Di tengah perekonomian yang masih kembang-kempis, Pemprov DKI Jakarrta di bawah Gubernur Anies Baswedan berhasil menjaga anggaran tidak minus. Per 31 Mei 2022 bahkan surplus besar. Saat ini, perekonomian di Provinsi DKI Jakarta relatif terjaga.
semarak.co-Iklim bisnis di ibu kota negara cukup kondusif. Alhasil penerimaan daerah per 31 Mei 2022 tembus Rp675,57 triliun, atau 70 persen dari target. Capaian ini naik 51,42 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
Kenaikan ini ditopang realisasi perpajakan Rp533,42 triliun, atau mencapai 64,65 persen dari target. Tumbuh 62,83 persen, terutama dari pajak penghasilan naik 72,62 persen. Sedangkan realisasi penerimaan bea keluar atau pungutan ekspor melesat melampaui target. Realisasi Rp136,56 miliar, atau 435,46 persen dari target.
“Peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) menyentuh 19,86 persen dengan realisasi Rp142,00 triliun. Berkontribusi dalam menjaga kinerja penerimaan di DKI Jakarta,” ungkap Kepala Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan, Dionysius Lucas Hendrawan, di Jakarta, seperti dilansir inilah.com, Kamis, 30 Jun 2022 – 13:50 WIB.
Hal itu menunjukan, penerimaan DKI Jakarta berkontribusi cukup besar secara nasional, dan membaik dari sisi penerimaan. “Dengan adanya Program Pengungkapan Sukarela atau PPS yang masih berjalan, diharapkan pundi-pundi penerimaan dapat terus bertambah,” ungkap Dionysius.
Sedangkan realisasi belanja mencapai Rp201,31 triliun, atau 21 persen. Artinya, ada surplus regional sebesar Rp474,26 triliun secara tahunan (year on year/yoy). Surplus tersebut meningkat 117,61 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Soal inflasi Mei 2022, memang ada kenaikan tapi tipis, yakni 0,06% secara bulanan atau mont to month (mtm).
Kalau secara tahunan atau year on year (yoy), naik 2,27%, dan 1,62 % (ytd). Inflasi Mei 2022 dipicu harga daging ayam ras, minyak goreng dan beras, pasca Lebaran. “Kontribusi penerimaan regional DKI Jakarta terhadap penerimaan nasional mencapai 67-69 persen,” jelasnya.
Kinerja neraca perdagangan pada regional DKI Jakarta bergerak ke arah positif dari tahun 2021. Walaupun demikian, selama April 2022 kinerja neraca perdagangan mengalami penurunan. Ekspor DKI Jakarta pada April 2022, bernilai US$0,95 miliar, turun 2,4 persen ketimbang Maret 2022.
Hal ini disebabkan turunnya nilai ekspor logam mulia dan perhiasan permata sebesar 17,2 persen. Sedangkan Impor DKI Jakarta pada April 2022 sebesar US$5,43 miliar, turun 20,9 persen ketimbang Maret 2022. Terjadi karena penurunan nilai impor mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya sebesar 35,8%.
Mengutip inilah.com/Selasa, 08 Mar 2022 – 17:30 WIB/Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunggah kemajuan Jakarta dalam kurun waktu 50 tahun terakhir. Foto yang diunggah Anies membandingkan dua foto Jl. Sudirman, Jakarta, dari tahun 1971 dengan tahun 2021.
Pengamat Tata Kota Yayat Supriatna mengatakan, keberhasilan Gubernur Anies dalam membangun Jakarta tidak lepas dari kolaborasi dari kerja Gubernur sebelumnya bahkan sejak era Gubernur Ali Sadikin.
“Membandingkan pembangunan kota boleh-boleh saja orang melihat. Kalau sampai tahun 2022 ini sudah berhasil dicapai seperti ini, harus diingat perubahan itu bukan karya satu orang, tapi banyak orang, dari Gubernur Ali Sadikin sampai dengan sekarang,” kata Yayat kepada inilah.com, Selasa (8/3/2022).
Yayat menilai, pembangunan kota merupakan sebuah keniscayaan. Pembangunan Jakarta hingga saat ini telah melalui proses panjang dan semakin dilengkapi dalam waktu 5 tahun terakhir pada era kepemimpinan Gubernur Anies.
“Itu yang kita lihat adalah prosesnya. Ini bisa berubah dari proses, ada proses pembangunan, proses keberlanjutan dan ini merupakan hasil karya bersama dari semua Gubernur Jakarta,” ujar Yayat.
Ia menilai Gubernur Anies melengkapi kinerja Gubernur terdahulu. Anies terus melanjutkan pembangunan Jakarta. “Kalau melihat apa yang dirubah tahun itu sampai sekarang cukup besar perubahannya. Terjadi karena memang proses pembangunan, sesuatu yang dikerjakan berkelanjutan. Hasil hari ini adalah hasil dari sejarah yang diperkuat,” tandasnya.
Di bagian lain Populi Center menggelar survei tentang tingkat kepuasan atas kepemimpinan Gubernur DKI Anies Baswedan di penghujung masa jabatannya yang berakhir 16 Oktober 2022. Hasil survei yang digelar 9-16 Oktober 2022 ini menunjukkan tingginya tingkat kepuasan warga Jakarta atas kepemimpinan Anies Baswedan dan wakilnya Ahmad Riza Patria.
Dalam salah satu bagian survei, masyarakat ditanya tentang tingkat kepuasan terhadap kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, secara umum tingkat kepuasan masyarakat relatif tinggi.
Rerata tingkat kepuasan ada pada angka 7,66 (skala 1-10) dengan akumulasi skor 6-10 (positif/puas) sebesar 83,5 persen, sedangkan akumulasi skor 1-5 (negatif/tidak puas) sebesar 15,8%.
“Rerata kepuasan sedikit meningkat dibandingkan survei sebelumnya,” kata peneliti Populi Center Dimas Ramadhan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 20 Oktober 2022 dilansir tempo.co, Kamis, 20 Oktober 2022 17:40 WIB.
Dimas menjelaskan bahwa survei ini dikerjakan dengan sampel responden tersebar secara proporsional di 60 kelurahan di Provinsi DKI Jakarta. Tujuan survei adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang dinamika pembangunan, kinerja pemerintah provinsi, serta dinamika politik di Provinsi DKI Jakarta.
Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka (face to face interview) terhadap 600 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error kurang lebih empat persen dan tingkat kepercayaan 95%.
Sesi wawancara tatap muka dilakukan dengan menggunakan aplikasi survei Populi Center. Dimas mengatakan survei dilakukan dengan menggunakan pendanaan internal. Survei ini juga menanyakan tingkat kepuasan atas 27 program yang selama ini dijalankan Anies Baswedan di Jakarta.
Seperti penanganan banjir, sumur resapan, Formula E, pembangunan Stadion JIS dan lain sebagainya. Dari 27 program itu, 15 program warga mengaku puas dengan tingkat kepuasan di atas 60 persen, sedangkan 12 persen di bawah 60 persen. Program yang dinilai tidak puas seperti penanganan banjir, sumur resapan dan Formula E. (net/ini/smr)
sumber: inilah.com di WAGroup ANIES APIK JABAR (postSenin24/10/2022/asuy)