PT Bank Tabungan Negara (BTN) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) untuk membahas strategi dan rencana bisnis perbankan menyambut 2020. Pada rakernas yang digelar, Jumat (10/1/2020) tersebut, BTN mengusung tema “Memperkuat Budaya Inovasi dan Integritas untuk Bisnis yang Lebih Berkualitas”.
semarak.co -Perseroan dengan kode saham BBTN mematok target bisnis dengan berfokus pada peningkatan kualitas bisnis perbankan, baik dari sisi portofolio kredit, layanan perbankan, maupun pendanaan.
Direktur Utama Bank BTN Pahala N. Mansury memaparkan target bisnis BTN di hadapan Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo. Bank pelat merah yang core bisnisnya kredit perumahan rakyat ini merencanakan target bisnis yang moderat, kredit ditargetkan tumbuh sekitar 10% atau sama dengan asumsi pertumbuhan kredit yang dipatok BI yaitu sekitar 10-11% dibanding 2019.
Kredit tersebut menurut Pahala, akan difokuskan ke sektor perumahan khususnya KPR bagi segmen milenial. Sedangkan Dana Pihak Ketiga, Pahala ditargetkan tumbuh sekitar 14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan mengandalkan pertumbuhan dana murah.
“Tahun 2020, kami fokus pada perbaikan kualitas bisnis Bank BTN. Baik portofolio kredit, funding maupun layanan ke nasabah karena itu lebih penting saat ini bagi Bank BTN untuk menghadapi peluang dan tantangan tahun 2020 dengan menyiapkan fondasi bisnis sejalan dengan model bisnis yang mengadaptasi dinamika pasar,” kata Pahala saat membuka Rapat kerja Bank BTN di Jakarta, Jumat (10/1/2020).
Terkait dengan ketersediaan anggaran subsidi selisih bunga, Pahala menjelaskan bahwa Bank BTN sudah menyikapinya dengan menyiapkan model bisnis untuk menjawab tantangan pasar KPR.
“Kami harus lebih memperkuat porsi KPR Non Subsidi dari kalangan milenial dengan inovasi produk layanan perbankan berbasis digital yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” tegas Pahala dalam rilis Humas Bank BTN, Jumat malam (10/1/2020).
Pahala optimistis bahwa Bank BTN masih dapat menangkap peluang di segmen properti karena masih tingginya permintaan rumah kecil serta makin maraknya sentra pertumbuhan ekonomi baru akibat pembangunan infrastruktur, perkembangan tempat wisata dan akan dibangunnya ibukota baru.
Selain itu, BTN sebagai bank dengan pangsa pasar KPR terbesar akan terus mendukung Program Sejuta Rumah Pemerintah sehingga BTN tetap berkontribusi pada program sejuta rumah Pemerintah.
“Tahun 2020, kami tetap berkomitmen menjadi mitra pemerintah dalam program sejuta rumah dengan membuat model bisnis yang inovatif dengan mengoptimalkan big data analytic sehingga kekuatan BTN di KPR bisa ikut mendorong pertumbuhan dana murah, transaksi, serta fee based income,” jelasnya.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menyambut Raker Nasional BTN dengan harapan, BTN dapat menghadapi tantangan yang semakin kompleks.
“BTN harus mampu melakukan inovasi untuk menjalankan peran sebagai BUMN dengan menjadi value creator dan berkontribusi positif mendukung pembangunan namun juga menjaga long term sustainability,” kata Tiko, sapaan akrab Kartika Wirjoatmodjo.
Menurut Tiko, brand BTN adalah brand yang sangat baik tapi memang ekosistem BTN harus digarap termasuk dengan para developer. Ia juga mendorong penyelesaian backlog dengan meningkatkan KPR non subsidi dan KPR subsidi khususnya yang menyasar segmen Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), TNI, ASN, Polri dan milenial.
“Untuk hal ini, kita harus duduk bersama dengan para pemangku kepentingan untuk mendanai Program sejuta rumah ini dapat kita jalankan secara efektif namun dengan risiko yang terjaga,” kata mantan Dirut Bank Mandiri ini. (smr)