Sebagai online market place untuk open trip, TREYA mengajak masyarakat Indonesia untuk mencintai pariwisata Indonesia melalui program See The Unseen of Indonesia. Tidak dapat dipungkiri kehadiran teknologi Internet dan media sosial kini memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan, termasuk informasi mengenai destinasi wisata dalam negeri yang mungkin belum banyak diketahui masyarakat luas.
Dengan itu, kini sudah banyak masyarakat Indonesia yang kerap menjadikan wilayah Indonesia sebagai destinasi utama wisata mereka. Sejalan dengan fenomena yang ada, TREYA hadir sebagai sebuah startup karya anak bangsa yang ikut mendukung perkembangan pariwisata Indonesia dengan terus mengedukasi masyarakat Indonesia.
Di mana banyak wilayah di Indonesia yang tidak kalah menariknya dengan destinasi liburan lainnya di luar negeri yang tentunya juga tidak memakan biaya yang banyak. TREYA merupakan sebuah online marketplace untuk open trip di Indonesia, di mana para Trip Organizer (TO) dan para traveler dapat bertemu melalui Internet.
CEO TREYA Arie Nasution mengutip, menurut laporan Kementrian Pariwisata, devisa dari sektor pariwisata sepanjang 2017 mencapai 16,8 miliar dolar AS dari total 17 juta wisatawan mancanegara, tapi masih jauh dibanding negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia. Data-data inilah yang mendorongnya untuk ikut mendukung pariwisata Indonesia melalui TREYA.
Meskipun Open Trip semakin menjadi tren di kalangan masyarakat, namun mereka masih memiliki kesulitan dalam memilih dan membandingkan TO yang sesuai. Baik dari segi harga, waktu, maupun destinasi wisatanya. Karena itu, TREYA hadir untuk memberikan berbagai pilihan sesuai dengan kebutuhan masyarakat masing-masing.
“Kami telah bermitra dengan banyak TO, di mana setiap paket open trip yang mitra kami tawarkan ditampilkan secara detil di situs kami, yang tentunya dengan desain yang sangat user friendly. Dengan ini, kami berharap para traveler dapat dengan mudah memilih perjalanan wisata yang sesuai dengan keinginan mereka,” ujar Arie saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (17/7).
Para traveler, sambung Arie, dapat membandingkan berbagai harga dan juga jadwal keberangkatan open trip dari berbagai TO melalui satu situs saja, yaitu TREYA. Dengan fokus pada bidang open trip, kata dia, TREYA memiliki tujuan untuk mempromosikan tempat- tempat wisata di seluruh Indonesia yang belum dijangkau oleh masyarakat luas dan juga membantu perekonomian warga lokal.
Gerakan #IndonesiaFirst
“Karena itu, TREYA saat ini juga memiliki gerakan #IndonesiaFirst, sebuah gerakan yang mengedukasi masyarakat untuk memilih berwisata dan menghargai alam milik negara sendiri, Indonesia,” ujarnya.
Dalam mendukung gerakan ini, TREYA bekerja sama dengan Bank Mandiri dan Wardah Beauty untuk menghadirkan program bernama See the Unseen of Indonesia, sebuah program yang mengajak para pelanggan TREYA dan juga masyarakat Indonesia untuk berlibur ke 4 destinasi yang berbeda pada Agustus nanti dengan 4 travel influencer yang ikut bekerja sama dengan TREYA.
Vice President Bank Mandiri Ary Manoppo, dukungan perseroan dalam event See the Unseen of Indonesia merefleksikan komitmen Bank Mandiri dalam mendorong pembangunan Indonesia secure berkelanjutan di semua aspek, termasuk sektor pariwisata.
“Melalui konsep desa wisata, misalnya, perseroan ingin meningkatkan partisipasi dan memberdayakan kearifan lokal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat,” kata Ary.
Brand Manager Wardah Beauty Husna Sani, menambahkan, Wardah selalu turut serta berpartisipasi dalam program anak muda yang aktif dan dinamis. “Wardah memahami bahwa hal utama yg perlu diperhatikan saat travelling salah satunya adalah kulit. Jangan sampai matahari menjadi hambatan untuk bersenang-senang selama travelling. Melalui program ini Wardah dapat menjadi solusi untuk menjawab kebutuhan kulit anak mudah yg aktif,” ujar Husna Sani.
Perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ketua Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Hiramsyah Thaib menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara pemerintah, perusahaan-perusahaan swasta, media-media, dan juga masyarakat demi kemajuan industri pariwisata lokal.
“Tanpa adanya kerja sama antara semua pihak, kemajuan akan sulit dicapai, oleh karena itu kami dari Kementrian Pariwisata akan selalu mendukung startup-startup yang sevisi dengan kami,” imbuh Hiramsyah.
“Melalui program ini, kami berharap bisa menghadrikan solusi dan bukti kepada masyarakat bahwa menjadikan berbagai wilayah di Indonesia menjadi destinasi wisata itu tidak kalah menyenangkan dan menariknya. Tentunya ke depannya kami juga berharap untuk memiliki peran dalam mendukun industri pariwisata di Indonesia,” tutup Arie. (ita)
4 Travel Influencer
- Annisa Malati (@annisamalati), seorang host/presenter di dunia traveling, seorang ibu yang inspiratif dan juga memiliki hobi menjelajahi alam bersama suaminya.
- Asoka Remadja (@asokaremadja), travel enthusiast dengan sejuta pengalaman traveling seputar Indonesia.
- Shaza Belladona (@shaza.belladona), salah satu finalis Puteri Muslimah Indonesia (Top 10) di tahun 2017 yang juga sempat menjadi host di salah satu TV swasta, dan kini bekerja sebagai dokter muda di Kota Padang.
- Schode Ilham (@schode_), seorang travel blogger yang hobinya mengelilingi Indonesia.