Data menunjukkan jumlah terkonfirmasi kasus wabah virus corona jenis baru penyebab positif Covid-19 hingga Minggu (3/5/2020) bertambah 349 orang sehingga total menjadi 11.192 orang. Tambahan signifikan juga terjadi pada pasien sembuh, yaitu sebanyak 211 orang sehingga tembus tembus 1.876 pasien.
semarak.co -Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, sedangkan pasien yang meninggal bertambah 14 orang sehingga totalnya menjadi 845 orang. Jumlah pasien dalam pengawasan 23.130 orang dan orang dalam pemantauan 236.369 orang.
“Seluruh provinsi di Indonesia sudah terpapar Covid-19, sedangkan kabupaten/kota yang terdampak 326. Pemerintah telah melakukan pemeriksaan usapan rongga mulut dengan berbagai jenis spesimen mencapai 112.965 spesimen terhadap 83.012 orang,” kata Yurianto dalam jumpa pers di Graha BNPB yang dipantau di Jakarta, Minggu (3/5/2020).
Dari pemeriksaan tersebut, 11.192 orang dinyatakan positif Covid-19, sedangkan 71.820 orang dinyatakan negatif. Penambahan kasus positif Covid-19, sembuh dan meninggal terbanyak terjadi di DKI Jakarta, yaitu 67 orang baru dinyatakan positif, 120 orang sembuh, dan meninggal enam orang.
Secara kumulatif, DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan kasus positif, sembuh, dan meninggal terbanyak, yaitu 4.463 kasus positif, 632 orang sembuh, dan 398 orang meninggal.
Setelah DKI Jakarta, provinsi yang menempati posisi kedua dengan jumlah kasus positif, sembuh, dan meninggal terbanyak adalah Jawa Timur dengan jumlah kasus positif 1.117 orang, 174 orang sembuh, dan 111 orang meninggal.
“Saat ini adalah kesempatan untuk mengubah perilaku hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta tetap menjaga agar tidak tertular dari droplet dengan menjaga jarak dan menggunakan masker untuk memutus rantai penularan Covid-19. Tetap di rumah dan jangan bepergian, pakai masker jika terpaksa keluar rumah dan menjaga jarak,” tutup Yurianto.
Heri Jadi Perawat Pertama RSPI Sulianti Meninggal Akibat Covid-19
Direktur Utama RSPI Mohammad Syahril mengakui, Heri Soesilo menjadi perawat pertama meninggal di Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso akibat terinfeksi Covid-19 saat bertugas menangani pasien positif terinfeksi virus asal Wuhan itu. “Ini yang pertama dan mudah-mudahan yang terakhir.
“Perawat tersebut telah berjuang selama 20 hari dalam perawatan di RSPI bersama para pasien lainnya. Beliau pahlawan kita semua. Heri sebelumnya telah berjuang melewati perawatan intensif yang sama dengan pasien-pasien Covid-19 lainnya selama 20 hari di fasilitas milik RSPI Sulianti Saroso,” terang Syahril saat dihubungi wartawan di Jakarta, Minggu (3/5/2020).
Namun, pada Sabtu (2/5) pagi Heri dinyatakan meninggal dunia akibat COVID-19 yang menyerang tubuhnya. Selain Heri, ada beberapa tenaga medis lainnya seperti dokter, perawat, serta analis kesehatan yang bertugas di RSPI Sulianti Saroso dan dinyatakan positif COVID-19.
Syahril menyebutkan total tenaga medis yang terinfeksi COVID-19 itu berjumlah 18 orang baik yang melakukan perawatan secara mandiri lewat isolasi maupun yang mendapatkan penanganan intensif di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso. Sebelumnya, Syahril mengonfirmasi bahwa salah seorang perawatnya telah meninggal akibat terinfeksi Covid-19.
Selama penanganan Covid-19 di Indonesia diketahui puluhan tenaga medis telah meninggal dunia usai terlibat dalam perawatan pasien-pasien yang dinyatakan positif COVID-19. Tenaga medis merupakan orang-orang yang paling berpotensi tertular karena banyak melakukan kontak fisik dengan pasien positif Covid-19. (net/lin)





