Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Letjen TNI Agus Widjojo mengusulkan agar dibentuk Dewan Keamanan Nasional dan Kementerian Keamanan Dalam Negeri. Khusus untuk Kementerian Keamanan Dalam Negeri, nantinya akan menaungi Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Usulan itu berdasarkan hasil kajian di internal Lemhannas.
semarak.co-Masalah keamanan memang masuk dalam portofolio Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Namun, jika memang tugas dan beban Menteri Dalam Negeri (Mendagri) sudah banyak, perlu dibentuk Kementerian Keamanan Dalam Negeri yang Polri berada di bawah koordinasinya.
Hal itu juga seperti Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berada di bawah naungan Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban perlu ada penegakan hukum, yaitu Polri. Seyogianya diletakkan di bawah salah satu kementerian, dan Polri seperti TNI, sebuah lembaga operasional.
“Operasional harus dirumuskan di tingkat menteri oleh lembaga bersifat politis. Dari situ perumusan kebijakan dibuat, lanjut Agus, pertahanan oleh TNI dan keamanan ketertiban oleh Polri,” kata Agus didampingi Wagub Lemhannas Marsdya Wieko Syofyan dan Sestama Lemhannas Komjen Purwadi Arianto di Jakarta, Jumat (31/12/2021).
Usulan agar Polri berada di bawah kementerian memang baru sebatas wacana. Lemhannas belum mengusulkan secara resmi ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Meski begitu, sambung dia, Polri sebagai lembaga operasional seharusnya tidak bisa merumuskan kebijakan sendiri.
Jika memang usulan Polri di bawah Kemendagri sulit terwujud, Agus mendukung, dibentuk lembaga atau kementerian baru. “Indonesia bukan yang pertama menghadapi masalah lembaga operasional keamanan dan ketertiban yang berada di bawah naungan Kemendagri,” ujar Agus seperti dikutip republika.co.id, Jumat 31 Dec 2021 13:03 WIB.
Di mana pun juga keamanan masuk portofolio dalam negeri, lanjut Agus, kemudian pelaksananya siapa? Dalam negeri fungsinya keamanan ketertiban masyarakat? Kalau beban portofolio Mendagri terlalu berat, kita bisa bentuk kementerian tersendiri.
“Portofolio keamanan dalam negeri tak kecil dan sederhana, dia kompleks. Dengan struktur yang ada sekarang, menurut Agus, maka terlihat sekali Polri sudah berperan di bidang keamanan dan ketertiban, sementara TNI belum berperan di bidang pertahanan,” kata Agus mantan Komandan Sesko ABRI
Karena itu, saran Agus, harusnya Kemendagri ikut mengurus masalah keamanan, dan Polri berada di bawahnya. Selama ini, kata dia, belum ada lembaga yang secara khusus merumuskan kebijakan nasional dalam fungsi keamanan dalam negeri.
Jika memang Kemendagri merasa beban tugas yang diemban sekarang sudah terlalu banyak, ia usul masalah itu bisa diatasi dengan pembentukan kementerian baru yang mengurus keamanan nasional. “Fungsi kemanaan kita lepaskan dari Kemendagri, kita serahkan ke Kementerian Keamanan Dalam Negeri,” ujarnya.
Di bagian lain Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco menyayangkan Gubernur Lemhanas Agus Widjojo melontarkan isu Polri di bawah Kementrian Keamanan Dalam Negeri dan Dewan Keamanan Nasional tanpa terlebih dulu melakukan kajian secara mendalam.
“Saya pikir hal ini perlu dikaji mendalam dan ada baiknya dibikin kajiannya sebelum akhirnya dilemparkan ke publik yang akan menyebabkan kegaduhan yang tidak perlu,” sindir Sufmi Dasco, pimpinan DPR RI dari Fraksi Gerindra kepada wartawan di Jakarta, Minggu (2/1/22) seperti dilansir laraspostonline.com, Minggu (2/1/2022).
Jika tidak adanya kajian saat membentuk lembaga baru, kata Dasco, maka dapat dipastikan membuat bingung sejumlah pihak. Oleh karena itu, Dasco menekankan penjelasan rinci lebih dulu disampaikan kepada DPR dan pembentuk undang-undang, untuk mengetahui urgensi pembentukan kementerian lembaga baru tersebut.
“Saya belum bisa komentar banyak karena saya belum melihat kajiannya. Seharusnya dibikin kajiannya dulu lalu kemudian disosialisasikan terutama kepada pembuat undang-undang. Kalau seperti ini kan kita bingung, kalau ditanya kajiannya kita belum tahu urgensinya juga kita belum tahu,” pungkas Dasco. (net/rep/lar/smr)
sumber: laraspostonline.com di WAGroup Guyub PWI Jaya (postMinggu2/1/2022/cakhery)/republika.co.id di WAGroup Keluarga Alumni HMI (postMinggu2/1/2022/yantidamayanti)