Telkom dan Kemenristekdikti Kembangkan Platform Indonesian Research and Education Network

Direktur Enterprise and Business Service PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) Dian Rachmawan (kedua dari kanan) dan Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia Ainun Naim (kedua dari kiri) saat menandatangani Nota Kesepahaman tentang “Kerja Sama Penyediaan Fasilitas Telekomunikasi untuk Indonesian Research and Education Network (IdREN) disaksikan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI Mohamad Nasir (paling kiri) serta Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Intan Ahmad (paling kanan) di Jakarta (19/12).

PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) bersama Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengembangkan platform Penyediaan Fasilitas Telekomunikasi untuk Indonesian Research and Education Network (IdREN). Menyusul dilakukannya penandatangan perjanjian kerja sama (PKS) antara Telkom dengan Kemenristekdikti dalam rangkaian, acara Forum Rektor bertema “Bersama Mewujudkan Mutu dan Daya Saing Pendidikan Tinggi di Era Digital” di Kantor Kemenristekdikti, Jakarta, Selasa (19/12).

Direktur Enterprise and Business Service PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) Dian Rachmawan mengatakan, PKS ini tentang Penyediaan Fasilitas Telekomunikasi untuk Indonesian Research and Education Network (IdREN).IdREN merupakan sebuah network tertutup (National Closed User) yang digunakan untuk sharing research antar perguruan tinggi dengan inisiatif 3S (Single Network, Sharing and Collaboration, Sustainable Platform) yang berfungsi sebagai platform research antarperguruan tinggi dan sebagai jembatan antara institusi pendidikan tinggi, pemerintah, industri, media dan komunitas guna meningkatkan daya saing nasional di kancah global.

“Ruang lingkup kerja sama pengembangan IdREN ini meliputi penyediaan jaringan dan layanan komunikasi data, penyediaan layanan collocation data center, penyediaan layanan konsultasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), penyediaan backbone IdREN nasional dan interkoneksi dengan Global Research & Education Network, penyediaan dukungan teknis operasional IdREN, serta kerja sama lainnya,” ujar Dian, seperti dirilis Humas Telkom, Selasa (19/12) usai membubuhkan tanda tangan bersama Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Naim disaksikan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir.

Dia mengucap terima kasih kepada Kemenristekdikti yang telah memberikan kesempatan kepada Telkom untuk mewujudkan komitmen dalam pengembangan dunia pendidikan Indonesia melalui infrastruktur IdREN. “IdREN adalah salah satu platform untuk memudahkan research and knowledge collaboration. Platform ini juga merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu dan daya saing pendidikan tinggi Indonesia di era serba digital seperti saat ini,” tulisnya.

Untuk menunjang pengembangan riset serta pembelajaran bagi perguruan tinggi nasional, lanjut dia, IdREN yang kini dapat diakses melalui website dan mobile apps, akan terus memperluas koneksi dengan institusi riset nasional maupun internasional serta melakukan pengembangan konten.

“Saat ini IdREN sudah terkoneksi dengan 79 institusi pendidikan nasional serta 1 lembaga riset internasional (Trans Euroasia Information Network) dan masih akan terus berkembang ke arah institusi strategis lainnya dalam lingkup domestik dan global,” imbuhnya.

IdREN diprakarsai Telkom dengan melakukan inisiasi bersama 5 (lima) Perguruan Tinggi Indonesia (UGM, Universitas Brawijaya, UI, ITS, dan ITB) sebagai kampus hub nasional untuk merealisasikan kebutuhan jaringan kolaborasi riset menggunakan konsep Pentahelix (yang melibatkan pihak “Academy as a Conceptor”, “Media as an Expander”, “Government as Regulator”, “Community as an Accelerator”, dan “Business as an Enabler”.

Melalui pengembangan platform ini, Telkom berharap dapat turut berkontribusi mendukung sektor pendidikan nasional dalam meningkatkan daya saing bangsa sehingga mampu menjawab tantangan globalisasi di era digital dan mengakselerasi pencapaian visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai Energi Digital Asia di tahun 2020. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *