Usai Disebut Satrio Piningit, JK Ungkap Kekuatan Habib Rizieq pada Pasukan Militan di Pilpres 2024

Mantan Wapres Jusuf Kalla

Mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan yang cukup mengejutkan. Menurut JK, kekuatan mantan Imam Besar Front Pembela Islam (IB FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) diprediksi belum habis meski HRS sekarang berada di balik jeruji besi penjara hingga tahun 2024.

semarak.co-Apalagi menyongsong Pilpres 2024, Habib Rizieq diyakini memiliki peran penting di balik layar. Pengaruh Habib Rizieq Shihab pada Pilpres 2024 bukan menjadi penentu kemenangan seorang calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Bacaan Lainnya

“Berapa banyak sih yang bisa dipengaruhi Habib Rizieq? Tidak banyak,” demikian Jusuf Kalla (JK) dikutip dari tayangan YouTube BeritaSatu, Senin (5/7/2021). seperti dilansir Selasa (6/7/2021).

Namun, JK menilai pendukung atau pasukan Habib Rizieq Shihab memang militan, tetapi masih ada silent majority. “Lebih banyak silent majority yang menentukan, bukan gemuruhnya massa di jalan,” beber Jusuf Kalla yang mantan Wapres era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahun 2004-2009 dan Joko Widodo (Jokowi) di 2014-2019.

Menurutnya, ada banyak hal yang menentukan seseorang bisa menang pada Pilpres 2024. Salah satu yang terpenting ialah mendapat dukungan dari partai politik. “Walaupun ada orang yang didukung (massa banyak), tetapi partainya nggak ada, mau apa?” pungkasnya.

Di bagian lain JK membeberkan hal mengejutkan soal Habib Rizieq Shihab. JK, sapaan akrabnya menilai bahwa sejatinya Habib Rizieq merupakan orang yang taat hukum. Sebab, Habib Rizieq bisa menerima putusan pengadilan yang akhirnya membuatnya mendekam di penjara pada 2008.

Habib Rizieq dipenjara karena kasus penyerangan yang dilakukan FPI kepada massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) di Monas, Jakarta.

“Dua kali masuk penjara dia dan diterimanya dengan baik, asal lewat pengadilan,” kata JK yang saat ini menjawab Ketua umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Ketua umum Palang Merah Indonesia (PMI).

Peristiwa tersebut terjadi saat JK masih menjabat sebagai Wapres SBY. Meski tidak ada Habib Rizieq dalam insiden penyerangan itu, tapi JK mengaku langsung memerintahkan Kapolri saat itu untuk menangkapnya. “Walaupun di sana tidak ada Habib Rizieq, saya yakin tentu sepengetahuan dia,” kenangnya.

Untuk diketahui, Habib Rizieq ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan pada 1 Juni 2008. Dia divonis 1 tahun 6 bulan karena dianggap sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas peristiwa penyerangan FPI kepada AKKBB.

Sebelumnya diberitakan depok.pikiran-rakyat.com/1 Juli 2021, 13:37 WIB/Budayawan Betawi Ridwan Saidi mendadak menjadi perbincangan publik usai menyebut Habib Rizieq Shihab dalam kebudayaan Jawa adalah Satrio Piningit atau orang yang ditunggu-tunggu.

Hal terkait Habib Rizieq adalah Satrio Piningit itu disampaikan Ridwan Saidi saat berbincang di kanal Youtube Refly Harun dan sejumlah tokoh lainnya, seperti Rocky Gerung, Aziz Yanuar yang pengacara HRS, dan banyak lagi, seperti dilihat pada Jumat 2 Juli 2021.

Budayawan, Ridwan Saidi yang kerap dipanggil Babe, menyebut Habib Rizieq sebagai sosok Satrio Piningit atau orang yang ditunggu-tunggu. “Kalau saya merujuk kepada kebudayaan Jawa, Habib Rizieq itu adalah Satrio Piningit, orang yang ditunggu-tunggu,” ujar Ridwan Saidi.

Ridwan Saidi menyoroti soal perbedaan penyampaian kritik saat ini dengan kritik di tahun 1950. “Habib Rizieq itu adalah Satrio Piningit, orang yang ditunggu-tunggu. Selama ini nggak ada idol type di dalam kita bergerak,” ujarnya.

“Kalau kritik kepada partai-partai cuma satu saja, dalam perbandingan kita dengan tahun 1950. Tahun 1950 ada yang mereka katakan politikus, politikus itu mempunyai syarat intelektualitas, punya syarat punya etika,” demikia Babe Ridwan melanjutkan.

Lebih lanjut, pria berusia 78 tahun itu mengatakan bahwa saat ini politikus yang tidak memiliki intelektualitas dan etika, tokoh tersebut lebih cocok disebut sebagai pekerja politik.

“Sekarang memang pekerja politik, itu istilah orang-orang tahun 50. Kalau nggak ada intelektual, nggak ada etika, diistilahkan walaupun dia tokoh partai politik, sebenarnya dia pekerja politik,” katanya menerangkan.

Namun, ada perbedaan mencolok dengan politik tahun 1950, yang mana saat ini sosok idol type itu sudah muncul, yakni Habib Rizieq. “Sekarang sudah ada idol type yang bernama Habib Muhammad Rizieq Shihab, sudah ada. Yang ditunggu-tunggu sudah tiba,” ujar Ridwan Saidi.

Ia lantas menyarankan agar Front Persaudaan Islam atau FPI merinci program-program yang dapat membantu untuk mencerdaskan bangsa. “Kalau serius kawan-kawan kita di Front Persaudaraan Islam itu tinggal dirinci program yang tadi, yang termasuk ada, intelektualitas kayaknya belum ada ya?” ujar Babe kepada Aziz Yanuar.

“Intelektualitas masuk di dakwah dalam pendidikan. Oh dakwah dalam pendidikan, jadi itu mesti ada karena ini penting untuk pencerdasan bangsa. Karena pendidikan, apalagi setelah di daring, materi pendidikan itu sudah nggak tertolong,” katanya.

Oleh karena itu, ia meminta agar FPI sekarang bisa bekerja untuk seluruh bangsa. Ridwan Saidi menilai, Habib Rizieq akan merasa senang jika FPI mau bekerja untuk bangsa Indonesia.

“FPI juga bekerja untuk seluruh bangsa, berkhidmat untuk seluruh bangsa. Sehingga itu akan menggembirakan Habib Rizieq yang mempunyai tesis S2 maupun S3 tentang Pancasila kalau nggak salah, itu akan lebih baik kalau gitu,” tutur Babe.

Mengutip Hops.id, Ridwan Saidi pada Agustus 2019 lalu juga sempat menghebohkan publik lantaran menyebut kerajaan-kerajaan di Indonesia seperti Sriwijaya fiktif. Menurutnya, Kerajaan Sriwijaya fiktif dan hanya berisi sekelompok bajak laut yang beroperasi di perairan nusantara.

“Sriwijaya, itu kerajaan fiktif, kita nggak sebut ya. Entar kita cerita. Yang saya sebut Saparua misalnya. Sriwijaya ini kan kerajaan fiktif. Itu kan bajak laut yang berpangkalan di Koromandel,” ungkap Ridwan Saidi, dalam video yang diunggah kanal Youtube Macan Idealis seperti dilansir makassarterkini.com.

Selain Sriwijaya, Ridwan Saidi juga menyebut bahwa Kerajaan Tarumanegara fiktif lantaran kerajaan itu ada karena kesalahan arkeolog kala itu. Bahkan disebut pula bahwa arekeolog kondang Poerbatjaraka hanya menebak-nebak saja.

“Tarumanegara, yes fiktif, fiktif berat. Itu adalah kesalahan arkeolog terutama Poerbatjaraka yang dianggap mbahnya arkeolog. Dia mengira prasasti-prasasti yang ada di Jawa bagian barat, Jakarta saya masukkan Jawa bagian barat, dan Jawa Tengah itu berbahasa Sanskerta dan beraksara Palawa,” ujarnya sambil melanjutkan.

“Dia salah. Itu adalah berbahasa Hindi-Khmer. Jadi tebak-tebakan Poerbatjaraka ngawur sama sekali ketika dia mentarjamah Prasasti Sukapura, Tanjung Priok,” demikian Babe Ridwan menambahkan.

Diketahui sebelumnya bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim) dalam sidang memvonis terdakwa kasus tes swab di RS Ummi Bogor, Habib Rizieq Shihab 4 tahun penjara.

Majelis hakim menyatakan Rizieq bersalah melakukan tindak pidana turut serta melakukan penyiaran berita bohong dan menimbulkan keonaran. “Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 4 tahun,” demikian vonis yang dibacakan hakim di PN Jakarta Timur, Kamis (24/6/2021).

Rizieq dinilai melanggar Pasal 14 ayat (1) UU RI Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Mendengar putusan tersebut, Habib Rizieq pun langsung menyatakan banding. “Dengan ini saya menolak putusan majelis hakim dan saya menyatakan banding,” tegas Rizieq.

Ia membeberkan sejumlah hal mengapa dirinya tidak tidak terima dengan putusan hakim.  Salah satunya soal saksi ahli forensik yang tidak pernah hadir di persidangan. “Ada beberapa hal yang tidak bisa saya terima, di antaranya adalah menentukan dasar mengajukan saksi ahli forensic,” tangkis HRS.

“Padahal di pengadilan ini saksi ahli forensik tidak pernah ada. Kedua saya keberatan majelis hakim tidak lagi menggunakan hasil otentik pasal 14 ayat 1946 dan banyak pagi masalah lain saya tidak mau sebutkan,” jelas Rizieq lagi.

Adapun Kepala Humas PN Jaktim Alex Adam Faisal mengatakan pihaknya telah menerima pernyataan banding para terdakwa tes usap RS UMMI. Alex mengatakan Habib Rizieq Shihab dan Hanif Alatas menyerahkan surat pernyataan banding pada Rabu (30/6/2021). Sedangkan dr. Andi Tatat menyerahkannya pada Selasa (29/6/2021).

Nantinya surat pernyataan banding itu akan diserahkan kepada jaksa yang membuat kontra memori sebelum Pengadilan Negeri Jakarta Timur melimpahkan berkas perkara ke tingkat Pengadilan Tinggi Jakarta DKI Jakarta.

“Lalu prosesnya lagi, akan ada pemberitahuan untuk inzage (melihat atau memeriksa berkas perkara), yaitu pemberitahuan untuk melihat berkas. Mereka akan dipanggil melihat berkas, ada catatan atau tidak dari mereka,” tutur Alex.

Pengacara Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar membeberkan kondisi terbaru kliennya di rutan Mabes Polri, Jakarta. “Alhamdulillah, kondisi Habib baik dan sehat,” ujar Aziz kepada GenPI.co, Senin (5/7/2021) yang dilansir wartaekonomi.co.id/Selasa, 06 Juli 2021, 10:09 WIB.

Pengacara muda itu juga berencana akan menjalani pemeriksaan terkait upaya banding dalam kasus tes usap Covid-19. Namun, dirinya enggan menjelaskan terperinci terkait pemeriksaan yang dimaksud. (net/faj/war/smr)

 

sumber: fajar.co.id/2021/07/06/wartaekonomi.co.id/Selasa, 06 Juli 2021, 13:48 WIB

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *