2024 Asia-Pacific Regional Conference on Population Ageing: Low Fertility Belum Jadi Ancaman Indonesia

Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Bonivasius Prasetya Ichtiarto saat menghadiri Asia-Pacific Regional Conference on Population Ageing di Bali. Foto: humas BKKBN

Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Bonivasius Prasetya Ichtiarto menghadiri 2024 Asia-Pacific Regional Conference on Population Ageing di Bali yang dihadiri berbagai delegasi dari negara-negara di kawasan Asia-Pasifik.

semarak.co-Bonivasius menyampaikan materi mengenai Reducing disparities to achieve quality-families: Asymmetric policies of Bangga Kencana towards Golden Indonesia 2045 yang menitikberatkan bahwa meskipun angka fertilitas total di Indonesia sudah mendekati replacement level namun disparitas TFR, antarwilayah masih cukup tinggi.

Bacaan Lainnya

Sehingga diperlukan strategi kebijakan yang asimetris. Kebijakan asimetris di tingkat kabupaten/kota menitik beratkan pada kebijakan yang disesuaikan dengan angka fertilitas total, Modern Contraceptive Prevalence Rate (mCPR), unmet need, Age Specific Fertility Rate (ASFR) 15-19 tahun, laju pertumbuhan penduduk, sosial budaya, kemiskinan, kesehatan serta pendidikan.

APCRoPA ditutup dengan expert group meeting yang mendiskusikan teori dan ‘best practice’ terkait ‘ageing population’ dan ‘low fertility’ dari beberapa expert demografi, ekonomi dan sosial budaya berbagai negara.

Dalam concluding remarks expert Group Meeting, seperti dirilis humas BKKBN Pusat usai acara melalui WAGroup Jurnalis BKKBN, Minggu (15/9/2024), Bonivasius mewakili pemerintah RI menekankan tiga poin:

  1. ‘Low fertility’ masih belum menjadi ancaman di Indonesia. Disparitas yang harus dihadapi Indonesia sehingga kebijakan asimetris diperlukan.

Kebijakan kependudukan di Indonesia adalah pertumbuhan penduduk seimbang dengan “improving quality of people/family, while maintaining TFR (quantity)”, dengan berdasarkan Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK).

  1. ⁠”We can control Birth but we cann’t control people growing old.” Kebijakan ageing population menjadi perhatian dan masuk dalam GDPK
  2. ⁠Indonesia tetap patuh pada International Conference Population Development (ICPD) Kairo dengan memperhatikan women right and reproductive health”, “when, how many, with whom” melalui program Planning is Cool. Berencana itu…Kerennnn. (smr)

Pos terkait