Sudah 17 negara menghentikan sementara suntikan vaksin COVID-19 AstraZeneca menyusul ada laporan soal penggumpalan darah pada orang-orang yang telah menerima suntikan vaksin itu.
semarak.co-Keputusan penangguhan itu diambil meski Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organisation (WHO) mengimbau negara-negara tersebut tidak menghentikan program vaksinasi mereka.
WHO pada Senin (15/3/2021) mengumumkan tidak ada bukti bahwa kasus-kasus penggumpalan darah disebabkan vaksin tersebut yang dikembangkan AstraZeneca bersama Universitas Oxford di Inggris.
Badan pengawas obat-obatan Eropa (EMA) atau semacam BPOM mengatakan, jumlah kasus tromboemboli (bekuan darah yang bergerak) pada orang yang divaksinasi tidak lebih tinggi dari jumlah pada orang secara umum.
Pada 10 Maret 2021, sudah 30 kasus kejadian tromboemboli dilaporkan terjadi di antara hampir lima juta orang yang disuntik vaksin AstraZeneca di Wilayah Ekonomi Eropa. Vaksin COVID-19 yang sudah diberikan pada orang-orang hingga 12 Maret berjumlah lebih dari 300 juta dosis.
Sejauh ini, tidak ada kasus kematian yang ditemukan akibat vaksin COVID-19, kata WHO melalui pernyataan pada Senin (15/3/2021). Lebih dari 10 juta orang di Inggris telah menerima vaksin tanpa bukti bahwa mereka mengalami efek samping serius terkait suntikan itu, kata WHO.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Indonesia untuk sementara waktu juga ikut menunda penggunaan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca. Ia mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil penelitian dari WHO mengenai efek samping dari vaksin itu.
“Sampai saat ini berita yang kami terima dari WHO mereka masih meneliti, kami juga terima dari MHRA itu BPOM-nya UK, dan EMA itu European Medical Authority. Mereka sekarang belum mengonfirmasi apakah ini ada korelasinya karena vaksin atau tidak,” kata Budi dalam Rapat Kerja di Komisi IX DPR RI, Jakarta, Senin (15/3/2021).
Bukan hanya Indonesia Langkah penundaan penyuntikan vaksin AstraZeneca bukan hanya dilakukan oleh Indonesia. Berikut ini adalah daftar negara yang telah mengambil tindakan terhadap penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca:
AUSTRIA
Pada 7 Maret menghentikan sementara penggunaan satu kelompok pasokan vaksin setelah satu orang meninggal dan satu lainnya sakit. Kelompok pasokan itu dikirim ke 17 negara anggota Uni Eropa.
BULGARIA
Menghentikan vaksinasi sampai badan pengawas Eropa mengirimkan pernyataan tertulis yang dapat menghilangkan semua keraguan tentang keamanan vaksin tersebut.
DENMARK
Pada Kamis (11/3/2021) menangguhkan penggunaan vaksin itu selama dua minggu setelah melaporkan gejala “sangat tidak biasa” pada warga negara berusia 60 tahun. Warga tersebut meninggal karena pembekuan darah setelah disuntik vaksin.
PRANCIS
Akan berhenti memberikan vaksin sambil menunggu kajian dari badan pengawas obat-obatan Eropa.
JERMAN
Pada 15 Maret, sebagai tindakan “pencegahan”, menangguhkan penggunaan vaksin tersebut.
ISLANDIA
Pada 11 Maret menghentikan sementara penggunaan vaksin, setelah Norwegia mengambil langkah serupa. Islandia menunggu hasil investigasi badan pengawas obat-obatan Eropa.
INDONESIA
Pada 15 Maret menunda pemberian vaksin sambil menunggu hasil kajian WHO.
IRLANDIA
Pada Minggu untuk sementara menghentikan penyuntikan vaksin tersebut sebagai langkah “kehati-hatian”, sambil menunggu informasi lebih lanjut dari regulator Eropa.
ITALIA
Pada 15 Maret menyatakan berhenti menggunakan vaksin itu sebagai “tindakan pencegahan dan sementara” sambil menunggu keputusan badan pengawas obat-obatan Uni Eropa. Sebelumnya, tiga kelompok vaksin yang berbeda (ABV2856, AV6096 dan ABV5811) juga ditangguhkan di berbagai wilayah.
BELANDA
Pemerintah, Minggu, menunda program vaksinasi karena melihat kasus efek samping di negara-negara lain. Pada Senin, badan terkait di negara itu melaporkan 10 kasus efek samping yang merugikan dari vaksin tersebut.
NORWEGIA
Pada 11 Maret menghentikan peluncuran vaksin dan mengatakan tiga petugas kesehatan sedang dirawat karena mengalami perdarahan, penggumpalan darah, dan penurunan jumlah trombosit.
ROMANIA
Pada 11 Maret menyatakan berhenti untuk sementara waktu menjalankan vaksinasi dengan satu kelompok vaksin.
SPANYOL
Pada Senin, menteri kesehatan mengatakan negara itu akan berhenti menggunakan vaksin tersebut, setidaknya selama dua minggu. Penangguhan itu diumumkan setelah empat wilayah menghentikan pemberian satu kelompok dosis.
THAILAND
Vaksinasi akan dilanjutkan pada 15 Maret, setelah peluncuran penyuntikan vaksin ditunda minggu lalu.
sumber: kompas.com/okezone.com/republika.co.id