“Ini prestasi Indonesia, peluncuran satelit ini dampak ke bisnis satelit akan berkembang.Proses berjalan lancar terus menambah kapasitas satelit. Satelit salah satu cara jangkau koneksi telekomunikasi di kepulauan dengan satelit,” kata dia, dalam rilisnya, Rabu (15/2).
Atas peluncuran Satelit 3S, menurut pria yang pernah berkarir di beberapa industri telekomunikasi dan PLN ini, akan mengurangi ketergantungan satelit milik asing. Telkom hingga saat ini mempunyai tiga satelit, penggunaan satelit terbaru akan mengurangi penyewaan transponder asing.
Telkom-3S adalah satelit komunikasi geostasioner milik Indonesia. Satelit Geostasioner adalah Satelit buatan yang ditempatkan pada posisi diatas equator dan bergerak mengelilingi bumi dengan lintasan berbentuk lingkaran yang memiliki sumbu rotasi sama dengan bumi. Telkom-3S merupakan setelit pengganti satelit Telkom-3 yang gagal mencapai orbit di 118° bujur timur pada pertengahan tahun 2012. Setelit Telkom-3S merupakan satelit keempat milik Telkom setelah Telkom-1, Telkom-2, dan Telkom-3
Satelit 3S ini terdapat 42 transponder terdiri dari 24 transponder C-Band untuk wilayah Asia Tenggara, 8 transponder Extended C-Band untuk wilayah Indonesia, Kalimantan Utara, dan Papua Nugini, serta 10 transponder Ku-Band khusus untuk wilayah Indonesia. “Sangat manfaat satelit 3S, sebab suplai itu sedikit. Makanya terpaksa gunakan asing. Tapi hak labuh ke Indonesia,” katanya.
Direktur Utama Telkom Alex Janangkih Sinaga mengatakan, sangat terbantu sekali oleh peluncuran satelit yang sukses mengorbit di udara. “Terimakasih pihak yang berjasa meluncurkan satelit 3S, juga terimakasih bagi semua pihak yang ada di Perancis dan Jakarta. Satelit berguna bagi daerah remot di Indonesia,” katanya. (wiy/lin)