PT Bank Syariah Indonesia (BSI) berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi keuangan bank syariah. Teranyar lewat Kuliah Umum di Universitas Indonesia Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Jawa Tengah (Jateng) seperti disampaikan Wakil Direktur Utama 2 BSI Abdullah Firman Wibowo, Selasa (15/6/2021).
semarak.co-Kegiatan kuliah umum ini merupakan salah satu bentuk aktif BSI dalam meningkatkan literasi keuangan di lingkungan akademisi yang kali ini dengan tema Menelisik Masa Depan Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia: Merger BRI Syariah, BSM dan BNI Syariah.
Wakil Direktur Utama 2 BSI Abdullah Firman Wibowo menyampaikan materi secara virtual dihadapan mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis Islam UIN Walisongo yang hadir mengikuti jalannya acara baik secara luring dengan protokol kesehatan yang ketat maupun secara daring.
Dalam materinya Firman menyampaikan kondisi saat ini literasi keuangan bank syariah masih jauh lebih rendah dibandingkan bank konvensional, perkembangan keuangan syariah khususnya industri perbankan syariah secara umum, dan merger bank syariah himbara serta dampaknya terhadap ekonomi syariah di Indonesia.
“Mergernya 3 bank syariah anak BUMN, yaitu BSM, BNIS, BRIS menjadi BSI merupakan bentuk keseriusan Indonesia dalam membumikan ekonomi dan perbankan Syariah di Indonesia, tentu diharapkan dapat meningkatkan literasi masyarakat,” ujar Firman dalam rilis humas melalui WAGroup Media BSI, Selasa (15/6/2021).
Insya Allah, harap Firman, bisa membuat kontribusi ekonomi Syariah dan industri halal di Indonesia lebih besar dan lebih bermanfaat untuk masyarakat. Program literasi yang sedang dilaksanakan oleh BSI ini merupakan program yang bertujuan mengedukasi masyarakat, khususnya generasi milenial.
Hadir Rektor UIN Walisongo Imam Taufiq dan Dekan FEBI UIN Walisongo Muhammad Saifullah memberikan sambutan. Kemudian hadir sebagai narasumber Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KNEKS Sutan Emir Hidayat, dan Kepala Pusat Bisnis Dosen UIN Walisongo Wahab Zaenuri.
Dalam program ini, BSI berkolaborasi dengan sejumlah pihak yang terdiri dari asosiasi hingga universitas, untuk melakukan edukasi melalui seminar, kuliah umum, pengadaan kurikulum, sampai program pelatihan.
Sejumlah pihak yang digandeng BSI dalam program ini, antara lain 21 universitas di Indonesia, KNEKS, Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia, dan Lembaga nirlaba Syafieq NU.
Selain melalui program tersebut, BSI juga menggenjot literasi keuangan syariah secara organik, yakni memanfaatkan sumber daya manusia perseroan untuk mengedukasi masyarakat di sekitarnya.
Lewat program yang akan digelar sampai akhir tahun 2021 ini, literasi keuangan bank syariah diharapkan dapat meningkat, dimana nantinya juga akan berdampak pada meningkatnya inklusi keuangan syariah dan transaksi keuangan syariah. (smr)