Konspirasi Covid-19

Zeng Wei Jian. foto: internet

by Zeng Wei Jian

semarak.co -First comes news. Lalu comes politicization. Terakhir come the conspiracy theories. It’s a predictable cycle.

Bacaan Lainnya

Coronavirus mengunci satu planet. Semuanya lockdown. Ekonomi dunia adalah flow manusia dan barang atas geografi. Aggregate impact-nya massive. Public health concerns are economic concerns.

Senator Tom Cotton (R-Arkansas) menuding Covid-19 diciptakan China.

“Wuhan has China’s only biosafety level-four super laboratory that works with the world’s most deadly pathogens to include, yes, coronavirus,” katanya di Twitter.

Steve Mosher terbuka menulis essay di New York Post; “Don’t buy China’s story: The coronavirus may have leaked from a lab.”

By the way, Mosher dan Tom Cotton bukan scientist. Mosher seorang aktivis Population Research Institute dan penulis Buku “Bully of Asia: Why China’s ‘Dream’ Is the New Threat to World Order.”

So chances are that both men didn’t love China in the first place. But who knows, love works in mysterious ways.

Satu-satunya problim dari Covid-19 spread adalah China is a hub for international travel and an economic powerhouse.

China pegang 20% global GDP. For perspective, Amerika sekitar 15%. Lebih dari 5 juta perusahaan di seluruh dunia tergantung produk dari China.

Jika China bersin-bersin, literally or metaphorically, seluruh dunia akan demam. The same can be said for the United States.

As bio-weapon, Covid-19 is very unlikely. Analisa genetik mengetahui behavior Covid-19 tidak berperilaku sebagai bio-weapon. The best vio-weapon membunuh dengan rate lebih tinggi. Covid-19 hanya membunuh 1-3,4% dari orang yang diinfeksi. Terlalu unpredictable dan tidak konsisten. Ebola dan anthrax lebih mematikan.

Trump’s attack dengan menyebut Covid-19 sebagai “Chinese virus” trigger perang istilah. Follower moderatnya ikut-ikutan provokasi dengan istilah “Red communist virus”.

Tuduhan Tom Cotton; China menciptakan Covid-19 di Wuhan lebi ngga masuk akal.

Yes, di Wuhan ada laboratorium biologis. Kategorinya laboratorium biosafety level-four atau “BSL-4 facilities”. Ada virus berbahaya life-threatening agents seperti Ebola, Lassa fever, dan Marburg di sana.

“BSL-4 facilities” adalah laboratorium dengan keamanan maximum terbaik. Desain Standar tertinggi dengan ventilation systems, reinforced walls, security systems, dan construction to keep the wrong things inside and the right things outside.

Amerika punya BSL-4 facility di Atlanta, Frederick, Galveston, San Antonio dan lain-lain.

Narasi logisnya; Covid-19 berasal dari laboratorim American’s main biological warfare centre di Fort Detrick.

Laboratorium militer Fort Detrick sering di-shutdown akibat leaking dan failures in handling the dangerous pathogens inside.

Bulan Agustus 2019 Fort Detrick ditutup lagi. CDC menemukan beberapa masalah dengan prosedur decontaminate waste water. Akhirnya CDC merilis surat perintah “cease and desist”.

Prajurit terinfeksi. Tiga ratus-nya dikirim ke Wuhan. Pura-pura ikut turnamen militer dunia tanggal 18-27 Oktober 2019. Ga ada satu pun menang dan dapet medali. Semuanya kalah. Aneh banget. Selain bertanding, kontigen militer Amerika tour keliling kota. Tamasya. Ke pasar, restoran dan sebagainya.

Diteksi pertama Covid-19 di Wuhan terjadi bulan November 2019. Waktunya sesuai dengan periode post-inkubasi setelah prajurit Amerika touring keliling kota.

Di Bulan Januari 2020, CDC melaporkan ada 9.7 juta kasus flu di Amerika. Sedikitnya 87 ribu orang masuk rumah sakit. Angka kematian mencapai 12 ribu.

Di Bulan Maret, CDC melakukan pemeriksaan posthumous. Temuannya dirilis tanggal 12 Maret. Direktur CDC mengkonfirmasi adanya Covid-19 dan bukan flu biasa sebagai penyebab kematian di Bulan Januari. Amerika mau nge-lez apa lagi…??

 

THE END

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *