Dalam keadaan yang tidak normal seperti sekarang ini, di mana pandemi Covid-19 masih belum sepenuhnya bisa diatasi, seniman seni pertunjukan banyak yang merelakan panggungnya untuk diredupkan sementara cahaya lampunya, menunggu situasi aman dari bencana.
semarak.co-Tidak banyak yang mampu bertahan dari kesetiaannya untuk tetap berdiri di atas panggung yang dicintainya untuk tidak menengok ke lain panggung, sebut saja dalam hal ini panggung atau media virtual.
Harris Priadie Bah adalah sedikit dari seniman seni pertunjukan yang bertahan dengan kesetiaannya terhadap panggung. Harris tidak mencoba-coba berkarya ke media virtual, namun untuk mengeluarkan energi kreatifnya agar tidak membeku, dia memilih kesusastraan dalam hal ini puisi untuk dikerjakannya sembari menunggu dengan sabar panggung miliknya menerimanya kembali untuk berkarya di atasnya.
Luar biasa, dalam kerja kepuisiannya itu Harris berhasil membukukan tiga karya antologi tunggalnya selama masa pandemi tersebut, bahkan ada satu buku lagi menurutnya, yang juga sedang dalam rencana penerbitannya.
Harris, yang dikenal juga dengan panggilan HPBah adalah seorang fundamentalis (sesuai pengakuannya) dalam bidang yang disuntukinya. Untuk mempublikasikan karyanya HPBah kerap kali tampil membacakan puisi-puisinya di banyak event-event kesenian yang digagas dan juga diselenggarakan dirinya sendiri bekerja sama banyak komunitas kesenian.
Dengan karya-karya puisinya yang keras, lugas, dan tidak sedikit terkesan garang, ditambah dengan gaya pembacaan dan intensi vokalnya yang khas meledak namun terukur itu, HPBah bisa dianalogikan sebagai seekor naga yang menyemburkan panas api dari mulutnya.
Kalau WS Rendra dijuluki Burung Merak, barangkali HPBah bisa dijuluki Sang Naga Kata dari Timur bukan kebetulan juga dia adalah keturunan China, maka personifikasi Naga yang hidup dalam mitos bangsa China, mungkin pas untuk menjulukinya.
Sang Naga Kata dari Timur ini, kembali akan menyemburkan panas api kata-katanya di dua tempat dan dua event berbeda secara berurutan. Pertama di acara Nobar dan Diskusi film Nyanyian Akar Rumput yang diadakan Jaringan Kerja Kebudayaan (Jaker) besok Sabtu 30 Oktober 2021 di Barikade 98.
Kedua acara Tribute to WS Rendra mulai 1 sampai 7 November 2021 dan Sang Naga dari Timur akan tampil di acara pembukaan dan penutupan acara tersebut di gedung Balai Budaya Jakarta Jl Gereja Theresia No 47 Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat. (hpb/smr)