PT Sucofindo bersama Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia berkolaborasi mensosialisasi Penggunaan Produk Dalam Negeri (PPDN), khususnya mengenai implementasi dan tata cara penghitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di lingkungan kejaksaan.
semarak.co-Direktur Utama Sucofindo Mas Wigrantoro Roes Setiyadi mengatakan, Sucofindo mendukung Kejagung mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri untuk pengadaan barang atau jasa. Sosialisasi ini merupakan komitmen bersama untuk mendukung regulasi perundangan serta arahan Presiden Joko Widodo berdasarkan Intruksi Presiden No. 2 Tahun 2022 mengenai percepatan peningkatan produk dalam negeri.
Selain itu, kutip Mas Wigrantoro, berdasarkan Inpres No. 2 Tahun 2022 Tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi Dalam Rangka Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia Pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah diinstruksikan untuk menggunakan produk dalam negeri.
Yang mana harus memiliki nilai TKDN paling sedikit 25 % apabila terdapat produk dalam negeri dengan penjumlahan nilai TKDN dan nilai Bobot Manfaat Perusahaan minimal 40 %. Karena itu, kementerian/lembaga dan BUMN perlu memahami tata cara penghitungan TKDN, baik untuk jenis barang, jasa, belanja modal dan operasional serta gabungan barang dan jasa.
Mas Wigrantoro menambahkan kementerian/lembaga dan BUMN yang telah mengimplementasikan penggunaan produk dalam negeri mampu memberikan manfaat Nasional, yaitu efisiensi industri dan meningkatkan kompetensi untuk berdaya saing di pasar global.
“Selain itu, dapat mengurangi ketergantungan terhadap produk impor, peningkatan kesempatan kerja, dan yang lebih penting lagi adalah penghematan devisa negara,” tutur Mas Wigrantoro dirilis humas Sucofindo usai acara melalui email semarak.redaksi@gmail.com, Rabu (10/8/2022).
Kepala Biro Perencanaan Kejagung Narendra Jatna menyampaikan penggunaan produk dalam negeri merupakan komitmen Kejaksaan RI yang sejalan dengan UU No. 3 Taun 2014 tentang Perindustrian, di mana dalam pasal 86-87 mengatur bahwa produk dalam negeri wajib digunakan oleh lembaga negara termasuk Kejaksaan RI dalam pengadaan barang/jasa.
“Untuk itu, dalam kegiatan sosialisasi ini, saya berharap personil Kejaksaan RI dapat memahami dengan baik bagaimana pengaturan, penerapan, pengawasan produk dalam negeri serta TKDN dalam pengadaan barang/jasa pemerintah, yang nantinya akan diimplementasikan di lingkungan Kejaksaan RI,” imbuh Narendra dirilis Sucofindo.
Sosialisasi TKDN dihadiri Kepala Biro Perlengkapan dan peserta sosialisasi, Pejabat Struktural terkait dengan Pengadaan Barang/Jasa, Pejabat Pembuat Komitmen, Pokja Pemilihan dan Pejabat Pengadaan dari Kejaksaan Agung yang hadir secara offline serta dari Kejaksaan Tinggi, Kejaksaan Negeri dan Cabang Kejaksaan Negeri seluruh Indonesia yang hadir secara online. (smr-03)