Negara-negara Arab sudah mengutuk dengan marah atas serangan bom Israel ke sekolah di Gaza saat ratusan warga melaksanakan shalat Subuh. Banyak anak dilaporkan tewas dan terluka dalam serangan pagi ini di Kota Gaza.
semarak.co-Direktur regional Save the Children Tamer Kirolos menyebut serangan Israel terhadap sekolah al-Tabin di Kota Gaza yang menewaskan lebih dari 100 orang, sebagai serangan paling mematikan terhadap sekolah sejak Oktober lalu.
Sungguh menyedihkan melihat banyaknya korban yang ditimbulkan, termasuk banyaknya anak-anak dan orang-orang yang berada di sekolah untuk shalat subuh,” kata Kirolos, dilansir Al Jazeera seperti dilansir sindonews.com, Sabtu, 10 Agustus 2024 – 19:10 WIB.
Kirolos mengatakan, anak-anak merupakan sekitar 40% dari populasi dan orang-orang yang tewas dan terluka sejak Oktober” di Jalur Gaza. Warga sipil, anak-anak, harus dilindungi. Gencatan senjata definitif segera adalah satu-satunya cara yang dapat diperkirakan untuk mewujudkannya.
Adapun 4 Negara Arab yang Marah dengan Serangan Bom Israel kepada Jamaah Salat Subuh di Sekolah Gaza:
1.Yordania Kementerian Luar Negeri Yordania mengatakan bahwa serangan Israel terhadap kompleks sekolah di Kota Gaza bertentangan dengan semua nilai kemanusiaan. Melansir Al Jazeera, dalam pernyataan tersebut, ditambahkan bahwa tanpa adanya sikap internasional yang tegas untuk menahan agresi Israel.
Dan memaksanya untuk menghormati hukum internasional serta menghentikan agresinya terhadap Gaza, maka akibatnya adalah pembunuhan, kematian, dan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kementerian tersebut mengatakan serangan tersebut, yang terjadi beberapa hari setelah mediator meminta Israel dan Hamas untuk melanjutkan negosiasi pada tanggal 15 Agustus, merupakan indikasi upaya pemerintah Israel untuk memblokir upaya ini dan menundanya.
2.Iran Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengutuk serangan Israel terhadap sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan di Kota Gaza, dan menggambarkan serangan tersebut dalam sebuah pernyataan sebagai contoh genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Ia menambahkan bahwa Israel telah membuktikan sekali lagi bahwa mereka tidak berkomitmen pada hukum internasional atau prinsip moral apa pun. Kanaani mengatakan satu-satunya cara untuk menghadapi Israel adalah dengan negara-negara Muslim secara praktis dan tegas mendukung bangsa Palestina.
Ia menyerukan tindakan segera dari masyarakat internasional dan meminta Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan “kejahatan” Israel di Gaza, dengan menyebut situasi di sana sebagai ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional.
3.Arab Saudi Arab Saudi adalah negara terbaru yang menentang serangan militer Israel di sekolah al-Tabin di Kota Gaza. Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri negara itu mengatakan pihaknya mengecam serangan itu dengan istilah paling keras dan menekankan bahwa pembantaian massal di daerah kantong itu harus dihentikan.
Gaza mengalami bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya karena pelanggaran hukum internasional yang terus berlanjut”, kata kementerian itu.
4.Mesir Kementerian Luar Negeri Mesir dengan keras mengutuk serangan militer Israel di sekolah al-Tabin di Kota Gaza, dengan mengatakan hal itu menunjukkan Israel tidak punya “keinginan politik” untuk mengakhiri perang.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh Kantor Berita Timur Tengah milik pemerintah, Kementerian Luar Negeri menuduh Israel berulang kali melakukan “kejahatan berskala besar” terhadap “warga sipil tak bersenjata” setiap kali ada desakan internasional untuk gencatan senjata.
Dikatakan bahwa serangan semacam itu mencerminkan “pengabaian yang belum pernah terjadi sebelumnya” terhadap hukum internasional. Mesir, bersama dengan Qatar dan AS, membantu memediasi perundingan gencatan senjata yang dijadwalkan pada 15 Agustus. (net/snc/smr)