Oleh John Ali Amoedy *)
semarak.co-Kriteria orang dengan mental terjajah itu adalah mereka yang:
1. Membela kelompok yang memiliki gudang duit. Sementara mereka para pembela ataupun pendukungnya merasakan betul situasi ekonomi yang semakin mencekik yang di sebabkan kebijakan yang tidak memihak rakyat.
Contoh kepada harga-harga yang serba mahal, sembako yang mahal, tarif dasar Listrik (TDL) yang mahal. Bahan bakar minyak (BBM) yang mahal dan lain-lain. Pajak pun justru mahal kepada rakyat kecil dan itu semua adalah hasil dari kebijakan yang mereka perbuat.
Sementara sumber daya alam (SDA) negeri ini hanya bisa dirasakan kenikmatan dan keuntungannya oleh segelintir oligarki ekonomi dan para mafia ekonomi lainnya, kemudian kenikmatan tersebut mengalir juga syahwat hubbud duniawi itu kepada oligarki politik di lingkaran yang berkuasa.
2.Mereka kaum tertindas yang masih mendukung kelompok kekuasaan yang menindasnya. Hanya karena mereka di berikan sedikit uang dan senang sesaat. Sementara masa depan bangsa, mereka korbankan demi isi perut kelompok dan golongannya demi membela rezim yang menindas dari berbagai sektor kehidupan bangsa ini.
3.Kemudian kaum mental terjajah ini, tidak bisa berpikir jernih secara akal WARASnya ketika ada pilihan untuk perubahan dan perbaikan bangsa ini. Karena sifat fanatisme butanya, enggan untuk memilih perubahan untuk perbaikan bangsa.
Yang lebih baik tapi lebih semangat untuk terus berada di kelompok pasangan calon pemimpin yang memberikan tipuan angin surga, padahal hakekatnya adalah kesengsaraan berkelanjutan untuk masa depan bangsa ini.
Salam AKAL WARASS UNTUK INDONESIA SEHAT GUYS. Jangan lupa untuk selalu ngopi agar otak berfungsi dengan benar.
*) GRB
sumber: WAGroup Ajang Diskusi (postKamis8/2/2024/johnaliamoedy)