Calon legislatif (caleg) dari Partai Golkar menyatakan gabung Go Prabu dan akan memenangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Provinsi Aceh dalam Pilpres 2019 nanti. Ini kado awal tahun buat Golkar, khususnya kado indah buat Partai Golkar di Aceh. Sehingga harus di jaga dan menangkan bersama.
Koordinator Daerah Go Prabu Aceh Muhammad Taufik mengatakan, insya Allah Januari ini ada sekitar 15 caleg Partai Golkar akan bergabung dengan Go Prabu. Menyusul caleg yang lain bulan februari dan maret 2019.
Caleg Golkar Aceh Timur Muhammad Taufik ini mengaku, Provinsi Aceh ini adalah tanah para ulama, wajar dan harus rakyat Aceh ikuti imbauan ulama soal capres cawapres. Prabowo sandi adalah pilihan ulama.
“Kami sebagai rakyat akan berjuang total memenangkan Prabowo-Sandi. Apalagi rakyat juga tahu banyak janji politik Jokowi yang tidak dilaksanakan plus masyarakat yang makin susah era Jokowi ini,” tambah Taufik dalam rilisnya diterima wartawan, Sabtu (5/1).
Sekretaris Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Aceh Timur tersebut berharap Partai Golkar perlu mendukung penuh langkahnya. Karena ini demi kemenangan Golkar dan Prabowo Sandi di Provinsi Aceh.
Sekadar informasi, Go Prabu adalah perkumpulan para caleg Partai Golkar yang setia dan mendukung dan memenangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019, 17 April nanti.
Di bagian lain terlihat ketidakharmonisan partai koalisi pendukung petahana, antara Partai Golkar dan PSI karena kerap saling serang. Yang paling terbaru, soal award kebohongan yang ditujukan pada tiga tokoh politik di kubu opisisi.
Juru Bicara PSI Dara Adinda Nasution menilai, pernyataan Koordinator Bidang Kesra DPP Golkar Roem Kono yang menyebut partainya sudah membuat gaduh dengan merilis kebohongan award tidak berdasar dan kurang menghargai rekan sesama mitra koalisi.
“Sebagai sesama partai koalisi di TKN, mestinya Golkar menghargai independensi masing-masing anggota koalisi. Jangan saling menegasikan keberadaan satu sama lain,” kata Adinda saat memberikan tanggapan soal pernyataan Roem di Jakarta, Minggu (6/1).
Bahkan, lanjut dia, PSI tidak pernah menganggap Golkar membuat gaduh dan mengganggu citra Jokowi ketika sejumlah kader elite partai besutan Airlangga itu tersandung kasus korupsi. Padahal, kata dia, korupsi merupakan persoalan yang melanggar hukum dan menambah keburukan politik Indonesia.
Adinda malah mempersoalkan pernyataan Roem Kono yang menyebut Kebohongan Award yang dikeluarkan PSI sebagai cara yang salah dan mempermainkan demokrasi. Justru, kata dia, terobosan award itu itu bertujuan mengembalikan marwah demokrasi yang terancam dengan penyebaran hoax. (jpc/net/lin)