Mengawali Syawal 1439 H, PT Bank BRIsyariah atau BRIsyariah menggelar silaturahmi bersama media BRIsyariah di Jln Abdul Muis, Jakarta Pusat, Selasa (26/6). BRIS sebagai emiten ke-11 yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk 2018, telah banyak mencuri perhatian para investor sejak masa penawaran umum perdana sahamnya di awal Mei 2018.
Direktur Utama BRIsyariah Moch. Hadi Santoso mengatakan, ini terlihat dari jumlah pemegang saham BRIS setelah penawaran umum perdana yang mencapai sejumlah 6.037 pemegang saham, di luar PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai pemegang saham utama BRIS. Bahkan, per akhir Mei 2018, peningkatan secara signifikan masih terjadi pada jumlah pemegang saham BRIS yang mencapai hingga 9.959 pemegang saham atau meningkat sebesar 64,95% dibanding pasca IPO lalu.
Seperti diketahui, BRlsyariah resmi mencatatkan sahamnya di BEI dengan kode saham BRIS, Tanggal 9 Mei 2018 dengan meIepas sebanyak 2.623.350.600 Iembar saham atau sebesar 27% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdananya dengan harga sebesar Rp510,- per lembar. Per akhir Mei 2018, harga saham BRIS tercatat ditutup di harga Rp625,- per lembarnya atau naik sebesar 22,55% dalam kurun waktu kurang dari 1 bulan sejak hari pertama perdagangannya.
“Besarnya animo masyarakat untuk menjadi pemegang saham BRIS tersebut tentunya tidak terlepas dari kinerja serta potensi besar yang dimiliki BRIS sebagai bank syariah modern terkemuka di tanah air,” ujar Hadi didampingi jajaran direksi BRIsyariah, Wildan selaku Direktur Operasional, Agus Katon E.S selaku Direktur Kepatuhan, Kokok Alun Akbar selaku Direktur Bisnis Komersial dan Widodo Januarso selaku Direktur Bisnis Ritel bersama para Group Head BRIsyariah.
Kinerja Mei 2018
BRIsyariah membukukan peningkatan laba bersih setelah pajak pada Mei 2018 sebesar 85.16% secara year on year (yoy) menjadi Rp96,31 miliar dibandingkan perolehan Mei 2017 yang sebesar Rp52,02 miliar. Peningkatan laba bersih tersebut terutama berasal dari pendapatan operasional sebesar Rp1,24 trilyun dengan beban operasional sebesar Rp1,02 trilyun.
Total Aset BRIsyariah pada bulan Mei 2018 mengalami peningkatan sebesar 21.41% yoy menjadi Rp35,72 triliun dari sebelumnya Rp29,42 triliun pada bulan Mei 2017. Peningkatan Aset tersebut didorong oleh pertumbuhan Pembiayaan menjadi Rp20,42 triliun atau tumbuh sebesar 11.5% secara yoy dibandingkan bulan Mei 2017 yang sebesar Rp18,31 triliun. Sedangkan untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami peningkatan sebesar 13.62% secara yoy dari Rp24,5 triliun pada bulan Mei 2017 menjadi sebesar Rp27,84 triliun.
Dari sisi permodalan, Bank BRIsyariah memiliki permodalan yang kuat. Hal itu terlihat dari Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 29,93% meningkat dibandingkan posisi bulan Mei 2017 yang sebesar 20,68%. Rasio tersebut masih jauh diatas ketentuan yang ditetapkan oleh regulator yaitu 14%.
Rasio-rasio keuangan lainnya tercatat positif. Antara lain Return on Asset (ROA) sebesar 0,90%, Return on Equity (ROE) sebesar 6,50%, Net Imbalan (NI) sebesar 5,16%, Financing to Deposit Ratio (FDR) sebesar 73,05%. Dari sisi efisiensi perusahaan BRIsyariah semakin efisien. Hal itu terlihat dari rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 90,29%, lebih baik dibandingkan posisi bulan Mei 2017 yang sebesar 94,05%.
BRIsyariah di 2018
Di tahun 2018, Bank BRIsyariah mentargetkan perolehan Laba sebesar Rp.225 miliar dengan target Aset Rp36,98 triliun, penyaluran Pembiayaan Rp22,68 triliun serta penghimpunan DPK sebesar Rp28,28 triliun. Pertumbuhan tersebut didorong dengan rencana BRIsyariah yang akan fokus dalam penyaluran pembiayaan di segmen Retail (Konsumer, dan Mikro) dan komersil fokus BUMN dan kerjasama dengan BRI, dimana pada segmen tersebut masih terdapat potensi yang besar.
Disisi lain, Bank BRIsyariah juga terus mengembangkan teknologi informasi untuk penguatan digital banking demi memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada nasabah. Hal itu dilakukan dengan peningkatan produk yang sudah ada melalui layanan integrasi dari internet banking BRIS dan mobile banking andalan Bank BRIsyariah yang diberi nama BRIS Online.
Aplikasi ini memudahkan nasabah Bank BRIsyariah untuk memanfaatkan layanan perbankan BRIsyariah, di mana saja, kapan saja, melalui perangkat mobile/gadget, tanpa perlu mendatangi kantor Bank BRIsyariah.
Bank BRIsyariah merupakan salah satu bank syariah yang ditunjuk Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk menerima setoran awal biaya haji. BRIsyariah menyatakan siap melayani pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah haji 2018 bagi seluruh jamaah. Pelayanan dilakukan di 272 jaringan kantor cabang dan kantor cabang pembantu BRIsyariah. Selain itu, pelayanan juga dilakukan di 1.092 kantor layanan syariah di kantor cabang/cabang pembantu BRI di seluruh Indonesia.
BRIsyariah mendukung program zakat untuk penguatan ekonomi nasional. BRIsyariah menyadari bahwa dengan mendukung program zakat berarti turut mendorong kemandirian ekonomi umat yang diantaranya dapat dibentuk dengan adanya sinergi masyarakat melalui zakat. Untuk memberikan kemudahan yang lebih bagi nasabah, melalui layanan e-banking andalan yaitu BRIS Online, nasabah dapat menunaikan zakatnya secara online melalui ponsel tanpa perlu harus datang ke bank untuk menyetorkan zakatnya. (lin)