Dalam rangka mendukung implementasi program pemerintah dalam menjaga sumberdaya kelautan dan perikanan Indonesia dan membantu peningkatan kesejahteraan nelayan, Telkomsel bekerja sama dengan Sisfo Indonesia menghadirkan solusi sistem pemantauan kapal perikanan atau Vessel Monitoring Solution (VMS). Penandatanganan kerja sama dilakukan di gedung KKP, Jakarta, Selasa (24/7).
Kerja sama ini melahirkan VMS dengan teknologi hybrid yang memanfaatkan infrastruktur GSM sebagai solusi dari Telkomsel MyBusiness untuk melengkapi fitur-fitur yang ada di alat pemantau kapal perikanan tersebut. Sisfo Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam pengembangan dan implementasi teknologi informasi, termasuk dalam penyediaan layanan maritim.
Direktur Sales Telkomsel Sukardi Silalahi mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Sisfo Indonesia yang telah memilih Telkomsel sebagai solusi layanan korporasinya, seperti halnya kepercayaan lebih dari lima belas ribu pelanggan korporat Telkomsel MyBusiness lainnya.
“Kerja sama dengan Sisfo sesuai semangat Telkomsel untuk memberikan manfaat teknologi telekomunikasi ke seluruh lapisan masyarakat. Infrastruktur GSM yang digunakan pada VMS tidak hanya akan membantu pemantauan penangkapan ikan oleh pemerintah, tapi juga akan membantu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan nelayan,” klaim Sukardi dalam rilis Humas Telkomsel, Selasa (24/7).
Direktur Utama Sisfo Indonesia Nirwan Harahap mengatakan, selama ini konektivitas di laut mengandalkan satelit yang memiliki keterbatasan bandwith. “Dengan mengunakan tambahan infrastruktur GSM di jaringan Telkomsel, teknologi hybrid pada VMS akan lebih banyak memberikan keuntungan baik bagi nelayan, maupun bagi keperluan peningkatan kualitas penangkapan ikan oleh nelayan,” imbuhnya.
VMS Perangi Ilegal
Bagi pemerintah, VMS merupakan bagian dari usaha dalam memerangi illegal, unreported dan unregulated fishing. Untuk fishing coordinator/pemilik kapal, VMS akan membantu untuk efisiensi dan efektivitas pengelolaan informasi kapal, serta untuk memperkirakan hasil tangkapan ikan. Sedangkan bagi nelayan, VMS akan membantu untuk meningkatkan produktivitas serta mempermudah komunikasi dari kapal.
Selain teknologi konektivitas hybrid, solusi VMS juga memililki banyak fitur seperti Tracking untuk memonitor posisi dan pergerakan kapal, Log Book yang memungkinkan nelayan melaporkan posisi penangkapan dan hasil ikan.
Sehingga hasil tangkapan diterima pasar dengan harga yang layak, Fish Forecast untuk membantu nelayan mengidentifikasi keberadaan ikan di laut, Distress Solution/Panic Button yang dapat digunakan nelayan untuk menginformasikan keadaan darurat di kapal untuk mendapatkan bantuan.
Adapun Weather Information, nilai Nirwan, untuk memberikan informasi perkiraan cuaca dari pihak otoritas seperti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Messaging Service yang merupakan sistem pengiriman pesan untuk memungkinkan nelayan berkomunikasi dengan petugas pelabuhan yang berwenang di darat.
“Selain itu, ada juga Geofencing yang memanfaatkan GPS atau radio frequency identification untuk membantu nelayan mendapatkan informasi ketika memasuki daerah terlarang untuk menangkap ikan/marine protection area,” tuntasnya. (lin)