Bursa Calon Ketum KONI DKI Baru Alex dan Yudi

Koordinator Masyarakat Pemantau Olahraga Jakarta (MPOJ) M Syaiful Jihad menyambut positif munculnya para calon Ketum KONI DKI. Baik yang sudah secara resmi mendeklarasikan diri maupun masih malu-malu menunggu waktu yang tepat. Para anggota dan pemilik suara yang bernaung dalam KONI DKI diharapkan jeli dalam memberikan dukungan pencalonan sebagai salah satu persyaratan menjadi calon Ketum KONI DKI.

“Beberapa nama sudah men-declare sebagai calon Ketum KONI DKI, sementara ada yang masih malu-malu kucing. Perlu kejelian dalam memberikan dukungan pencalonan,” kata Syaiful di Kantor KONI DKI Jalan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jum’at (7/4).

Calon yang sudah menyatakan diri maju menjadi calon Ketum KONI DKI, mantan Kadisorda DKI yang pernah menjadi Sekretaris Umum dan Ketua Harian KONI DKI, Yudi Suyoto dan Sekretaris Umum KONI DKI saat ini Alex Asmasoebrata.

Menurut informasi, beredar nama digadang-gadang juga akan maju menjadi Ketum KONI DKI yakni Ketum FORKI (Karate) yang juga Pembina KONI DKI, Dodi R Amar, Ketum POSSI (Selam) Ali Mochtar Ngabalin, Ketua Harian KONI DKI Ahmad Budi P, dan juga “kuda hitam” Didi O Affandi yang saat ini menjabat sebagai Ketum PERPANI (Panahan).

Sementara, Ketum KONI DKI petahana, Raja Sapta Ervian secara resmi hingga saat ini belum menyatakan tidak akan maju lagi. “Para bakal calon Ketum KONI DKI akan berebut surat dukungan dari para pemilik suara setidaknya 25 suara, seperti putusan Rapat Anggota Tahunan (RAT) KONI DKI, 18 Maret lalu,” jelas Syaiful.

Menurutnya, persyaratan ini bukan hal yang mudah mengingat dari 63 anggota KONI DKI atau pemilik suara diperkirakan hanya sekitar 53 yang berhak memberikan dukungan. Beberapa anggota terdapat masalah internal kepengurusan, belum melaporkan hasil musprov, dan anggota yang telah habis masa kepengurusan. Ini belum termasuk anggota yang tidak memberikan dukungan pencalonan Ketum KONI DKI.

“Alhasil, bakal calon Ketum KONI DKI maksimal ada dua atau mungkin malah calon tunggal. Pahitnya bisa jadi tidak ada calon yang memenuhi persyaratan,” kata Syaiful.

Hal ini perlu diantisipasi oleh Tim Penjaringan Ketum KONI DKI, sehingga nanti Musoprov XI KONI DKI tidak terjadi deadlock. Selain pemilihan Ketum yang sekaligus bertindak sebagai Ketua Formatur untuk menyusun kepengurusan KONI DKI Jakarta periode 2017 – 2021, Musoprov setidaknya akan membahas rancangan program kerja pembinaan olahraga prestasi dan laporan pertanggungjawaban pengurus. (lin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *