by Zeng Wei Jian
semarak.co-KSP Moeldoko harus segera antisipasi serangan-balik reaksioner SBY. Bisa jadi dia akan sewa lawyer gugat KLB Sibolangit, menggerakan personil menguasai panggung politik & memainkan moduz klasik “feeling-game” dizolimi. “Njawani” is the code name. Dikombinasi military tactic. Bantuan purnawirawan.
Perang ronde #1 selesai. Ting-tong. SBY tumbang. KSP Moeldoko memperlihatkan kalibernya.
Semua Partai kena Hukum besi politik. Nasib partai di luar power circle. Prestasi merosot. Yang salah pemimpin-nya. Ciss dinikmati lapis atas. Ga ada trickle down. Netes-netes pun kagak. Kader ngga tahan. Akhirnya revolusi. KLB. Ganti Ketua Umum.
PKB stabil sekali pun prestasi Cak Imin biasa aja. Masuk ruling circle. Ikut Ngolah program. Kader di tiap layer dapet sesuai porsinya.
KSP Moeldoko lagi nyantai ngopay. Dituduh ngotakin Kudeta AHY. Digempur faksi reaksioner. Dijadikan “bumper” pengalihan karmic hukum besi politik. Ada-tidaknya KSP Moeldoko, Partai Demokrat akan pecah.
KSP Moeldoko rilis Silent attack, blitzkrieg & element of surprise. Military geniuz. H-1 kabar KLB diledakan. Persiapan rapih. Ga bocor. Canggih.
Jhon Allen, Max, Marzuki Ali dibantu buzzer sebar distorsi. Kubu SBY ngga fokus. Sama sekali ngga nyadar persiapan KLB.
Booom..!! KLB di Sibolangit. Daerah Kekuasaan Edy Rahmayadi yang disebut-sebut “Orangnya SBY”. Pro KLB menusuk jantung pertahanan SBY. Andi Arif ngarang cerita & cegat KSP Moeldoko di Bandara Kualanamu. Padahal dia ngga lewat situ.
Loyalis SBY tolak kehadiran 1200 peserta KLB. Percuma. Mereka sudah di dalam kota. Ada yg coba nyerbu membubarkan KLB. Damn…!! KLB dijaga PP dan Laskar Sipil. Pro SBY dipukul mundur.
KSP Moeldoko menang voting lawan Marzuki Ali. Pro SBY semakin panik. Hinca Panjaitan minta pemerintah intervensi. Sesuatu yang absurd. Pemerintah ngga bole obok-obok internal partai mana pun.
Mayor Agus gelar konferensi pers. Ngatain KLB abal-abal. Sebelumnya dia Nyuratin dua menteri. Minta President Jokowi (again) milih Demokrat KLB atau Demokrat SBY. Kocak banget…!!
Makin funny saat ada “planning” SBY mau demo istana. Use your illusion. Fat guy, iket kepala, teriak-teriak di atas mobil komando & dihajar gas air mata.
George Price menciptakan “Price Equation” seputar genetic mathematical theorem: Everyone likes the winner.
Pasca KSP Moeldoko menang, semua media merapat. Friendly & positive tone. Ngga lama lagi, bakal banyak ex-loyalis SBY yang loncat kubu. Red carpet is the answer. Unify the party.
The time is over for SBY. Waktunya jadi brahmana. Menyepi. Follow unwritten President’s rule of conduct yaitu ngga menyerang the current president. Maksa diri tarung, hasilnya lebih ancur. Total destruction.
KSP Moeldoko’s victory artinya Mitos SBY ahli strategi terbukti. Salah kalkulasi sejak tarik Mayor Agus dari karir militer. Pilkada kalah. Dongkrak jadi Ketua Umum Partai. Ga sadar Dinasti Cikeas is unsellable. Mestinya merangkak dari bawah seperti yang diterapkan Jokowi pada Gibran.
“Meritokrasi” kata kuncinya. Pecitraan Mayor Agus nandur padi di sawah diketahui sebagai drama fiksi. Publik semakin ngga suka. Merasa dianggap too stupid to know the plot.
THE END
