frekuensi terbang.
“Wings Air senantiasa melakukan evaluasi pasar termasuk rute-rute yang diterbangi. Apabila memiliki potensi yang positif, maka akan terbang kembali pada rute dalam negeri secara bertahap,” paparnya.
Penambahan frekuensi terbang rute Ternate – Morotai – Ternate dan Ternate – Labuha – Ternate menempatkan kembali Wings Air sebagai satu-satunya maskapai yang melayani penerbangan berjadwal di kota tujuan tersebut (Intra-Maluku Utara).
Rute antarwilayah Maluku ini diharapkan bisa menjawab permintaan pasar jasa transportasi udara di kedua kota, akan semakin meningkatkan minat orang untuk bepergian menggunakan pesawat udara untuk penerbangan langsung (point to point) di Kepulauan Maluku.
Penumpang dari dan menuju Morotai serta Labuha memiliki kesempatan untuk melanjutkan penerbangan (connecting flight) bersama Lion Air Group (Lion Air, Wings Air dan Batik Air) ke kota-kota lainnya melalui Bandar Udara Sultan Babullah.
Untuk penerbangan tujuan intra-Maluku Utara mencakup Labuha, Buli dan Morotai. Selain itu, bisa meneruskan terbang ke Manado, Kao-Tobelo, Naha-Tahuna, Miangas, Melonguane, Gorontalo, Luwuk, Palu, Toli-Toli, Buol, Makassar, Kendari, Wangi-Wangi, Balikpapan, Banjarmasin, Batulicin, Kotabaru, Tarakan, Samarinda, Palangkaraya.
Selanjutnya Surabaya, Semarang, Jakarta, Yogyakarta Kulonprogo, Yogyakarta Adisutjipto, Bandung, Palembang, Batam, Medan-Kualanamu, Padang, Pekanbaru, Denapsar, Lombok, Bima, Labuan Bajo, Maumere, Kupang, Waingapu, Atambua, Tambolaka, Rote dan kota-kota lainnya.
“Harapan utama penambahan frekuensi terbang di sektor Maluku Utara mampu membantu dan berkontribusi positif dalam perkembangan daerah sejalan program pemerintah guna mendukung percepatan pemulihan perekonomian,” ujarnya.
Wings Air mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan koordinasi dari pemerintah daerah, regulator, pengelola bandar udara, pengatur lalu lintas udara, karyawan dan awak pesawat.
“Serta berbagai pihak terkait lainnya dalam mendukung operasional sehingga penambahan frekuensi penerbangan kembali Ternate ke Morotai dan Labuha dapat terlaksana dan berjalan lancar sesuai standar operasional prosedur,” tutupnya. (smr)