“Dalam Kerja Sama Operasi (KSO) ini, WSKT memiliki porsi sebesar 51% dan mengerjakan ruas dari Cikunir hingga Cikarang sepanjang 19,7 Km. Sedangkan ACSET memiliki porsi sebesar 49% dan mengerjakan ruas dari Cikarang hingga Karawang sepanjang 18,9 Km,” kata Dono Parwoto, kuasa dari KSO Waskita-Acset di Jakarta, Rabu (1/3).
Menurut dia, proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated merupakan solusi dari masalah tingkat kepadatan Jalan Tol Jakarta-Cikampek I yang kian hari semakin tinggi. ACSET bersama dengan Waskita memegang peranan sebagai kontraktor utama dalam pembangunan proyek ini.
Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated diproyeksikan dapat menampung tambahan volume kendaraan di samping jalan tol yang telah ada sekarang, sehingga diharapkan dapat menjadi titik terang untuk mencapai kelancaran transportasi dan arus logistik yang lebih handal dari ibu kota ke daerah-daerah di Pulau Jawa.
Ia menjelaskan, pembangunan ini harus dilakukan dengan efek yang seminimal mungkin ke Jalan Tol Jakarta-Cikampek I yang akan tetap beroperasi selama masa pembangunan berlangsung.
Walaupun tidak terdapat proses pembebasan lahan yang harus dilakukan, proyek dibangun berdampingan dengan proyek Light Rapid Transit (LRT) dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (High Speed Train/HST) di sisi kanan kiri ruas utama jalan tol layang, sehingga membutuhkan perhatian dan komitmen yang tinggi terhadap nir-kecelakaan kerja (zero fatality). Keterlibatan Waskita dan ACSET dalam proyek ini mencerminkan partisipasi aktif dalam sektor percepatan pembangunan infrastruktur.
“Kami akan menorehkan sejarah dengan tinta emas dengan menjaga komitmen kami terhadap zero accident dan menyelesaikan pembangunan dengan tepat waktu,” ujar dia. (wiy)