Sebagai wujud kesadaran dan kepedulian pada masyarakat yang kesulitan mengelola keuangan di tengah masa pandemic Covid-19, PT Bank Syariah Mandiri (BSM) atau Mandiri Syariah menyelenggarakan webinar pengelolaan keuangan berbasis emas di era digital, Selasa (29/12/2020).
semarak.co-Senior Executive Vice President Individual Banking & SME Mandiri Syariah Wawan Setiawan menyampaikan bahwa webinar ini bertujuan mengedukasi dan mensosialisasikan produk dan layanan berbasis syariah kepada masyarakat, terutama dalam pengelolaan keuangan berbasis emas.
“Produk layanan berbasis emas menjadi salah satu produk unggulan yang kami tawarkan kepada nasabah, termasuk fitur e-mas di Mandiri Syariah Mobile yang kami luncurkan bulan lalu,” ujar Wawan dalam rilis Humas Mandiri Syariah melalui WAGRouP MeDia BSM, Selasa (29/12/2020).
Fitur e-mas ini menjadi solusi untuk melindungi nilai aset sekaligus menjadi penyedia kebutuhan dana darurat. Menurutnya, fitur e-mas memudahkan nasabah dalam memiliki emas mulai dari nominal kecil yakni mulai dari Rp50.000,- tanpa perlu repot ke gerai/toko emas.
Nasabah juga tidak perlu kesulitan menggunakan virtual account atau transfer uang ke rekening tertentu yang umumnya dipergunakan pada aplikasi sejenis, karena pada fitur e-mas nasabah cukup menggunakan mobile banking untuk transaksi beli maupun jual emas yang terhubung dengan rekening tabungan rupiah nasabah.
“E-mas menjadi strategi pengelolaan keuangan jangka panjang dengan tetap memberikan rasa aman karena emas yang dimiliki disimpan dengan aman pada lembaga yang terpercaya,” tambah Wawan.
Sementara itu Group Head Pawning Mandiri Syariah Ivan Baruna menambahkan bahwa Mandiri Syariah tidak hanya mengakomodir kebutuhan investasi nasabah, Mandiri Syariah juga menyediakan fitur Gadai Emas secara digital bagi mereka yang telah memiliki simpanan berupa emas di rumah.
Karakteristik emas yang likuid dapat menjadi salah satu solusi masyarakat untuk kebutuhan dana mendesak. Layanan ini dapat dimanfaatkan bagi mereka yang tidak ingin menjual emas atau perhiasannya karena memiliki nilai historis atas emas yang dimiliki.
“Keterbatasan akses nasabah untuk keluar rumah pun difasilitasi dengan layanan baru berupa simulasi perhitungan online dan pilihan layanan pengajuan Gadai menggunakan platform digital yaitu Mandiri Syariah Mobile,” ujar Ivan Baruna.
Sejak diluncurkan bulan November 2020 hingga Desember 2020, Mandiri Syariah telah mencatatkan transaksi e-mas lebih dari 6.000 transaksi dengan volume sebesar Rp5,14 miliar. Adapun untuk Gadai Emas dari MSM terdapat 444 transaksi dengan nilai plafon sebesar Rp8,72 miliar.
“Insya Allah dengan adanya sosialisasi, kami optimis ke depan di bank hasil penggabungan nanti, produk layanan berbasis emas secara digital ini akan terus tumbuh positif dan menjadi solusi bagi kebutuhan investasi dan penyediaan uang tunai mendadak bagi masyarakat,” pungkasnya. (smr)