Presiden AS Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif untuk memulai proses penetapan cabang-cabang tertentu dari Ikhwanul Muslimin (IM), organisasi Islam berpengaruh yang didirikan di Mesir, sebagai organisasi teroris asing dan teroris global yang ditetapkan secara khusus.
Semarak.co – Penetapan Trump memberikan sanksi terhadap IM, salah satu organisasi Islam tertua dan paling berpengaruh di dunia Arab itu, tentu mendapat sambutan sangat baik buat Israel. Selama ini IM dianggap cukup menganggu bagi negara zionis itu.
Perintah eksekutif Donald Trump itu, seperti dilansir detik.com dari AFP dan Kantor Berita Reuters pada Selasa (25/11/12025), secara spesifik menyebutkan cabang-cabang kelompok Ikhwanul Muslimin di wilayah Mesir, Lebanon, dan Yordania.
Disebutkan dalam perintah eksekutif Trump tersebut bahwa cabang-cabang IM itu “terlibat dalam atau memfasilitasi dan mendukung kekerasan dan kampanye destabilisasi yang merugikan wilayah mereka sendiri, warga negara AS, dan kepentingan AS”.
Pemerintah Trump menuduh cabang-cabang IM di ketiga negara itu mendukung atau mendorong serangan kekerasan terhadap Israel dan sekutu-sekutu AS lainnya, atau memberikan dukungan material kepada kelompok Hamas.
“Presiden Trump mengonfrontasi jaringan transnasional Ikhwanul Muslimin, yang memicu terorisme dan kampanye destabilisasi terhadap kepentingan dan sekutu-sekutu AS di Timur Tengah,” sebut lembar fakta Gedung Putih tersebut.
Penetapan IM sebagai organisasi teroris asing oleh AS akan memungkinkan Washington untuk mengambil tindakan hukum, seperti membekukan aset apa pun yang mungkin dimiliki kelompok itu di wilayah AS dan menolak masuknya anggota kelompok tersebut.
Dalam perintah eksekutifnya, menurut lembar fakta Gedung Putih, Trump menginstruksikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Marco Rubio dan Menteri Keuangan (Menkeu) Scott Bessent untuk melanjutkan penetapan cabang-cabang IM itu dalam waktu 45 hari ke depan.
Penetapan IM sebagai organisasi teroris asing oleh AS akan memungkinkan Washington untuk mengambil tindakan hukum, seperti membekukan aset apa pun yang mungkin dimiliki kelompok itu di wilayah AS dan menolak masuknya anggota kelompok tersebut.
Langkah AS ini, tentu saja, disambut baik oleh negara Zionis Israel. Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Danny Danon, pun melontarkan pujian setinggi langit terhadap Washington.
“Ini merupakan keputusan penting, tidak hanya bagi negara Israel, tetapi juga bagi negara-negara Arab tetangga yang menderita akibat terorisme IM selama beberapa dekade,” kata Danon dalam pernyataan via media sosial X pada Senin (24/11).
Ikhwanul Muslimin merupakan organisasi pan-Islamis yang didirikan di Mesir pada tahun 1928 silam. Organisasi ini awalnya dibentuk sebagai gerakan politik Islam untuk melawan penyebaran gagasan sekuler dan nasionalis.
Organisasi Ikhwanul Muslimin yang salah seorang tokoh ikoniknya Al Qaradafi, ini dengan cepat menyebar dan memengaruhi negara-negara lainnya di kawasan dunia Arab, menjadi pemain utama, tetapi seringkali mereka melakukan operasi secara rahasia.
Pendiri IM, seorang guru sekolah asal Mesir, Hassan al-Banna, meyakini bahwa menghidupkan kembali prinsip-prinsip Islam dalam masyarakat dapat memungkinkan dunia Muslim untuk melawan kedigdayaan imperialisme dan kolonialisme Barat
Seperti diketahui, kelompok Ikhwanul Muslimin ini telah ditetapkan sebagai kelompok teroris di beberapa negara lainnya, seperti Mesir, Arab Saudi, Rusia, Suriah, Uni Emirat Arab dan Yordania. (net/dc/afp/r/kim/smr)





