Sebanyak 1.629 orang karyawan dari perwakilan 99 BUMN yang terpilih dalam Program Perekrutan Bersama (PPB) BUMN 2019 menghadiri kegiatan Inagurasi dan Pembekalan Wawasan Kebangsaan/Bela Negara yang dilaksanakan oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI). Kegiatan ini dilaksanakan di halaman gedung Kementerian BUMN, Jumat (23/8/2019).
Perusahaan umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) sebagai BUMN anggota FHCI yang pada program rekrutmen ini menerima sebanyak 100 orang karyawan yang telah lulus seleksi juga ikut serta pada kegiatan inagurasi tersebut dengan mengirimkan sebanyak 21 orang perwakilannya. Dari 21 orang tersebut, 2 orang diantaranya merupakan penyandang disabilitas.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengapresasi bergabungnya para penyandang disabilitas ke perusahaan pelat merah. Dia berjanji membuat program-program untuk kelompok difabel sehingga bisa berkembang bersama BUMN.
“Untuk Bapak Ibu difabel, kami juga berterima kasih mau bergabung dengan kita. Kita juga menekankan program-program kita untuk difabel,” kata Rini di sela acara, seperti dirilis Humas Bulog, Jumat (23/8/2019).
Kepala Subdiv Pengembangan Karir dan SDM Bulog Maruly Abraham mengatakan, upaya membuka kesempatan bagi para penyandang disabilitas sejalan dengan komitmen Bulog sebagai bagian dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM secara merata.
“Kita berkomitmen untuk memberikan kesempatan penuh untuk semua masyarakat Indonesia yang mempunyai talent dan keinginan bekerja keras,” ujarnya.
Astri, salah satu penyandang disabilitas asal Tasikmalaya, Jawa Barat mengaku bangga bisa menjadi karyawan Bulog. Dia bahkan berencana membuat spanduk di depan rumahnya.
“Sekampung saya itu bangga dengan diterimanya saya di Bulog. Makanya saya minta waktu buat foto sama Bu Rini, karena saya akan buat spanduk di depan rumah,” ujarnya.
Selain itu, Astri mengaku tidak sabar untuk bekerja di bawah kepemimpinan Direktur Utama Bulog, Budi Waseso. Menurutnya, Buwas memiliki gaya kerja yang sejalan dengannya.
“Saya sangat kagum ke Pak Buwas. Ada liputannya di salah satu stasiun TV, ia mengatakan kerja adalah sebagian ibadah, saya sangat setuju sekali. Karena memang bekerja untuk ibadah itu baik sekali buat saya,” tuturnya.
Senada disampaikan Ende, seorang pria penyandang disabilitas asal Bandung, Jawa Barat. Dia mengaku sangat senang diterima di Bulog dan berharap Bulog atau BUMN lain mampu menambah porsi karyawan penyandang disabilitas.
“Yang saya harapkan menambah kuota untuk perekrutan yang memiliki kebutuhan seperti saya. Disabilitas bukan suatu hal yang dibuat iba, tapi buat motivasi,” ucapnya.
Kehadiran karyawan penyandang disabilitas ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi kelompok difabel lainnya dan juga merupakan bentuk komitmen Bulog menciptakan peluang yang setara bagi seluruh masyarakat Indonesia. (lin)