Pemerintah Inggris akan membebaskan beberapa aktor Hollywood, salah satunya Tom Cruise dan krunya dari karantina perjalanan selama 14 hari untuk memberi peluang film blockbuster itu bisa melanjutkan produksinya.
semarak.co– Langkah tersebut diambil setelah sekretaris budaya Inggris Oliver Dowden dan Cruise berdiskusi minggu lalu tentang memulai kembali shoting film Mission: Impossible terbaru.
Pengecualian tersebut akan memungkinkan film Mission: Impossible 7 yang dibintangi dan diproduksi oleh Cruise untuk memulai kembali shoting di Warner Bros Studios Leavesden, dekat London, Inggris.
Pada Jumat (3/7/2020), pemerintah Inggris menerbitkan daftar negara-negara yang warganya dapat memasuki Inggris tanpa melalui karantina selama 14 hari. Namun, AS tidak masuk daftar negara-negara tersebut.
“Blockbuster terbesar di dunia dan acara TV kelas atas dibuat di Inggris. Kreativitas, keahlian, dan keringanan pajak kami yang sangat berhasil untuk industri layar kami berarti bahwa kami adalah lokasi yang sangat diminati yang pada gilirannya memberikan pengembalian yang besar bagi perekonomian kami,” kata Dowden yang dikutip Variety, Senin (6/7/2020).
Dowden menambahkan, “Kami ingin industri bangkit kembali. Dan membebaskan sejumlah kecil pemain dan kru penting dari karantina adalah bagian dari komitmen berkelanjutan kami untuk membuat kamera berputar lagi dengan aman.”
Menurut klasifikasi Institut Film Inggris, pemerintah Inggris mengatakan pengecualian itu hanya berlaku untuk para pemain dan kru yang datang ke Inggris dan yang dipekerjakan pada produksi film dan televisi yang memenuhi syarat dari Inggris.
Namun, pengecualian itu tidak berlaku di bagian lain dari Inggris Raya memiliki peraturan mereka sendiri. Mereka yang dibebaskan harus tinggal dan bekerja di lingkungan gelembung yang dilindungi selama dua minggu, dan harus mengikuti panduan tentang pengelolaan risiko Covid-19, seperti yang telah ditetapkan oleh Komisi Film Inggris.
Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Inggris mengatakan pengecualian itu mengharuskan produksi internasional untuk mengisolasi para pemain dan kru dari masyarakat umum.
Masing-masing studio dan perusahaan produksi juga diminta untuk mengembangkan solusi praktis untuk praktik kerja yang aman, termasuk meluncurkan program pelatihan baru untuk pekerja industri layar yang syuting di studio dan di lokasi.
Orang-orang yang diberikan pengecualian harus membawa surat dari studio yang bertanggung jawab untuk produksi. Surat itu harus mencantumkan nama, tanggal lahir, nomor paspor, alamat tinggal di Inggris, tanggal dan lokasi produksi.
Lalu nomor telepon kontak untuk studio, dan nomor sertifikat dari Departemen Digital, Budaya, Media dan Olahraga Inggris untuk membuktikan bahwa produksi itu telah memenuhi syarat dari Inggris.
Adrian Wootton, kepala eksekutif Komisi Film Inggris, mengatakan bahwa berita yang sangat disambut baik itu juga merupakan pengakuan yang jelas tentang pentingnya investasi yang masuk pada sektor film dan TV kelas atas bagi ekonomi Inggris.
“Sektor ini bernilai lebih dari GBP3 miliar pada 2019, dan memiliki peran yang jelas untuk dimainkan dalam pemulihan ekonomi kita setelah kuncian itu,” jelas Wootton.
Kepala eksekutif British Film Institute Ben Roberts mengatakan bahwa pembebasan karantina yang diberika untuk produksi film dan televisi adalah berita bagus. “Ini adalah salah satu hasil utama dari karya Satuan Tugas Sektor Layar BFI, yang sejalan dengan pedoman industri Covid-19 Inggris,” ungkap Roberts.
Menurutnya, itu berarti bahwa produksi film dan televisi yang bergantung pada talenta internasional akan dapat terus maju, menghasilkan pekerjaan, dan mengamankan saluran pekerjaan baru bagi mereka yang bekerja di industri yang lebih luas.
“Film dan televisi bernilai GBP9,9 miliar untuk ekonomi Inggris dan mampu kembali menjalankan produksi secepat mungkin akan membantu industri kami dan 77.000 pekerja produksinya berkontribusi pada pemulihan ekonomi Inggris,” tambahnya.
Mission: Impossible 7, yang diproduksi oleh Skydance Media untuk Paramount Pictures, menghentikan produksi pada akhir Februari karena pandemi coronavirus. Film ketujuh dan kedelapan dari waralaba itu, yang keduanya ditulis dan disutradarai oleh Christopher McQuarrie, melakukan syuting secara terus menerus. (pos/smr)