Juara bertahan Naomi Osaka mengaku cukup terpukul dan bersedih setelah tersingkir dari US Open oleh petenis Swiss Belinda Bencic sebelum partai final malah. Namun ia merasa sudah mendapatkan pelajaran dari kekalahannya dan berusaha move on.
“Saat ini saya sedang bersedih. Namun saya juga merasa bahwa saya belajar banyak dari turnamen ini,” kata Naomi Osaka, petenis berusia 21 tahun itu usai pertandingan di New York, Senin waktu setempat atau Selasa (3/9/2019).
Kekalahan itu akan membuatnya kehilangan status nomor satu dunia untuk direbut kembali Ashleigh Barty. “Saya merasa langkah-langkah yang telah saya lakukan telah mengubah saya menjadi jauh lebih baik daripada yang saya bayangkan saat ini,” ungkapnya.
Sebelumnya pada turnamen Grand Slam Wimbledon, Osaka sempat tidak bisa berkata-kata pada media saat harus menghadapi kekalahannya. Ia bahkan meminta izin untuk pergi di tengah-tengah wawancara dengan media.
“Di Wimbledon, saya pergi begitu saja dari kalian. Saya merasa lebih santai sekarang. Saya merasa sudah tumbuh dewasa dan tidak lagi ingin menyimpan begitu banyak beban dalam sebuah pertandingan,” imbuhnya.
Sejujurnya dia mengaku tidak marah dengan hasil pertandingannya. “Setiap orang yang kenal dekat dengan saya tahu hingga saya menang di sini tahun lalu. Saya selalu bermain tiga ronde. Jadi tentu saja saya sangat kecewa dan marah, tapi tidak dengan ini,” tuturnya seperti dikutip Reuters.
Kekalahan petenis asal Jepang itu telah menghilangkan prospek pertandingan bagi Naomi Osaka untuk bertemu kembali dengan Serena Williams di final US Open seperti tahun lalu.
Selain itu, tersingkirnya Osaka akan memungkinkan munculnya juara tunggal putri Grand Slam yang berbeda-beda dalam satu musim untuk tiga tahun berturut-turut dan yang pertama dalam era US Open.
Juara bertahan tunggal putri Naomi Osaka disingkirkan dari US Open oleh petenis Swiss unggulan ke-13 Belinda Bencic 7-5, 6-4 pada babak 16 besar di Flushing Meadows, Selasa (3/8/2019) dini hari WIB.
Bencic mengalahkan Osaka untuk ketiga kalinya dalam tahun ini dan akan ditantang petenis Kroasia unggulan ke-23 Donna Vekic pada perempat final. Kekalahan ini membuat Osaka akan kehilangan status nomor satu dunia untuk direbut kembali Ashleigh Barty.
“Tantangan tidak bisa lebih besar lagi melawan Naomi. Saya harus berada di puncak permainan saya dan saya sungguh senang betapa baiknya saya mengendalikan urat syaraf saya pada akhirnya,” kata Bencic yang mengalahkan Osaka di Indian Wells dan Madrid.
“Saya berusaha bermain seperti catur dan menjadi taktis di lapangan. Mengambil servis lebih awal, berusaha mengantisipasi karena dia begitu kuat,” sambung dia seperti dikutip AFP.
Bencic (22) menyamai pencapaian terbaiknya pada sebuah turnamen Grand Slam setelah mencapai delapan besar dalam debut US Open pada 2014. Ketersingkiran Osama membuat bakal ada empat juara tunggal putri Grand Slam berbeda dalam satu musim untuk tiga tahun berturut-turut dan yang pertama dalam era Open. (net/lin)